Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka siap mengikuti putusan pimpinan PDI-P soal statusnya sebagai kader. Sebelumnya, PDI-P menyebut Gibran bukan lagi kader partai tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P menyatakan, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tidak lagi menjadi kader partai tersebut karena tidak menaati instruksi terkait dengan Pemilu Presiden 2024. Menanggapi pernyataan itu, Gibran mengaku siap mengikuti keputusan pimpinan partai berlambang banteng tersebut.
Seperti diketahui, Gibran telah resmi menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Padahal, PDI-P telah mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Bidang Kehormatan Komarudin Watubun, Kamis (26/10/2023), menyebut, Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai setelah menerima tawaran dari Prabowo. Keputusan itu otomatis membuat Gibran bukan lagi bagian dari PDI-P.
”Aturan partai sudah tegas. Karena tidak tegak lurus pada partai, maka otomatis Gibran sudah tidak jadi anggota PDI-P. Benar (Gibran) sudah tidak menjadi kader PDI-P,” kata Komarudin (Kompas, 26/10/2023).
Komarudin juga menyebut, secara de facto, keanggotaan Gibran sebagai kader PDI-P berakhir sesudah putra sulung Presiden Joko Widodo itu didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai bakal cawapres Prabowo, Rabu (25/10/2023).
Menanggapi pernyataan Komarudin itu, Gibran menyatakan menerima keputusan yang diberikan oleh DPP PDI-P kepadanya. ”Ya sudah kalau Pak Komar (Komarudin) sudah statement seperti itu. Saya mengikuti saja,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023).
Sebelumnya, pada Jumat (20/10/2023), Gibran telah bertemu dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Dalam kesempatan itu, hadir pula Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. Di pertemuan tersebut, Gibran disebut berpamitan dengan Puan dan Arsjad untuk turut serta dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
”Saya sudah ketemu Mbak Puan, ketemu Pak Arsjad, bicara baik-baik. Beliau-beliau memahami. Sudah itu saja cukup,” ujar Gibran.
Pernyataan perihal berakhirnya status Gibran sebagai kader PDI-P juga pernah disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P FX Hadi Rudyatmo. Pria yang akrab dipanggil Rudy itu pun meminta Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDI-P yang dimilikinya sejak 9 September 2019.
”Dengan sangat hormat, Mas Gibran agar berani membuat surat pengunduran diri dan mengembalikan KTA ke DPC PDI-P Kota Surakarta. Datang ke DPC dengan kelihatan mukanya, dan meninggalkan DPC dengan kelihatan punggungnya. Itulah pesan dan harapan saya,” kata Rudy.
Saya sudah ketemu Mbak Puan, ketemu Pak Arsjad, bicara baik-baik. Beliau-beliau memahami.