Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengajak publik untuk ikut serta mengawasi netralitas dari TNI. Ia tidak ingin segelintir prajurit nakal merusak citra 450.000 prajurit lainnya.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·4 menit baca
Pertarungan sengit terjadi antarjenderal dari TNI. Mereka beradu taktik, stamina, dan kemampuan bermain bulu tangkis. Pukulan demi pukulan dilancarkan agar bisa keluar sebagai pemenang. Meski demikian, sportivitas tetap diutamakan. Terselip pesan harapan dari para pimpinan TNI itu agar prajuritnya juga bersikap netral saat pesta demokrasi tahun 2024.
Dengan mengenakan pakaian olahraga, para perwira bintang empat, antara lain Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali, dan mantan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, turut meramaikan pertandingan KSAD Cup 2023 yang digelar di Gelora Bung Karno Arena, Jakarta, Minggu (29/10/2023).
Ada pula jenderal bintang tiga, seperti Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI AD Letnan Jenderal Arif Rahman dan bintang dua, Panglima Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Mayor Jenderal Tri Budi Utomo.
Selain TNI, ada pula dari unsur Polri, antara lain, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komisaris Jenderal (Purn) Firli Bahuri, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Fadil Imran, dan Asisten Logistik Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono. Para perwira tinggi itu ada yang ikut bertanding dan berpasangan dengan legenda bulu tangkis, seperti Alvent Yulianto, Tontowi Ahmad, Marleve Mainaky, Joko Supriyanto, ataupun Hastomo Arbi.
Pertandingan pertama dibuka pasangan Dudung-Alvent melawan Firli-Marleve. Pertarungan berlangsung sengit, skor mereka kejar-kejaran. Set pertama direbut oleh Dudung-Alvent, sedangkan set kedua kemenangan diraih oleh Firli-Marleve. Pada set ketiga, pukulan smes oleh Firli mengarah dan mengenai wajah Dudung. Penonton bersorak.
Sorakan itu berupa canda dan tawa. Pemain pun melakukan hal yang sama. Namun, Firli maju ke tengah lapangan, mengatupkan kedua tangannya seraya meminta maaf, kemudian memberi hormat ke Dudung. Dudung pun merespons santai, ia juga ikut tertawa.
Meskipun pertandingan berlangsung sengit, para petarung tak lupa dengan inti dari KSAD Cup yang menjunjung tinggi sportivitas, profesionalitas, dan kebersamaan. Dudung-Alvent pun keluar sebagai pemenang.
Pertandingan terus bergulir hingga duet Yudo Margono-Joko Suprianto melawan Arif Rahman-Hastomo Arbi. Ini pertandingan bintang empat melawan bintang tiga. Meskipun berpangkat satu bintang lebih rendah, Arif tetap memberi perlawanan sengit. Pukulan smeskerap diarahkan ke Yudo, seniornya. Yudo pun melakukan hal yang sama.
Kalaupun (anggota) TNI itu mau berpolitik, dia harus keluar dari TNI. Itu ada undang-undangnya, para pelanggar bisa dipidana. (Karena itu,) kami ikuti aturan yang ada.
Pasangan Arif-Hastomo harus takluk. Mereka kalah dua set berturut-turut dengan skor 21-18 dan 21-16. Usai bertanding, mereka bersalaman dan melempar canda tawa. Keringat di pelipis mereka juga ikut bercucuran.
Seperti yang disampaikan Agus Subiyanto saat membuka KSAD Cup, bulu tangkis merupakan olahraga favorit masyarakat. Atlet-atlet bulu tangkis Indonesia kerap menorehkan prestasi di tingkat global. Hal ini harus terus dilanjutkan generasi penerus.
”Eksibisi KSAD Cup bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan dan semangat, baik di TNI, Polri, maupun masyarakat. Yang diutamakan adalah sportivitas, semangat persatuan dan kesatuan,” katanya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sportivitas bermakna sikap adil (jujur) terhadap lawan; sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan atau kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri; kejujuran; kesportifan. Mendekati pesta demokrasi, hal itu pun bisa dimaknai sebagai sikap netral dari para prajurit.
Agus menegaskan, sikap netral dalam pemilihan umum (pemilu) merupakan harga mati bagi TNI. Hal itu juga sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU 34/2004 tentang TNI. Kalau prajurit bersikukuh untuk ikut serta dalam kontestasi, ia mempersilakan mereka untuk melepas keanggotaannya.
”Kalaupun (anggota) TNI itu mau berpolitik, dia harus keluar dari TNI. Itu ada undang-undangnya, para pelanggar bisa dipidana. (Karena itu) kami ikuti aturan yang ada,” tuturnya.
Dalam waktu dekat, seluruh aturan-aturan yang berkaitan dengan netralitas TNI akan disosialisasikan kepada seluruh komando daerah militer (kodam) hingga satuan tingkat bawah. Ini demi pelaksanaan pemilu yang lancar sesuai perencanaan.
Yudo Margono pun menegaskan hal yang sama. Para prajurit diminta untuk netral dalam pemilu dan fokus untuk menjaga kedaulatan serta keutuhan Tanah Air. ”Selalu saya tekankan, jangan memihak. Ikuti lima perintah netralitas saya yang sudah tersebar,” ujar pimpinan tertinggi TNI itu.
Selama prajurit patuh dan bersikap netral, ia yakin pelaksanaan pemilu akan berlangsung lancar dan damai. Pada kesempatan itu pula, Yudo meminta masyarakat untuk ikut andil dalam pengawasan netralitas prajurit. Semua laporan publik akan dibaca dan ditindaklanjuti oleh TNI.
Publik bisa melapor ke Polisi Militer (Pom) TNI di daerah masing-masing. Kalau tidak ada tindak lanjut, kata dia, bisa langsung melapor ke Panglima TNI. Apalagi, saat ini sudah ada satuan siber, satuan intelijen, dan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI yang rutin memberikan perkembangan.
”Setiap muncul (pelanggaran), pasti akan saya tindak. Tidak ada itu yang saya diamkan saja, tidak ada. Saya sudah komitmen, prajurit tidak ada impunitas, prajurit yang nakal pasti akan kita tindak karena masih banyak prajurit yang berprestasi. Kalau cuma satu-dua nakal, ya kita tindak,” ungkapnya.
Yudo tidak ingin sekian persen prajurit nakal merusak citra 450.000 prajurit lainnya. Karena itu, sikap sportif dan netral dari anggota TNI berperan krusial. Ia menjamin, tidak ada penyalahgunaan jabatan, sumber daya, dan pengaruh oleh para prajurit dari pusat hingga pelosok daerah. Sebab, para perwira berbintang sudah berkomitmen untuk menjamin pelaksanaan pemilu yang aman dan damai.