Mentan Syahrul Yasin Limpo Akan Temui Presiden Hari Ini
Setelah tiba di Tanah Air pada Rabu malam, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dikabarkan akan bertemu Presiden Joko Widodo pada Kamis ini.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah dikabarkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Syahrul juga disebut akan kooperatif dalam menghadapi proses hukum.
Pada Rabu (4/10/2023) malam, sejumlah elite Partai Nasdem bertemu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Jakarta. Mulai dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim, dan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni.
Selain itu, hadir pula pengacara Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang. Keduanya tiba di Kantor DPP Partai Nasdem pada pukul 21.05 dan keluar pukul 23.56. Pertemuan secara tertutup itu digelar setelah Syahrul Yasin Limpo tiba di Tanah Air.
Febri Diansyah mengungkapkan, ia beserta sejumlah pengacara lainnya diminta untuk melakukan pendampingan hukum terhadap Syahrul Yasin Limpo. Permintaan itu disampaikan setelah melalui diskusi bersama Mentan yang juga hadir di kantor DPP Nasdem.
”Saya juga diminta untuk menyampaikan bahwa besok (Kamis) Pak Mentan akan ke Istana menghadap Bapak Presiden,” ujar Febri seusai pertemuan, Rabu malam.
Syahrul dilaporkan melintasi tempat pemeriksaan imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu petang pukul 18.41. Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu kembali ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Singapore Airlines dari Bandara Changi, Singapura.
Syahrul sebelumnya sempat tidak diketahui keberadaannya setelah melawat ke Roma, Italia. Ia semestinya sudah kembali pada tanggal 30 September dan tiba di Indonesia pada 1 Oktober.
Saya juga diminta untuk menyampaikan bahwa besok (Kamis) Pak Mentan akan ke Istana menghadap Bapak Presiden.
Saat Syahrul masih berada di Roma, tepatnya pada 28-30 September, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Mentan di Widya Chandra serta kantor Kementerian Pertanian. Dalam penggeledahan itu KPK memperoleh sejumlah dokumen, uang tunai puluhan miliar rupiah, dan 12 pucuk senjata api. KPK juga menemukan dokumen yang diduga akan dimusnahkan saat menggeledah Kantor Kementan.
Ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/10/2023), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan telah mendapatkan informasi bahwa Syahrul ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Kompas juga memperoleh potongan surat penetapan tersangka terhadap Syahrul yang diterbitkan oleh KPK. Surat itu ditandatangani oleh salah satu pimpinan KPK. Namun, sampai saat ini, KPK belum mengumumkan hal apa pun terkait status Mentan.
Sementara itu, saat ditanya apakah Syahrul akan menyampaikan pengunduran diri kepada Presiden, Febri enggan menjawab spesifik. ”Jadi itu yang baru bisa kami konfirmasi,” katanya.
Kendati demikian, Febri dan rekan lainnya diminta untuk melakukan pendampingan hukum pada tahap penyidikan. Mereka akan memastikan proses penyidikan berjalan sesuai prosedur dan segala hak yang diatur dalam hukum dipenuhi. Febri memastikan Syahrul akan kooperatif dalam menjalani proses hukum di KPK.
Rasamala menambahkan, sebagai advokat, ia memiliki fungsi untuk menyeimbangkan kepentingan publik dan kepentingan individu. Adapun kepentingan publik merupakan proses hukum yang dilakukan KPK, sedangkan kepentingan individu merupakan hak yang dimiliki klien.
Febri dan Rasamala juga sudah diperiksa KPK pada Senin (2/10/2023). Keduanya dimintai keterangan sebagai saksi terkait dokumen yang ditemukan saat penggeledahan. Baik Febri maupun Rasamala merupakan kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo saat kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan masih dalam tahap penyelidikan.
Surya akan bicara
Ahmad Sahroni, seusai pertemuan tertutup, menuturkan, Surya Paloh akan bicara melalui konferensi pers dalam waktu dekat. Meskipun demikian, ia tidak merinci perihal waktu pelaksanaannya. ”Tadi saya dapat arahan dari Babeh (Surya Paloh). Babeh belum akan konferensi pers (sesudah pertemuan tertutup). Mungkin baru besok (Kamis), tapi belum tahu jamnya,” ucapnya.
Sahroni juga menyampaikan bahwa Syahrul kemungkinan akan bertemu dengan Presiden Jokowi. Namun, ia juga tidak merinci perihal waktu pertemuan mereka. Saat ditanya apakah Syahrul Yasin Limpo akan mengajukan pengunduran diri, Sahroni tidak menjawab dan hanya menegaskan bahwa akan ada konferensi pers dalam waktu dekat.