Kesiapan Syarat Pendaftaran Anies-Muhaimin Sudah 85 Persen
”Saat yang lain belum jelas persyaratannya karena belum lengkap mereka gitu kan. Kalau kami calon sudah jelas, pengantin (Anies-Muhaimin) sudah ada, parpol pengusung sudah cukup,” kata Sekjen PKB Hasanuddin Wahid.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kesiapan Koalisi Perubahan untuk mendaftarkan pasangan bakal calon presiden-wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sudah mencapai 85 persen. Mereka mengklaim lebih siap dari aspek administratif, calon, hingga tim pemenangan ketimbang koalisi lainnya.
Hal itu mengemuka saat konferensi pers hasil rapat kesekretariatan jenderal partai politik anggota Koalisi Perubahan di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem, Jakarta, Senin (18/9/2023). Agenda itu turut dihadiri Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid, dan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi.
Taslim menjelaskan, kesiapan 85 persen dari Koalisi Perubahan mencakup kelengkapan administrasi dokumen persyaratan, pasangan capres-cawapres, dan tim pemenangan. Atas capaian tersebut, koalisi ingin menjadi pihak pertama untuk mendaftarkan capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
”Ini rapat perdana setelah PKS resmi mendukung Anies-Muhaimin. Kami ingin berpacu dengan cepat. Jadi, tadi kami juga sudah membahas kerangka tim pemenangan yang akan dibahas dalam tim-tim kecil,” ujarnya.
Adapun pembahasan lanjutan akan berlangsung pada Rabu (20/9/2023) di kantor DPP partai masing-masing. Secara paralel, rapat akan membahas bidang-bidang mengenai pendaftaran pasangan Anies-Muhaimin, khususnya terkait hukum dan ketentuan pemilu yang diatur oleh peraturan KPU.
Hasanuddin Wahid menambahkan, untuk Muhaimin telah lebih dulu disiapkan persyaratannya oleh PKB, misalnya, surat keterangan catatan kepolisian dan lainnya. Langkah strategis yang telah disusun bisa tidak berguna ketika kesiapan administrasi diabaikan.
Nama-nama anggota itu diisi oleh mantan Kepala Polri, mantan personel kejaksaan, mantan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum, mantan Jaksa Agung Muda Intelijen, mantan anggota lembaga bantuan hukum, hingga mantan artis. Kendati begitu, Habib Aboe belum menyebut secara spesifik perihal nama-namanya.
”Karena itu, kami ingin merapikan administrasinya. Di saat (koalisi) yang lain belum jelas persyaratannya, karena belum lengkap mereka gitu kan. Kalau kami kancalon sudah jelas, pengantin (Anies-Muhaimin) sudah ada, parpol pengusung sudah cukup,” ujarnya.
Sejauh ini, selain Koalisi Perubahan sudah ada koalisi gabungan partai pengusung Prabowo Subianto, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora. Partai Demokrat juga mengarahkan dukungan ke Prabowo. Selain itu, juga ada koalisi bakal capres Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura. Baik Prabowo maupun Ganjar, hingga kini belum memiliki pendamping atau bakal cawapres.
Sementara itu, Koalisi Perubahan telah memiliki pasangan bakal capres-cawapres, yakni Anies dan Muhaimin. Bahkan, mereka mengklaim telah memiliki ratusan nama bakal calon untuk mengisi posisi Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin.
Menurut Aboe Bakar Al-Habsyi, nama-nama anggota itu diisi oleh mantan Kepala Polri, mantan personil kejaksaan, mantan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum, mantan Jaksa Agung Muda Intelijen, mantan anggota lembaga bantuan hukum, hingga mantan artis. Kendati begitu, ia belum menyebut spesifik perihal nama-namanya.
Koalisi Perubahan menargetkan akhir September 2023, Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin bisa selesai digodok. Hal itu juga akan disampaikan ke ketua umum partai dan pasangan Anies-Muhaimin.