Kekuatan Anies Dianggap Ada di Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan
Penilaian publik pada tiga bakal capres ketika dikaitkan dengan kemampuan menyelesaikan persoalan bangsa cenderung berkorelasi dengan pilihan elektoral terhadap ketiga sosok tersebut. Anies cukup menonjol di dua aspek.
Oleh
IQBAL BASYARI, KURNIA YUNITA RAHAYU, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, cukup menonjol dalam aspek ekonomi dan kesejahteraan sosial dari penilaian publik. KPP akan memperkuat kampanye mengenai kompetensi dan rekam jejak Anies. Materi itu diperlukan untuk memperkuat persepsi publik mengenai kompetensi Anies dalam menyelesaikan sejumlah persoalan bangsa.
Survei Litbang Kompas pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 merekam persepsi publik mengenai kemampuan tiga tokoh bakal calon presiden, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan, dalam menyelesaikan enam sektor persoalan kebangsaan. Keenam permasalahan dimaksud adalah persatuan dan kesatuan, stabilitas politik, ekonomi, penegakan hukum, kesejahteraan sosial, serta korupsi.
Dari keenam sektor itu, bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai lebih mampu menyelesaikan persoalan persatuan dan kesatuan (37,1 persen), stabilitas politik (34,3 persen), penegakan hukum (40,7 persen), dan penyelesaian kasus korupsi (31,7 persen). Sementara Ganjar dinilai lebih mampu menyelesaikan persoalan ekonomi (34,5 persen) dan kesejahteraan sosial (34,8 persen).
Adapun Anies Rasyid Baswedan, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), tidak menjadi yang tertinggi di enam sektor tersebut. Namun, di antara enam aspek itu, Anies dipersepsikan publik paling kompeten dalam menyelesaikan persoalan kesejahteraan sosial (19,5 persen) dan ekonomi (18,8 persen).
Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, di Jakarta, Senin, mengatakan, penilaian publik pada tiga sosok bakal capres ketika dikaitkan dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan persoalan bangsa cenderung berkorelasi dengan pilihan elektoral terhadap ketiga sosok tersebut. Prabowo dan Ganjar, yang sejauh ini menempati peringkat teratas dalam papan elektoral bakal capres, lebih banyak disebutkan sebagai sosok yang mampu menyelesaikan sejumlah persoalan.
Namun, tidak unggulnya Anies dalam persepsi publik bukan berarti Anies tidak mampu menyelesaikan berbagai persoalan di atas. Sebab, persepsi responden terkait sosok capres yang mampu menyelesaikan masalah kerap berimpitan atau tidak bisa dilepaskan dengan preferensi ataupun persepsi mereka terhadap sosok capres. Akibatnya, Anies, yang dalam survei kali ini menempati peringkat ketiga secara elektoral, cenderung mendapatkan keyakinan lebih rendah dalam menyelesaikan sejumlah persoalan.
”Hal lainnya adalah karena panggung Anies yang sudah tidak menduduki jabatan publik juga menjadi ’penghambat’ daya elektoralnya,” ujar Yohan.
Meskipun demikian, Yohan melanjutkan, jika dibandingkan dari enam persoalan tersebut, kepercayaan publik pada Anies cenderung lebih tinggi pada persoalan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Hal ini relatif sama dengan Ganjar yang sama-sama merupakan bakal capres berlatar belakang kepala daerah. Keduanya cenderung diasosiasikan dengan persoalan-persoalan keseharian masyarakat, terutama ekonomi dan kesejahteraan.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai persepsi publik tersebut menjadi masukan untuk KPP. Sebab, faktanya, Anies dengan pengalaman sebagai kepala daerah dan menteri memiliki kompetensi dan rekam jejak dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. Bahkan, capaiannya tidak kalah dibandingkan Ganjar yang juga berlatar belakang kepala daerah.
”Kami perlu lebih mengomunikasikan kompetensi dan rekam jejak Mas Anies dalam mengatasi persoalan bangsa,” kata Herzaky.
Di sisi lain, lanjutnya, diperlukan sosok cawapres yang bisa melengkapi keunggulan Anies, terutama untuk memberikan persepsi di sektor-sektor yang menjadi unggulan Prabowo. Menurut dia, latar belakang Prabowo dari militer cukup berpengaruh serta berdampak pada persepsi publik dalam sektor politik, hukum, dan keamanan.
”Semakin diperlukan sosok cawapres yang setara dengan Prabowo, ketum parpol dan berlatar belakang militer, untuk mendampingi Anies,” ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem Willy Aditya menambahkan, Anies memiliki kompetensi, bukan hanya citra untuk mempengaruhi persepsi publik. Tidak ada citra yang dibuat-buat dan dijadikan gimik untuk memengaruhi pemilih. Namun, kompetensi Anies dapat dilihat melalui rekam jejaknya sebagai gubernur dan menteri.
”Banyak hasil kerja Anies selama menjadi gubernur, bisa dicek di lapangan. Bahwa hal tersebut belum dilihat oleh masyarakat, itu lain soal, tetapi masyarakat tahu bahwa Mas Anies itu paling kompeten dalam banyak hal,” kata Willy.