Wejangan Wapres Amin bagi Diaspora Indonesia di China
Dialog kebangsaan di Shanghai, China, menjadi momentum bagi Wapres Amin memberikan wejangan kepada diaspora Indonesia di China. Bakti dan pengabdian kepada Indonesia disuarakan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·5 menit baca
Wajah Wakil Presiden Ma’ruf Amin tampak berbinar cerah ketika menyapa dan melambaikan tangan bagi ratusan diaspora Indonesia—kebanyakan di antaranya mahasiswa—yang mengikuti acara Dialog Kebangsaan di Hotel JW Marriot Marquis Shanghai Pudong, Shanghai, Republik Rakyat China. Pun halnya keceriaan dari hadirin membalas sapaan dan lambaian dari Wapres Amin yang tengah melawat ke China pada pertengahan September 2023 ini.
Pada dialog kebangsaan yang digelar pada Senin (18/9/2023) malam tersebut, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Shanghai Sherryl Subandi menanyakan hal yang dapat dipetik selaku mahasiswa yang sedang menempuh perjalanan studi di China. ”Dan, untuk ke depannya, supaya apa yang kami pelajari di sini tak hanya bermanfaat dari diri kita sendiri, tapi juga bagi orang-orang di sekitar kita,” kata mahasiswi jenjang strata satu, tahun ketiga, yang mengambil jurusan bisnis data science ini.
Merespons pertanyaan ini, Wapres Amin menuturkan, Indonesia ingin menjadi negara kuat dan mempunyai sumber daya manusia unggul, yakni mereka yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. ”Indonesia mendorong anak-anaknya untuk belajar di mana pun, di negeri mana pun. Dan, Tiongkok adalah salah satu yang kita harapkan,” ujarnya.
Selama ini, banyak mahasiswa Indonesia berada di China, salah satu negara yang memiliki kemajuan di bidang bisnis, teknologi, dan lainnya. Mereka yang berkesempatan belajar di China pun diminta bersungguh-sungguh dalam menyerap ilmu.
”Kalau yang beragama Islam pasti sudah punya dasar karena Nabi Muhammad bilang, ’Cari ilmu walaupun sampai ke negeri China’. Saya tidak tahu, Nabi Muhammad itu, kan, (hidup) 1.400 tahun yang lalu, kok menyuruh umatnya mencari ilmu di negara China,” ujar Wapres Amin.
Menurut Wapres Amin, ilmu yang diminta dicari tersebut bukan ilmu agama, melainkan ilmu pembangunan atau ilmu kemajuan. ”Dan sekarang Tiongkok mengalami kemajuan dan menjadi mitra strategis Indonesia ke depan,” katanya.
Wapres Amin pada 16-17 September 2023 pun menghadiri rangkaian China ASEAN Expo ke-20 bersama dengan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara yang berkumpul di Nanning, China. ”Kita memang sedang membangun hubungan China ASEAN dan dari kesepakatan-kesepakatan itulah banyak membuahkan (hasil), salah satunya itu kereta api cepat,” ujar Wapres Amin.
Di sisi lain, baru ada beberapa ahli kereta cepat yang dimiliki Indonesia. Karena itu, Wapres Amin pun menganjurkan agar para mahasiswa mengambil ilmu di China. ”Jangan sampai tersisa ilmu di Tiongkok ini. Ambil terus semuanya. Jangan hanya 10 persen, 20 persen, tapi ambillah seluruhnya untuk Indonesia tercinta, untuk Indonesia sejahtera, dan untuk Indonesia maju,” katanya.
Wejangan dari Wapres Amin diminta Andrew Budi Utomo, mahasiswa strata dua jurusan administrasi publik yang tengah merantau dan menempuh studi di Shanghai. Bekal pertama dari Wapres Amin adalah agar para mahasiswa menggunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar sehingga studi dapat selesai tepat waktu.
”Jangan jadi mahasiswa abadi. Selesaikan tepat waktu kemudian kembali ke Indonesia. Tapi, kalau mau terus di S-3, teruskan S-3. Itu lebih bagus, baru pulang ke Indonesia. Kalau mau bekerja sebentar, cari pengalaman, boleh. Tapi, jangan keterusan, Indonesia masih memerlukan orang-orang pintar seperti Anda,” tutur Wapres Amin.
Wapres Amin pun meminta para mahasiswa memahami berbagai pandangan dan pemikiran serta menyaringnya. Hal ini agar mereka sempurna secara akademik dan menjadi pribadi toleran serta berwawasan luas.
”Kemudian, jangan lupa berterima kasih kepada lingkungan Anda. Anda dapat belajar di sini harus bersikap dengan baik, harus berinteraksi dengan baik dengan lingkungan. Bangun jejaring sesama pelajar dan mahasiswa internasional, termasuk juga dengan masyarakat Indonesia di sini. Apa yang baik di luar negeri, ambil dan bawa ke Indonesia,” kata Wapres Amin.
Bangun jejaring sesama pelajar dan mahasiswa internasional, termasuk juga dengan masyarakat Indonesia di sini. Apa yang baik di luar negeri, ambil dan bawa ke Indonesia.
Pesan jelang pemilu
Di masa menjelang pemilu, Wapres Amin pun tak lupa mengingatkan agar semua pihak hati-hati menerima informasi. Hal ini karena banyak disrupsi dan hoaks yang berkembang. ”Sekarang, istilah yang kita lakukan itu saring sebelum sharing. Jadi, sebelum kita menyampaikan informasi-informasi harus kita teliti dulu,” katanya.
Para mahasiswa juga mesti mengerti dan memahami persoalan serta perkembangan geopolitik yang terjadi di dunia sebab hal itu penting dalam menentukan sikap. ”Selain belajar, karena di sini ada perhimpunan pelajar Indonesia, sering berdiskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini,” ujar Wapres Amin.
Apalagi, selepas mengalami pandemi Covid-19, dunia juga menghadapi ketidakpastian global. Oleh karena itu, para mahasiswa juga diharapkan dapat memahami kondisi tersebut untuk menjadi bekal dalam menyampaikan pikiran dan gagasan-gagasan. Para mahasiswa adalah pemimpin masa depan dan harapan bangsa sehingga harus dapat berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
”Saya anjurkan mahasiswa di sini juga memberikan sumbangan pemikiran kepada bangsa dan negara untuk menjadi kebijakan-kebijakan yang konstruktif supaya pembangunan nasional berjalan sesuai dengan arah yang kita inginkan. Tepat sasaran, tepat untuk memilih langkah-langkah yang akan membawa kesejahteraan,” katanya.
Dalam acara dialog kebangsaan tersebut, Wapres Amin meminta para mahasiswa terus menggali pengetahuan di China. ”Saya tadi tertarik ada mahasiswa yang sedang belajar urusan kereta api. Dia S-1 (di) Nanning, dia belajar (mengenai) kereta cepat yang perjamnya berapa? 360 km,” ujar Wapres Amin.
Dan, sekarang mahasiswa tersebut sedang belajar di Shanghai untuk mempelajari kereta api Maglev yang kecepatannya 650 km per jam. ”Ini yang saya kira perlu (dilakukan). Saya tanya ada berapa mahasiswa kita di sini yang belajar kereta api cepat? Katanya baru satu, sendirian. Ini kita bangga, saya bangga, rakyat Indonesia akan punya ahli-ahli di berbagai bidang. Ternyata ada kereta api cepat, (dan) ada kereta api lebih cepat lagi,” kata Wapres Amin.
Wapres Amin pun mengingatkan bahwa Indonesia sedang mengalami persaingan global. ”Jadi, Anda, para mahasiswa, teruskan (menuntut ilmu), tapi saya minta nanti pulang. Abdikan ilmu kalian untuk bangsa dan negara. Itulah Indonesia yang kita miliki, Indonesia Raya. Itu nanti di belakang (pada akhir acara dialog kebangsaan) saya minta dinyanyikan lagu ’Bagimu Negeri’,” pesan Wapres Amin.
Abdikan ilmu kalian untuk bangsa dan negara. Itulah Indonesia yang kita miliki, Indonesia Raya.
Di pengujung acara, semua hadirin acara Dialog Kebangsaan Indonesia di Shanghai pun menyanyikan lagu wajib nasional karya Kusbini tersebut. Sembari mengayunkan tangan penuh semangat di tengah suasana bernuansa keharuan karena jauh dari Tanah Air, mengalunlah syair lagu empat baris bertempo moderato tersebut: Padamu negri, kami berjanji. Padamu negri, kami berbakti. Padamu negri, kami mengabdi. Bagimu negri, jiwa raga kami.