logo Kompas.id
Politik & HukumSaat Napi Kembali ke Kehidupan...
Iklan

Saat Napi Kembali ke Kehidupan Semula

Bukan perkara mudah bagi narapidana kembali ke masyarakat setelah bertahun-tahun berada di dalam penjara. Stigma sebagai napi jadi salah satu ketakutan mereka untuk kembali ke lingkungan kehidupan sebelumnya.

Oleh
SUSANA RITA KUMALASANTI
· 5 menit baca
Ilustrasi. Narapidana di Lembaga Permasyarakatan Jambi mengantre untuk dapat memilih dalam pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Untuk mengantisipasi panjangnya antrean, petugas pemilihan menyediakan 5 tempat pemungutan suara di lapas itu.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Ilustrasi. Narapidana di Lembaga Permasyarakatan Jambi mengantre untuk dapat memilih dalam pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Untuk mengantisipasi panjangnya antrean, petugas pemilihan menyediakan 5 tempat pemungutan suara di lapas itu.

"Oh kawan dengar lagu ini. Hidup di bui menyiksa diri. Jangan sampai kawan mengalami. Badan hidup terasa mati".

Demikian petikan syair lagu Hidup di Bui oleh D'Lloyd. Kiranya nyanyian lirih yang populer di tahun 1970 itu cukup menggambarkan kehidupan di dalam bui atau penjara di mana ruang gerak sehari-hari dibatasi oleh tembok dan jeruji besi, membuat dunia narapidana pun tak berkembang luas. Interaksi yang dijalani hanyalah dengan sesama narapidana dan juga petugas lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000