Melawat ke Surabaya, Ganjar Disebut Temui Orang Spesial
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, bakal capres Ganjar Pranowo berkunjung ke Surabaya untuk menjalankan tugas partai, bertemu dengan orang-orang khusus dan spesial.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
Bakal capres Ganjar Pranowo tak menghadiri penutupan Rakernas IV PDI-P karena tengah melawat ke Surabaya untuk menjalankan tugas partai.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Ganjar ke Surabaya untuk menemui orang khusus dan spesial.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyebut, Mahfud MD dan Khofifah, sama-sama memiliki kelebihan berupa basis massa di Jawa Timur.
JAKARTA, KOMPAS — Tiga pekan menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dibuka di Komisi Pemilihan Umum, PDI Perjuangan terus memfinalisasi lobi untuk memilih bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi bakal calon presiden Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Ganjar berkunjung ke di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (30/9/2023), untuk keperluan penetapan calon pendampingnya tersebut.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, saat ditemui sebelum penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P, Minggu (1/10/2023) siang, mengatakan, bakal calon presiden (capres) yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo, tidak menghadiri penutupan rakernas. Ganjar tengah bertugas bersama dengan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang. Namun, ia tak menyebut penugasan yang dimaksud.
Hasto menambahkan, pada Sabtu (30/9/2023) malam, Ganjar juga pergi ke Surabaya, Jawa Timur. Ia tidak menampik saat ditanya apakah lawatan Ganjar terkait dengan proses penentuan bakal cawapres yang berasal dari Jawa Timur. ”Tentang bertemu siapa, bertemu rakyat, dan bertemu dengan orang-orang yang khusus dan spesial,” ujarnya.
Hasto hanya tersenyum saat ditanya apakah orang spesial itu adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia hanya memastikan bahwa kepergian Ganjar tidak terlepas dari penugasan partai. ”Betul, tadi malam Pak Ganjar ke Surabaya. Bahkan, sempat menikmati bebek goreng Surabaya yang enak sekali,” katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani mengatakan, semua nama yang pernah dikemukakan untuk menjadi bakal cawapres Ganjar hingga saat ini masih memiliki peluang dan kesempatan yang sama. Sejumlah nama dimaksud di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Moh Mahfud MD; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno; Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir; dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. ”Semua punya kelebihan tertentu yang nanti kami pertimbangkan,” ujarnya.
Puan mencontohkan, salah satu kelebihan Mahfud dan Khofifah adalah sama-sama memiliki basis massa di Jawa Timur. Kelebihan itu tentu menjadi pertimbangan, tidak hanya oleh PDI-P, tetapi juga bakal capres serta parpol dan gabungan parpol lain dalam memilih bakal cawapres.
Salah satu kelebihan Mahfud dan Khofifah adalah sama-sama memiliki basis massa di Jawa Timur.
Puan belum bisa memastikan kapan PDI-P akan mengumumkan sosok bakal cawapres pendamping Ganjar. Ketua DPR itu hanya meminta publik menunggu penetapan bakal cawapres saat tahapan pencalonan presiden-wakil presiden dilaksanakan, yakni pada 19 Oktober—25 November 2023.
Matangkan strategi
Pada hari terakhir Rakernas IV, Minggu (1/10/2023), PDI-P juga mematangkan strategi pemenangan Pilpres 2024. Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid, menjelaskan, selain serangan darat, pihaknya juga menyiapkan serangan udara untuk pemenangan Ganjar. Pendekatan yang humanis juga disiapkan sebagai strategi pemenangan.
Sembari mematangkan strategi, TPN juga masih merekrut anggota. Sebab, menurut Arsjad, TPN akan dijadikan sebagai tim yang inklusif yang merangkul semua kalangan. Menurut rencana, susunan anggota tim secara lengkap akan diumumkan pekan depan.
Arsjad mengakui, pematangan strategi pemenangan Ganjar juga didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo. Diskusi tertuju pada soal tantangan yang bakal dihadapi oleh presiden terpilih nantinya. TPN menyadari, presiden terpilih akan menjalani masa transisi sehingga membutuhkan arahan dari presiden sebelumnya.
”Ilustrasinya, kalau saya mau mengangkat direktur utama di sebuah perusahaan, pasti direktur utama yang mau pensiun akan saya ajak bicara,” kata Arsjad.
Selain pematangan strategi pemenangan Pilpres, akan dibacakan pula rekomendasi Rakernas IV PDI-P. Agenda ini juga akan ditutup dengan pidato politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.