Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar didampingi sejumlah elite di DPP PKB menerima kunjungan Anies Baswedan di kantor PKB. Ini kunjungan pertama Anies sebagai bacapres setelah berduet dengan Muhaimin.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) mendengarkan penyampaian bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat pertemuan di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, Senin (11/9/2023).
JAKARTA, KOMPAS - Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, terus mematangkan strategi pemenangan untuk menyambut Pemilihan Presiden 2024. Tak hanya itu, pasangan tersebut juga terus menggodok sejumlah gagasan perubahan yang bisa disampaikan ke publik pada masa kampanye nanti. Bagi mereka, konsep perubahan harus dimaknai sebagai pemenuhan unsur keadilan bagi masyarakat.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar didampingi sejumlah elite di Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB menerima kunjungan Anies Baswedan di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (11/9/2023). Ini merupakan kunjungan pertama Anies sebagai bakal calon presiden (capres) ke kantor DPP PKB, setelah Anies diresmikan duet bersama Muhaimin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pertemuan berlangsung secara tertutup sekitar dua jam. Dalam pertemuan itu, DPP PKB dan Anies membahas berbagai upaya dan strategi pemenangan Anies-Muhaimin pada pilpres mendatang. Adapun, Partai Nasdem sebagai rekan koalisi tidak dihadirkan karena acara ini merupakan acara internal DPP PKB.
Usai pertemuan, Muhaimin mengatakan, salah satu agenda pertemuan ialah mendengarkan gagasan agenda perjuangan yang akan diusung oleh Anies sebagai bakal calon presiden. Selanjutnya, baik Anies maupun DPP PKB, mulai membicarakan teknis pemenangan dan orang-orang yang akan ditugaskan di tim pemenangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.
“Tentu, kami juga membuat agenda-agenda serta rencana-rencana jangka pendek untuk minggu depan, dua minggu yang akan datang, dan bulan-bulan sampai pemilu di Februari 2024. Kami juga menyiapkan berbagai pemetaan yang akan menjadi action (aksi) kemenangan pasangan Mas Anies dan saya,” ujar Muhaimin.
“Kami juga menyiapkan berbagai pemetaan yang akan menjadi action (aksi) kemenangan pasangan Mas Anies dan saya”
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Anies Baswedan
Anies melanjutkan, diskusi selama dua jam bersama DPP PKB berjalan dengan sangat intensif. Tak hanya bicara soal strategi pemenangan, dirinya dan elite PKB saling menyamakan pandangan ke depan, serta menyusun agenda-agenda besar apa yang hendak dilakukan bagi kemajuan Indonesia.
“Kami ingin ada kesetaraan, kesempatan. Kami ingin agar keluarga-keluarga di Indonesia, di mana pun mereka berada punya kesetaraan, kesempatan untuk dapat pendidikan yang baik, untuk dapat pelayanan kesehatan yang baik, untuk dapat kesempatan, kebutuhan pokok yang murah, yang terjangkau, dan juga bisa mendapat lapangan pekerjaan yang baik,” kata Anies.
Kesetaraan ini, menurut Anies, menjadi visi bagi koalisinya. Koalisi sepakat agar segala kebijakan yang akan dibuat ketika terpilih nanti harus didasari pada konstitusi, yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Jadi, ini bukan cita-cita pribadi, bukan agenda pribadi. Ini adalah turunan dan terjemahan dari komitmen bernegara yang dibuat ketika Republik ini berdiri, ada pada pembukaan UUD 1945,” ujar Anies.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Bakal calon presiden Anies Baswedan ( kedua dari kiri) berbincang dengan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kedua dari kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hanif Dhakiri (kiri) dan Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid (kanan) saat digelar pertemuan di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, Senin (11/9/2023).
Dalam diskusi tertutup, kata Anies, elite PKB juga memaparkan banyak pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan ke depan. Kemudian, semua mulai mendiskusikan kebijakan-kebijakan terbaik yang akan digagas dan tentunya kebijakan tersebut harus mencerminkan perubahan untuk menghadirkan keadilan.
“Jadi begini, yang terkait perubahan, kami berbicara tentang 2024 ke depan. Jadi, kami merencanakan untuk memasukkan sebanyak mungkin unsur keadilan di dalam penyusunan kebijakan. Dengan demikian kemajuan yang sekarang sudah dilakukan bisa diteruskan, dengan memasukkan unsur keadilan,” ungkap Anies.
“Kami merencanakan untuk memasukkan sebanyak mungkin unsur keadilan di dalam penyusunan kebijakan.
Menurut Anies, kemajuan yang terjadi di bangsa ini sekarang tidak dimulai dua tahun atau tujuh tahun, melainkan dimulai sejak Indonesia merdeka. “Berganti silih datang pemimpin dan masing-masing era melanjutkan, menambah, mengubah. Jadi ini adalah satu rangkaian. Bukan sekedar kita berbicara satu, dua tahun, tetapi rangkaian 78 tahun perjalanan bangsa kita,” tuturnya.
Berkunjung ke PKS
Anies menyampaikan, dirinya bersama Muhaimin, didampingi sejumlah elite PKB dan Nasdem telah mengagendakan untuk berkunjung ke kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, pada Selasa (12/9/2023) besok. Namun, Anies enggan mengungkapkan apa tujuan dari pertemuan itu, termasuk apakah sudah ada kepastian terkait PKS yang akan merapat ke koalisinya.
“Pokoknya, besok kami ketemu gitu ya. Kita liat besok, insyaAllah semuanya (berangkat) sama-sama," ujar Anies.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menambahkan, pertemuan akan berlangsung sekitar pukul 12.00. Menurut dia, pertemuan ini tentu salah satunya juga membahas mengenai kepastian merapatnya PKS ke koalisi.
“Kemarin, PKS mengucapkan ‘ahlan wa sahlan’ (selamat datang) dan kemudian tentu harus ditindaklanjuti dengan silaturahim, berkomunikasi, membangun kesepahaman untuk arah ke depan.
“Kemarin, PKS mengucapkan ‘ahlan wa sahlan’ (selamat datang) dan kemudian tentu harus ditindaklanjuti dengan silaturahim, berkomunikasi, membangun kesepahaman untuk arah ke depan. Saya pikir, itu penting supaya posisinya masing-masing bisa dipahami,” kata Jazilul.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Majelis Syura PKS M Hidayat Nur Wahid menegaskan kembali sikap PKS yang tetap konsisten dengan keputusan Majelis Syura. Sejak awal, PKS telah mendukung koalisi perubahan untuk persatuan bersama bakal capres Anies pada Pilpres 2024 mendatang.
“Perubahan tentu merupakan sebuah keniscayaan, karena tidak ada sesuatu pun di dunia ini statis apalagi yang sempurna. Sehingga, perubahan untuk perbaikan yang lebih baik dalam kebijakan pemerintah seharusnya menjadi fokus setiap kandidat. Termasuk untuk meneruskan hal-hal yang sudah dinilai baik agar menjadi lebih baik,” ungkap Hidayat.
Ia berharap, Partai Nasdem yang meminta agar PKS segera memutuskan dukungan kepada Muhaimin sebagai bacawapres dari Anies, dapat memahami situasi PKS. Majelis Syura hingga kini masih menggelar rapat terkait kepastian dukungan tersebut.
“Majelis Syura dalam waktu yang tidak lama lagi akan bermusyawarah untuk menguatkan koalisi dengan merespons harapan dengan memutuskan sikap terhadap usulan Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres untuk Anies Baswedan,” ujar Hidayat.