Anies Sebut Koalisi Masuk Tahap Pembentukan Strategi Pemenangan Pilpres 2024
Anies Baswedan mengungkapkan rangkaian pertemuan bersama ketiga elite petinggi partai koalisi berlangsung dalam suasana yang guyub, rukun. Di pertemuan, dibahas pula tentang arah langkah dan strategi ke depan.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP, Anies Rasyid Baswedan, menegaskan koalisi partai pendukungnya semakin solid dan kini masuk pada tahap pembentukan strategi pemenangan untuk Pemilihan Presiden 2024. Komunikasi intensif antara Anies dan Anggota Tim 8 dengan petinggi tiga partai politik pendukung juga menepis akan adanya perpecahan di internal koalisi.
Tiga hari berturut-turut Anies Baswedan intens bertemu dengan petinggi tiga partai politik pendukungnya, mulai dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri.
”Rangkaian pertemuan itu menandakan kita solid dan sudah bicaranya tentang strategi pemenangan dan langkah ke depan. Pertemuan itu juga suasananya yang guyub, rukun dan saling membahas tentang arah langkah dan strategi ke depan,” ujar Anies di sela pergelaran wayang kulit di kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (27/8/2023) malam.
Selain Anies, hadir juga dalam acara itu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ditemani oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid.
Namun, Anies tidak merincikan apa strategi yang dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk siapa bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam ajang Pilpres 2024. ”Adapun langkah-langkah yang nanti akan diumumkan kepada publik, pada waktunya diumumkan,” kata Anies.
Dalam rangkaian pertemuan itu, Anies menyebut isu keraguan pada soliditas KPP sudah tidak relevan disematkan. Sebab, adanya soal isu keretakan yang belakangan muncul, baginya itu hanya persepsi pihak luar. ”Kan kalau bicara tidak solid ini yang mempersepsikan (pihak) luar, tetapi kalau di dalam itu sangat solid,” kata Anies.
Kesempatan yang sama, AHY menganggap bahwa KPP semakin solid menyambut Pemilu 2024. Pertemuan demi pertemuan di internal KPP telah memperkuat dukungan kepada Anies Baswedan. ”Malam ini pertemuannya sangat baik dalam memperkuat dukungan dan soliditas di antara partai koalisi. Semoga kita bisa mengambil pelajaran yang disampaikan melalui pewayangan nanti,” kata AHY.
Menyudahi desakan cawapres
Syaikhu menyatakan, koalisi pendukung telah menyerahkan sepenuhnya kepada Anies mengenai waktu pengumuman cawapres. PKS bersama partai koalisi akan bekerja dengan optimal untuk memenangkan Anies dan pasangannya kelak.
PKS hanya memberikan beberapa kriteria yang harus dimiliki bakal cawapres tersebut. Kriteria tersebut adalah nasionalis religius, dwitunggal dengan Anies, dan memiliki peluang menang yang besar. ”Yang penting setelah nanti deklarasi, betul-betul kita bekerja secara all out tiga partai ini untuk memenangkan pasangan dari koalisi,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi juga mengatakan sudah tidak ada lagi desakan-desakan untuk mengumumkan cawapres dari internal yang tergabung dalam KPP. Semua pihak harus menunggu karena nama yang akan diumumkan membutuhkan waktu yang tepat. Sebab, deklarasi cawapres termasuk dari bagian strategi yang sedang dimusyawarahkan bersama.
”Tidak boleh ada yang bikin heboh, tidak boleh ada yang menyerang sana sini secara internal koalisi. Semua harus lapang dada, legowo, pikiran yang waras terkait nama cawapres karena semua sepakat menyerahkan nama itu kepada capresnya (Anies Baswedan). Itu sudah disepakati sehingga di lingkungan partai koalisi ini, semua harus menjaga diri dan mengendalikan diri,” tutur Gus Choi.
Ia juga meminta semua pihak untuk tidak meragukan komitmen Partai Nasdem dalam mengusung Anies sebagai capres. Sebab, Partai Nasdem yang pertama kali mendeklarasikan Anies pada 3 Oktober 2022. ”Karena hitungan elite partai yang mengusung Mas Anies itu kan pasti berpikir, momen yang tepat dan siapa yang tepat, dan itu sudah (disepakati). Bagi Nasdem tidak ada masalah kapan saja diumumkan, dengan siapa saja terserah,” tambah Gus Choi.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin, rangkaian pertemuan Anies dan anggota Tim 8 dengan tiga elite petinggi partai pendukung ini untuk meyakinkan bahwa persiapan Pilpres 2024 ini sudah berjalan dengan baik dan matang. Pertemuan itu juga sekaligus menepis adanya isu yang kini berkembang seperti wacana duet Ganjar-Anies turut menjadi latar belakang pertemuan tersebut.
Ujang berpendapat, lambannya pengumuman sosok cawapres pendamping Anies Baswedan telah mengakibatkan kecurigaan bagi partai pengusungnya. Apalagi, munculnya wacana Ganjar-Anies yang membuat Anies harus meyakinkan para petinggi partai koalisi bahwa sosok cawapres telah siap. Sejumlah persoalan tersebut menjadi langkah Anies untuk merapatkan barisan pengusungnya.
”Anies berusaha untuk merapikan serpihan keretakan koalisi yang hampir terjadi. Konsolidasi ini penting bagi Anies dan partai pengusung. Tanpa soliditas tak ada kemenangan, kemudian baru menyusun strategi pemenangan dan mencari cawapres terbaik bagi Koalisi Perubahan,” tutur Ujang.