”Agama seharusnya menjadi perekat. Ibadah menjadi pemersatu, bukan pemecah belah,” ujar Muhaimin Iskandar dalam pertemuan tokoh lintas agama.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·2 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Muhaimin Iskandar, bersana para tokoh lintas agama melepaskan merpati sebagai simbol perdamaian seusai silaturahmi kebangsaan lintas iman di Kelenteng Kong Miao, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar, menyampaikan komitmennya untuk merawat demokrasi Indonesia agar tetap sehat dan terhindar dari gesekan yang memecah belah masyarakat, khususnya jelang Pemilihan Presiden 2024. Semua pihak diharapkan dapat menjaga persatuan dan menghindari adu domba serta konflik atas suku, agama, ras, dan antargolongan, terutama di media sosial.
”Agama seharusnya menjadi perekat. Ibadah menjadi pemersatu, bukan pemecah belah. Ini katanya bangsa religius, tapi justru punya sikap yang beragama mendapat pertentangan, yang berbuat jahat (justru) mendapat ruang,” kata Muhaimin saat bertemu para tokoh lintas agama dalam silaturahmi kebangsaan lintas iman di Kelenteng Kong Miao, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Pertemuan bertajuk ”Aksi Melayani Merekatkan Indonesia di Tengah Perbedaan” itu dihadiri oleh pemuka lintas agama, seperti tokoh Buddha, Mahabhiksu Dutavira Sthavira atau Suhu Beni; Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) DKI Jakarta Pendeta Arliyanus Larosa; Made Rama dari Prajaniti Hindu; Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo; serta sejumlah perwakilan organisasi kepemudaan, seperti DPP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia.
Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Muhaimin Iskandar (kanan), bertemu para tokoh lintas agama dalam silaturahmi kebangsaan lintas iman di Kelenteng Kong Miao, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Menurut Muhaimin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu, dirinya akan selalu siap menjaga keberagaman dan toleransi antarumat beragama. Ia mengajak semua pihak agar dapat menjaga persatuan, terutama menghadapi Pemilu 2024.
”Di mana ada saya dan PKB, tidak akan ada kekhawatiran akan menguatnya kekuatan radikal maupun kekuatan yang memecah belah atau politik identitas. Saya juga minta semua pihak untuk menghentikan eksploitasi SARA di dalam Pemilu 2024 sehingga demokrasi kita menjadi demokrasi yang sehat,” ujarnya.
Dalam pertemuannya dengan tokoh keagamaan itu, Muhaimin mengaku mendapat tiga pesan penting. Ia diminta untuk menjaga konstitusi dan menjalankannya tanpa pandang bulu serta tidak berpihak kepada golongan mana pun. Ia juga diminta merawat demokrasi serta setiap kebijakan pemerintah harus selalu ditujukan untuk rakyat.
Muhaimin turut meminta dukungan kepada para tokoh agama yang hadir agar terus konsisten memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, kebinekaan, serta pluralisme. Nilai-nilai tersebut yang selalu diajarkan dan diamanatkan oleh para pendahulu, terutama bapak sekaligus guru bangsa KH Abdurrahman Wahid.
Suasana pertemuan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Muhaimin Iskandar, dengan para tokoh lintas agama dalam silaturahmi kebangsaan lintas iman di Kelenteng Kong Miao, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Pendeta Arliyanus Larosa menyampaikan, pesta demokrasi harus menjadi tempat untuk bersatu dan menerima satu sama lain. Ia menilai, tenun kebangsaan harus dijaga dan jangan sampai robek akibat perbedaan pilihan politik. Oleh karena itu, para tokoh politik dan tokoh agama harus mengupayakan agar demokrasi sebagai jalan untuk merawat kebersamaan.
”Para pemimpin umat agama harus jadi perekat. Hindari politik uang, hoaks, kebencian, dan politik identitas. Tokoh politik juga harus menghindari kampanye provokatif. Sebab, bangsa ini didirikan oleh semua pihak, semua agama,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Budi Santoso mengajak supaya rumah ibadah bisa menjadi rumah kebangsaan. Hal ini penting agar rumah ibadah bisa menjadi fondasi kuat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
TANGKAPAN LAYAR KANAL YOUTUBE MATAKIN PUSAT
Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo saat memberikan sambutan secara virtual pada perayaan hari raya Imlek 2573 Kongzili Tingkat Nasional, Sabtu (5/2/2022).
Budi mencontohkan, pada umat Konghucu beribadah di Litang setiap tanggal 1 dan 15 dalam penanggalan Imlek. Dengan masih banyak ruang waktu kosong yang bisa digunakan, rumah ibadah dapat menjadi rumah kebersamaan seluruh anak bangsa.
Made Rama berpandangan, selama ini masih ada sekelompok pihak yang memaksakan perubahan ideologi. Padahal, pilar kebangsaan, seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sudah bersifat final dan mengikat. ”Persoalan ini masih ada di sekitar masyarakat. Kami secara pribadi berdoa dan Islam Nusantara dapat memberi perlindungan kepada kita,” katanya.