Parpol pendukung Anies-Muhaimin menyepakati nama koalisi dan nama tim pemenangan. Adapun pimpinan parpol pendukung Ganjar untuk pertama kali mengadakan rapat dengan tim pemenangannya.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, DIAN DEWI PURNAMASARI
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Intensnya pertemuan-pertemuan elite partai politik dan tim pemenangan bakal calon presiden mengindikasikan semakin kuatnya aroma kalkulasi elektoral jelang pendaftaran bakal calon presiden dan calon wakil presiden, sekitar sebulan lagi. Pilihan-pilihan parpol juga mulai mengerucut.
Pada Rabu (13/9/2023), para ketua umum partai politik pendukung Ganjar Pranowo bertemu dengan elemen kunci tim pemenangan Ganjar. Hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, dan Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.
Hadir pula Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar, Arsjad Rasjid; Wakil Ketua TPN yang merupakan mantan Panglima TNI Andika Perkasa; dan Wakil Ketua TPN yang juga mantan Wakil Kapolri Gatot Eddy Pramono. Pertemuan berlangsung tertutup hampir selama tiga jam. Ini pertama kali TPN mengadakan rapat.
Pada hari yang sama, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem menggelar rapat tertutup konsolidasi pemenangan pasangan bakal capres Anies Baswedan dan bakal cawapres Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB. Mereka menetapkan nama tim pemenangan tersebut adalah Timnas Pemenangan Amin (Koalisi Perubahan).
Sementara itu, dalam waktu tak lama lagi, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang, Garuda, dan Gelora, yang mengusung bakal cawapres Prabowo Subianto, juga akan bertemu untuk membahas pendamping Prabowo.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono, seusai pertemuan dengan para ketua umum parpol pendukung Ganjar, mengatakan, pembahasan bakal cawapres berlangsung hangat. Namun, prinsipnya, keempat parpol sepakat penentuan bakal cawapres Ganjar tak mengutamakan asal atau golongan tokoh, tetapi mengutamakan kapasitasnya.
Dia melanjutkan, sejauh ini beberapa nama digodok menjadi bakal cawapres Ganjar. Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Kepala Badan Pemenangan Pemilu PPP Sandiaga Uno, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Andika Perkasa, dan Ketua Harian Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menambahkan, penentuan bakal cawapres sangat vital mengingat pendukung Ganjar menargetkan kemenangan pilpres satu putaran. Selain nama yang telah disebutkan Mardiono, ada pula nama lain, yakni mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Umum Golkar, Ridwan Kamil. Namun, Hasto tak memungkiri muncul nama lain sebagai bakal cawapres Ganjar.
Hasto mengungkapkan, sejumlah bakal cawapres Ganjar juga telah bertemu dengan Megawati. Mahfud MD, misalnya, bertemu Megawati beberapa waktu lalu dalam sebuah acara di Gedung Arsip Nasional, Jakarta. Kamil juga pernah bertemu Megawati. Dalam pertemuan itu, dibahas beberapa hal penting berkaitan dengan perkembangan pembangunan monumen Bung Karno di Bandung, Jawa Barat.
Pantun untuk Mahfud
Di sela-sela Forum Diskusi Pemilu Keberagaman Menjadi Kekuatan Mewujudkan Pemilu Bermartabat yang disiarkan Youtube Kemenko Polhukam, Rabu pagi, Hasto sempat melontarkan dua pantun yang ditujukan kepada Mahfud. Melalui pantun tersebut, Hasto ingin menyampaikan, Mahfud merupakan sosok yang sangat tegas dan berintegritas.
Pantun lain yang disampaikan Hasto berkaitan dengan sosok Mahfud yang merupakan salah satu bakal cawapres Ganjar. ”Siapa yang tidak tahu Profesor Mahfud MD. Salah satu bacawapres yang lurus tegak dan suka wedang ronde. Pemikirannya luas hingga beberapa dekade. Di tangannya rakyat semakin pede,” ucapnya.
Seusai acara, saat dimintai tanggapan soal pantun yang dilontarkan Hasto, Mahfud tidak ingin ambil pusing. Ia melihat pantun itu semacam godaan-godaan politik biasa. ”Enggak apa-apa dong, namanya politik. Goda-goda saja, enggak apa-apa,” ujarnya.
Sementara itu, rapat pimpinan PKB dan Partai Nasdem, menurut Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, memutuskan banyak hal. Salah satunya nama koalisi Anies-Muhaimin adalah Koalisi Perubahan. Adapun tim pemenangan ditetapkan bernama Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Amin (Koalisi Perubahan).
Wakil Ketua Umum DPP PKB Hanif Dhakiri menambahkan, Timnas Pemenangan Amin akan melibatkan sejumlah tokoh lintas profesi, aktivis perempuan, dan tokoh milenial. Ini sesuai cita-cita dari koalisi yang ingin menghadirkan perubahan bagi bangsa. Adapun sosok, figur, dan nama-nama tim pemenangan masih terus digodok sebelum resmi disampaikan kepada publik.
Sekjen Nasdem Hermawi Taslim menambahkan, selain merancang strategi pemenangan Anies-Muhaimin, tim juga mulai menyiapkan berkas administrasi untuk pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum. Mereka mulai mencicil berkas administrasi untuk pendaftaran pasangan calon itu sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024.
Terkait ketidakhadiran PKS dalam rapat pemenangan itu, Hasanuddin mengatakan, PKS pasti akan dilibatkan ketika resmi bergabung dengan Koalisi Perubahan.
Gerindra dan Demokrat
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menyampaikan, beberapa pekan ke depan, bakal capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, akan menjalin komunikasi dengan para ketua umum parpol pendukung untuk menentukan sosok bakal cawapres.
Untuk kepastian pengumuman bakal cawapres, Habiburokhman tak ingin berspekulasi. Namun, ia berharap keputusan itu akan keluar beberapa pekan ke depan. Seiring dengan itu, Habiburokhman tak memungkiri, ia dan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga tengah menjalin komunikasi politik dengan sejumlah elite Demokrat, seperti Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Andi Arief dan Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Hinca Pandjaitan. Harapannya, Demokrat bisa segera merapat ke Koalisi Indonesia Maju.
”Kami berkomunikasi. Kami bilang, ya, kalau pengalaman rekan-rekan yang pernah berkoalisi dengan Pak Prabowo, dengan Partai Gerindra, semuanya merasa dimuliakan. Itu yang paling penting, dalam koalisi itu adalah kesetaraan, bagaimana bisa setara berbagi peran. Jangan sampai kalau di koalisi ada yang dimarjinalkan,” katanya.
Dalam acara Bimbingan Teknis Nasional Fraksi Partai Demokrat Seluruh Indonesia, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengingatkan kader untuk fokus pada pemenangan pemilihan legislatif.
Agus juga mengajak para kader Demokrat untuk fokus ke depan serta mempersiapkan diri untuk memiliki koalisi baru. Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang fokus membangun kerja sama baru.
”Belum bisa diungkap detailnya, tetapi alhamdulillah suasananya setara dan saling menghargai. Mudah-mudahan bisa ada keputusan segera, mengingat pendaftaran bakal calon presiden dan calon wakil presiden tinggal lebih kurang satu bulan lagi,” kata Agus.