Kirab Gaungkan Pemilu dari Desa ke Desa
Pendekatan budaya pada kirab pemilu membagi informasi pemilu dan pendidikan pemilih bagi warga dari desa ke desa.
Perbincangan sejumlah buruh tani yang beristirahat seusai menyiangi rumput di area persawahan Desa Pelang Kidul, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (30/9/2023) siang, mendadak riuh tatkala rombongan kirab pemilu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ngawi melintas di kawasan tersebut. Sebagian bahkan berdiri karena penasaran ingin melihat lebih dekat Sura dan Sulu serta bendera 18 partai politik peserta Pemilihan Umum 2024 yang diarak keliling desa yang diiringi jingle pemilu.
Rombongan panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) Kedunggalar yang dipimpin Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi Prima Aequina Sulistyanti itu pun menghampiri para buruh tani. Mereka berjalan melewati pematang sawah untuk menemui para buruh tani.
Tanpa menghiraukan sengatan sinar matahari, yang mencapai 37 derajat celsius, para penyelenggara pemilu menginformasikan tanggal pemungutan suara, cara pencoblosan, serta memperkenalkan 18 partai politik peserta Pemilu 2024. Mereka juga memberikan selembaran, kalender, dan gelas bergambar atribut kepemiluan sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan pemilih.
”Saya baru tahu kalau partainya ada 18, banyak yang saya belum pernah lihat gambarnya di baliho yang dipasang di dekat desa,” kata Iskak (63), salah satu buruh tani.
Saya baru tahu kalau partainya ada 18, banyak yang saya belum pernah lihat gambarnya di baliho yang dipasang di dekat desa.
Baca Juga: Kirab Pemilu, Ikhtiar Ciptakan Pemilih Cerdas
Kedatangan jajaran KPU Kabupaten Ngawi ke pemilih di Kecamatan Kedunggalar merupakan hari kedua dalam rangkaian kirab pemilu Kabupaten Ngawi. Sehari sebelumnya, Jumat (29/9/2023), KPU Kabupaten Ngawi menerima estafet bendera kirab pemilu dari KPU Kota Madiun. Serah terima dilakukan di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi.
Serah terima bendera kirab turut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan Pemilu 2024 di Ngawi, yakni perwakilan 18 parpol peserta pemilu, pemerintah daerah Ngawi, jajaran TNI dan Polri. Dalam acara tersebut juga dilakukan pembacaan Deklarasi Pemilu sebagai Sarana Integrasi Bangsa yang dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi oleh seluruh perwakilan kelompok kepentingan pemilu.
Serah terima bendera kirab pemilu semakin meriah berkat kehadiran 1.492 anggota badan ad hoc dari 19 kecamatan di Ngawi yang menggunakan kostum dengan tema kearifan lokal. Para penyelenggara ad hoc melakukan flashmob diiringi jingle pemilu. Untuk mengimplementasikan pemilu sebagai peristiwa kebudayaan, serah terima bendera kirab juga menampilkan seni reog, tari orek-orek, serta pencak silat.
Pendidikan pemilih
Pendekatan budaya juga dilakukan oleh KPU Kabupaten Ngawi dalam melaksanakan kirab pemilu yang berlangsung selama satu pekan. Beberapa di antaranya dilakukan PPK Kedunggalar yang menampilkan tari Hanoman, PPK Paron menggelar tari jaranan, dan PPK Geneng yang menyosialisasikan pemilu di Pasar Kliwon dimeriahkan seni caplokan. Adapun sasaran yang menjadi perhatian dalam kirab pemilu di antaranya pemilih yang ada di desa, pasar tradisional, sekolah, ataupun warga yang berwisata di waduk.
Tak hanya saat kirab pemilu, kerja-kerja sosialisasi dan pendidikan pemilih juga dilakukan jajaran KPU Kabupaten Ngawi saat beraktivitas di tengah masyarakat. Seperti halnya dilakukan Sekretaris KPU Ngawi Budi Rahayu yang menyempatkan diri untuk mengedukasi pemilih saat melintas di Kampung Kerbau Bulak Pepe, Kecamatan Widodaren, Ngawi. Ia menemui sejumlah peternak kerbau untuk menyosialisasikan pemilu kepada warga desa tersebut.
Baca Juga: Kirab Demokrasi bagi Pemilih Pemula
Menurut Budi, strategi jemput bola kepada pemilih menjadi salah satu pilihan karena sebagian warga desa, terutama petani dan peternak, jarang keluar desa. Tidak semua warga desa mengikuti sosialisasi yang biasanya disisipkan dalam kegiatan rutin warga desa, seperti pengajian ataupun perkumpulan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK). Akibatnya, informasi tentang pemilu yang diperoleh warga desa sangat terbatas.
”Kalau KPU Kabupaten Ngawi tidak ke desa kami, banyak warga yang tidak tahu adanya pemilu karena mayoritas warga jarang keluar dari desa. Kebanyakan waktunya dihabiskan untuk menggembala kerbau,” kata salah satu peternak kerbau, Suroyo (58).
Padahal, menurut dia, sekitar 500 keluarga di Kampung Kerbau membutuhkan informasi yang memadai mengenai pemilu. Pemilih tidak sekadar perlu informasi tentang tanggal pemungutan suara dan parpol peserta pemilu, tetapi juga penjelasan mengenai visi dan misi calon anggota legislatif. Ia pun berharap caleg bisa berkampanye di desanya agar keluhan warga bisa tersampaikan dan mendapatkan solusi dari calon wakil rakyat.
Prima Sulistyanti mengatakan, kirab pemilu tidak hanya ajang sosialisasi pemilih, tetapi juga sarana pendidikan pemilih. Dalam berbagai kesempatan ketika bertemu warga, ia mengingatkan agar pemilih tidak terpengaruh dengan politik uang. Pemilih harus menggunakan hak pilihnya berdasarkan hati nurani. Sebab, saat di lapangan, tak jarang masyarakat yang ditemuinya masih mengharapkan politik uang dari peserta pemilu.
”Orang-orang biasanya bilang tanggal 14 Februari adalah hari kasih sayang, tapi kalau buat KPU, 14 Februari 2024 adalah hari kasih suara. Untuk teman-teman parpol jangan jadikan hari kasih uang, ya, tetap hari kasih suara,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto menambahkan, pihaknya turut menyosialisasikan Pemilu 2024 kepada masyarakat, terutama generasi muda, melalui media sosial Tiktok. Pemkab Ngawi membuat konten sosialisasi melalui akun @jdihkabngawi untuk mengajak masyarakat tidak golput di pemilu mendatang. Hampir sebulan konten tersebut diunggah, ada lebih dari 58.000 orang yang melihatnya.
”Berbagai kreativitas dan tampilan yang cukup meriah dalam kirab pemilu di Ngawi menandakan bahwa pesta demokrasi ini harus berakhir dengan ceria dan gembira,” tuturnya.
Estafet jalur V
Kirab pemilu di Ngawi merupakan bagian dari rangkaian Kirab Pemilu 2024 yang dimulai sejak 14 Februari 2023, satu tahun sebelum Pemilu 2024 digelar. Kirab yang diinisiasi oleh KPU periode 2022-2027, yakni Ketua KPU Hasyim Asy’ari, dan anggota KPU yang terdiri dari August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, dan Idham Holik, bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno, itu digelar dalam tujuh jalur.
Ngawi berada di jalur V dari tujuh jalur kirab pemilu.
Baca Juga: Siar Pemilu di Bumi Lambung Mangkurat
Ngawi berada di jalur V dari tujuh jalur kirab pemilu. Sebelumnya, pada 14 Februari 2023, kirab pemilu di jalur V ini dimulai di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Dari Maluku Utara, kirab dilanjutkan ke Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Jatim, dan Jateng.
Sebelum tiba di Ngawi, 18 bendera parpol diarak berkeliling Kota Madiun pada 21-28 September. Dalam rangkaian kirab itu, KPU Kota Madiun menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu kepada semua elemen masyarakat di wilayahnya. Kirab yang menampilkan reog, diikuti sepeda santai oleh para penyelenggara pemilu, juga diisi dengan pembagian bahan sosialisasi kepada pemilih.
Setelah satu pekan kirab pemilu diarak berkeliling di 19 kecamatan di Ngawi, pada Sabtu (7/10) pagi pataka Kirab Pemilu 2024 diserahkan oleh KPU Kabupaten Ngawi kepada KPU Kabupaten Sragen. Serah terima dilakukan KPU Kabupaten Ngawi bersama 38 KPU kabupaten/kota se-Jawa Timur. Sebanyak 150 penyelenggara pemilu mengantarkan estafet bendera 18 parpol peserta Pemilu 2024 dengan melintasi jalan raya Solo-Ngawi menuju Alun-alun Sragen, Jawa Tengah.
”Kirab pemilu juga jadi sarana merekatkan seluruh komponen bangsa sekaligus meningkatkan partisipasi pemilih,” kata Ketua KPU Jatim Choirul Anam dalam serah terima kirab pemilu di Sragen.
Hingga Selasa (17/10/2023), kirab pemilu jalur V sudah berada di Surakarta, Jawa Tengah, Setelah mengakhiri rangkaian kirab pemilu di Kota Surakarta, kirab pataka dilanjutkan ke empat kabupaten/kota lain di Jateng, yakni Kabupaten Boyolali, Kota Salatiga, Kabupaten Purbalingga, dan Kota Tegal.