Wapres: 85 Persen Tenaga Kerja di ASEAN Disumbang dari Sektor UMKM
Sebaran UMKM di perkotaan dan perdesaan menjadikan UMKM tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan upaya mempersempit ketimpangan.
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan bahwa terdapat lebih dari 70 juta UMKM di ASEAN. Lebih dari 90 persen usaha domestik di negara-negara ASEAN juga berbentuk UMKM. Di kawasan ASEAN, UMKM berkontribusi menciptakan 85 persen lapangan kerja, serta menghasilkan 44 persen PDB dan 18 persen ekspor nasional.
”Sebaran UMKM di perkotaan dan perdesaan menjadikan UMKM tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan upaya mempersempit ketimpangan,” ujar Wapres Amin dalam sambutan di Malam Penganugerahan ASEAN Business Awards (ABA) 2023 dan Gala Dinner ”Menyatukan Visi, Mendorong Pertumbuhan” pada Senin (4/9/2023) di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta.
Wapres menegaskan bahwa UMKM menjadi motor penggerak inovasi dan kreativitas di kawasan. ASEAN harus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, yang menghormati kelestarian lingkungan, demi meraih masa depan yang sejahtera sekaligus menjaga keberlangsungan planet Bumi dan kemanusiaan.
Baca Juga: UMKM Berpengalaman Menjadi Penggerak Ekonomi Kala Krisis
ASEAN patut optimistis karena di tengah muramnya ekonomi dunia, ekonomi ASEAN tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Di sisi lain, para pemimpin ASEAN juga berkomitmen untuk mengimplementasikan ekonomi hijau.
”Sebaran UMKM di perkotaan dan perdesaan menjadikan UMKM tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan upaya mempersempit ketimpangan.”
Malam Penganugerahan ASEAN Business Awards (ABA) 2023 sekaligus menjadi ajang untuk merayakan para pengusaha dan penggerak sektor bisnis ASEAN, bukan hanya yang berskala besar, tetapi juga skala menengah dan kecil. ”Karena semuanya memberikan sumbangsih dan menjadi organ vital bagi pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja di kawasan,” kata Wapres.
Wapres mengaku senang mengetahui Penghargaan Bisnis ASEAN pada tersebut juga mencakup kategori UMKM. ”Apalagi di hadapan saya hadir pemuka bisnis internasional. Saya harap, kerja sama antarbisnis besar, menengah, dan kecil semakin kokoh dan saling menguntungkan,” tambah Wapres Amin.
”Apalagi di hadapan saya hadir pemuka bisnis internasional. Saya harap, kerja sama antarbisnis besar, menengah, dan kecil semakin kokoh dan saling menguntungkan. ”
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga berbagi pengalaman Indonesia dalam mendukung UMKM di dalam negeri melalui pemberdayaan ekonomi pesantren. Pesantren sebagai institusi pendidikan yang sangat khas Indonesia, antara lain, penguatan fungsi pesantren sebagai penggerak kemandirian ekonomi rakyat, khususnya dalam menghasilkan produk-produk halal.
Ekonomi pesantren telah menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah nasional dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Apalagi jumlahnya mencapai puluhan ribu dan menyebar di seluruh pelosok Tanah Air. Pesantren di Indonesia memiliki potensi ekonomi yang layak untuk dikembangkan secara optimal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan.
Kekuatan ASEAN
Wapres juga menegaskan bahwa kekuatan ASEAN berpusat pada budaya kerja sama, perdamaian, dan penghormatan atas keberagaman negara-negara ASEAN. Sebagai negara yang bineka, Indonesia teguh mendorong pendekatan-pendekatan damai, dialog konstruktif, serta kepatuhan pada hukum internasional dalam penyelesaian konflik.
Tantangan eksternal yang semakin kompleks harus dijawab oleh ASEAN dengan memperkokoh fondasi persatuan dan komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang tertera dalam Piagam ASEAN. Hal ini khususnya dalam menjaga sentralitas ASEAN di kawasan.
”Tantangan eksternal yang semakin kompleks harus dijawab oleh ASEAN dengan memperkokoh fondasi persatuan dan komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang tertera dalam Piagam ASEAN. ”
Persatuan dan sentralitas ASEAN adalah kekuatan utama pendorong terciptanya perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan di kawasan. ”Saya ingin menekankan kembali, ASEAN berharga bagi 660 juta masyarakatnya, bagi kawasan Indo-Pasifik dan bagi dunia,” kata Wapres.
Di tengah dunia yang dikepung oleh masalah ketimpangan ekonomi, menurut Wapres, agenda demokrasi ekonomi mesti menjadi konsensus utama yang diusung oleh para pemimpin politik dan bisnis ASEAN. Tujuan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi harus disatukan dalam satu paket pembangunan. Salah satunya melalui afirmasi utuh terhadap pelaku UMKM.
Pada kesempatan ini, saya juga mengajak untuk memperkuat kolaborasi dalam merumuskan solusi atas persoalan mendesak yang berdampak pada kita semua, termasuk ancaman perubahan iklim, fluktuasi ekonomi, dan perubahan sosial.
Khusus terkait persoalan iklim, masalah ini telah memperburuk ancaman terhadap ketahanan pangan. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan di ASEAN untuk memberikan perhatian lebih pada kerja sama penguatan ketahanan pangan karena kawasan kita tidak kebal dari persoalan ini.
Pilar kemajuan perekonomian
”Dunia usaha harus mendapatkan porsi yang seharusnya karena berperan penting membantu pemerintah meningkatkan perekonomidan dan menjadi daya tarik kawasan. ”
Sebelumnya, Chairman of ASEAN Business Advisory Council (BAC) Indonesia M Arsjad Rasjid menekankan pentingnya dunia usaha sebagai salah satu pilar dalam memajukan perekonomian ASEAN.
”Dunia usaha harus mendapatkan porsi yang seharusnya karena berperan penting membantu pemerintah meningkatkan perekonomidan dan menjadi daya tarik kawasan,” ujar Arsjad.
Chairman of ASEAN Business Advisory Council (BAC) Indonesia M Arsjad Rasjid menekankan pentingnya dunia usaha sebagai salah satu pilar dalam memajukan perekonomian ASEAN. Hal ini diungkapkan dalam sambutan di Malam Penganugerahan ASEAN Business Awards (ABA) 2023 dan Gala Dinner ”Menyatukan Visi, Mendorong Pertumbuhan” pada Senin (4/9/2023) di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta.
”Dunia usaha harus mendapatkan porsi yang seharusnya karena berperan penting membantu pemerintah meningkatkan perekonomian dan menjadi daya tarik kawasan. ”
ASEAN Business Awards (ABA) 2023 merupakan ajang apresiasi atas capaian dari para pelaku bisnis kawasan dari berbagai kategori usaha yang mengedepankan inovasi, keberlanjutan, dan inklusivitas di kawasan ASEAN. Acara ini, memberikan 10 kategori penghargaan yang dikhususkan untuk perusahaan besar dan skala UMKM. Selain itu, satu kategori juga diberikan untuk kategori individu.
Penerima penghargaan ASEAN Business Awards 2023, antara lain, adalah Kategori Digital Innovation diberikan kepada Aboitiz Data Innovation (Filipina) dan City Development Joint Stock Commercial (Vietnam); Kategori The Best CX diberikan kepada Loca Company Limited (Laos) dan PT Eastpay Debit Indonesia Koe (Indonesia); Kategori Net-Zero Leader diberikan kepada Agrabah Ventures (Filipina) dan Keppel Infrastructure Holdings Pte Ltd (Singapura); Kategori Plastic Waste Circularity diberikan kepada PT Amandina Bumi Nusantara (Indonesia) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Indonesia).
Baca Juga: UMKM sebagai Tulang Punggung Diharapkan Pulihkan Ekonomi Nasional
Kategori Sustainable Crop Production diperoleh Cambodian Standard Development & Supply Co. Ltd (Kamboja) dan Sorosoro Ibaba Development Cooperative (Filipina); Kategori Tech for Sustainable Agriculture diperoleh Eden Agritech (Thailand) dan eFishery (Indonesia); Kategori Health Innovation diperoleh Speco (Singapura) dan Health Management International (Singapura); Kategori Corporate Health Achievement diperoleh Orange and Bronze Softwares Labs Inc (Filipina) dan BAAO Parish Multipurpose Cooperative (Filipina).
Kategori Export Growth diperoleh Bella Interiors Company Limited (Myanmar) dan CP Intertrade Company Limited (Thailand); serta Kategori Innovative Investment diperoleh Bintang Capital Partners (Malaysia) dan Funding Societies | Modalku Group (Indonesia).
Sementara penerima penghargaan untuk individu dengan Kategori Youth diberikan kepada Kyaw Thu Htet (Myanmar) dan Suebsit Sarntisart (Thailand); Kategori Women diberikan kepada Khin Chaw Su Win (Myanmar) dan La Hieu Hue (Vietnam); serta Kategori Friends of ASEAN diberikan kepada Dino Patti Djalal (Indonesia) dan Nik Hafimi binti Abdul Haadii (Brunei Darussalam).
Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, UNICEF Regional Ambassador for East Asian and Pacific Siwon Choi, jajaran pejabat tingkat tinggi negara-negara ASEAN, serta para pelaku bisnis di tingkat ASEAN. (wkm)