Presiden Jokowi: Tingkatkan Terus Kualitas Nahdlatul Ulama
Saat Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2023, Presiden Jokowi meminta agar NU terus meningkatkan kualitasnya. Bukan hanya di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, melainkan juga bidang iptek dan kewirausahaan.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ditandai dengan tabuhan rebana biang khas Betawi, Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023 resmi dibuka di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). Presiden Joko Widodo yang menghadiri acara pembukaan berpesan agar kekuatan besar Nahdlatul Ulama dikonsolidasikan serta kualitasnya terus ditingkatkan.
Selain Presiden, hadir pula dalam acara itu, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas. Kemudian, hadir pula Ketua DPR Puan Maharani.
Presiden Joko Widodo mengatakan, selama ini Nahdlatul Ulama (NU) telah menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga Indonesia, Pancasila, NKRI, toleransi, serta persatuan dan kesatuan. Presiden pun menyampaikan terima kasih kepada para alim ulama, kiai, masyaiyh, dan keluarga besar NU.
Menurut Presiden, kekuatan NU sangat luar biasa dengan jumlah anggota yang sangat banyak dan besar.
”Kekuatan besar ini perlu dikonsolidasi, diorganisasi dengan baik, dan ditingkatkan terus kualitasnya. Bukan hanya di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, melainkan juga bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia profesional dan kewirausahaan,” tuturnya.
Kekuatan besar NU itu harus dikapitalisasi untuk menyongsong masa depan. Nahdliyin di akar rumput harus menjadi bagian dari solusi kesejahteraan umat.
”Pemerintah mendukung peningkatan kualitas pendidikan di NU. Salah satu contohnya adalah saya ikut membangun gedung setinggi sembilan lantai di Universitas NU Yogyakarta. Gedung sudah selesai dibangun dan sebentar lagi interior dan furnitur hampir selesai," kata Jokowi.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf saat pidato sambutan menuturkan, tema dari Munas-Konbes NU 2023 ini adalah ”Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan”.
Tema tersebut diambil karena alim ulama ingin mendampingi umat dan warga masyarakat dalam hikmat. NU harus hadir secara nyata dalam kehidupan sehari-hari warga dan membawa maslahat nyata bagi masyarakat.
”Kami menyadari bahwa dunia bergerak begitu cepat. Tantangan-tantangan masa depan begitu besar, maka NU tidak boleh menunggu terlalu lama untuk bergerak strategis bersiap-siap menghadapi pergulatan masa depan itu. Bahkan, kami ingin bisa memenangi masa depan dan kejayaan NKRI,” kata Yahya.
Dengan visi dan misi itu, NU pun telah menetapkan berbagai macam agenda yang akan dikonsolidasikan lebih lanjut di forum Munas dan Konbes 2023.
NU akan membangun desain program organisasi yang diharapkan bisa menyentuh kebutuhan warga. Ikon penanda dalam agenda mendampingi umat itu adalah Gerakan Keluarga Maslahat NU.
”Gerakan Keluarga Maslahat NU ini dirancang untuk menyelenggarakan kegiatan di tingkat desa dan keterlibatan warga secara langsung di seluruh Indonesia. Dimulai dari daerah-daerah yang selama ini menjadi konsentrasi atau basis utama dari warga NU,” ujar Yahya.
Gerakan Keluarga Maslahat NU adalah gerakan di akar rumput yang menyasar masyarakat desa. Gerakan melibatkan warga langsung untuk menyelesaikan masalah keluarga dalam berbagai aspek, mulai dari keagamaan, pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan. Untuk ini, PBNU akan bekerja sama dengan Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dan Kementerian Sosial.
Karena agenda besar itu melibatkan ribuan desa, Yahya menyebut PBNU membutuhkan dukungan pemikiran dan bimbingan dari sesepuh dan tokoh-tokoh yang diandalkan.
PBNU meminta kepada Presiden Jokowi, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma’ruf Amin, Nyai Shinta Nuriyah Wahid, dan Miftachul Akhyar untuk menjadi Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU.
”Kelima tokoh ini yang akan mengawasi dan meminta laporan untuk melakukan evaluasi dan memberi saran untuk membantu menghubungkan PBNU serta seluruh jajaran petugas pelaksana keluarga maslahat NU ini,” katanya menegaskan.
Secara khusus, Yahya juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi karena pemerintah sudah membangun satu gedung di Universitas NU Yogyakarta. Gedung yang sudah terbangun itu diharapkan bisa menyokong pendidikan di Universitas NU Yogyakarta.
Presiden juga disebut mengajak secara pribadi Presiden Uni Emirat Arab untuk ikut membangun satu gedung di kampus tersebut. Bahkan, Presiden juga menuntun kerja sama strategis dengan MBZ University of Humanities di Arab Saudi untuk mengembangkan school for future studies atau sekolah kajian masa depan. Nota kesepahaman itu sudah ditandatangani di Abu Dhabi tahun lalu.
”Saya sepenuhnya merasakan bahwa Pak Presiden tidak pernah jauh-jauh dari PBNU. Senantiasa membersamai PBNU sampai titik ini. NU juga tidak akan pernah jauh-jauh dari Joko Widodo,” kata Yahya.
Terkait inisiatif PBNU membentuk Gerakan Keluarga Maslahat NU, Presiden Jokowi menyambut baik. Gerakan itu dinilai penting untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia, terutama nahdliyin di level akar rumput.
Enam komisi
Setelah acara dibuka oleh tokoh PBNU dan pejabat negara, selanjutnya akan digelar rapat tertutup enam komisi. Komisi Bahtsul Masail Maudlu’iyah akan membahas soal relasi ulama dengan umara (pemerintah). Isu penting yang akan dibahas berkaitan dengan perhelatan pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan legislatif tahun 2024.
Komisi Bahtsul Masail Qanuniyah akan membahas tentang kebijakan lima hari sekolah dan aturan turunan dari UU Pesantren. Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyah akan membahas mengenai optimalisasi dam haji atau penyembelihan hewan kurban saat ibadah haji. Selanjutnya, Komisi Organisasi membahas konflik yang ada di internal NU dan cara penyelesaiannya dengan menerbitkan peraturan perkumpulan.
Adapun Komisi Rekomendasi akan membahas soal masalah perampasan tanah rakyat oleh negara. Terutama tanah-tanah ulayat yang sudah didiami oleh masyarakat adat sejak lama, tetapi tidak besertifikat. Sebelumnya, PBNU juga telah mengeluarkan pernyataan resmi mengecam penggusuran paksa warga adat Melayu di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. PBNU mendorong pemerintah segera memperbaiki pola-pola komunikasi dan menghadirkan solusi penyelesaian masalah itu dengan memastikan agar kelompok yang lemah (mustadh’afin) dipenuhi hak-haknya, diafirmasi, dan difasilitasi.
Terakhir, Komisi Program Kerja akan membahas soal pengelolaan aset rumah sakit NU dan tata kelola wakaf di lingkungan NU. Selama ini, NU memiliki banyak tanah wakaf, tetapi tata kelolanya belum baik.
Rais Aam KH Miftakhul Akhyar menyampaikan Munas dan Konbes 2023 adalah bukti bahwa NU terus bergerak memperbaiki kekurangan dan hal-hal yang dibutuhkan untuk mendampingi umat memenangi masa depan. Tujuannya adalah untuk menyadarkan NU bahwa satu abad telah terlalui dan bagaimana agar NU bisa memasuki abad kedua dengan baik.
Miftakhul juga menyebut bahwa dalam Munas dan Konbes 2023 ini hal yang paling dinanti adalah instruksi PBNU menghadapi tahun politik. Menurut dia, Komisi Pemilihan Umum belum menetapkan calon presiden dan wakil presiden. Dengaan demikian, ia berpandangan PBNU sebaiknya tidak tergesa-gesa dalam menentukan sikap.
”PBNU saat ini warganya ada di mana-mana yang tujuannya menetapkan akidah keyakinan atau prinsip tidak ke mana-mana. Tapi, kenyataan dia di mana-mana dengan seluruh apa yang dimiliki, bahkan semua perabot kekayaan NU dibawa ke mana-mana,” katanya.
Gus Yahya mengatakan, secara organisasi, NU tidak akan menyatakan sikap dukungan terhadap calon mana pun. Namun, jika secara pribadi, ulama dan kiai dipersilakan menyatakan sikap, dengan syarat tidak membawa atau mencatut organisasi PBNU. ”Prinsipnya NU secara lembaga tidak akan ikut-ikutan. Namun, kalau para kiai mau bersikap itu hak politik dari para kiai, tetapi bukan atas nama lembaga,” katanya menegaskan.