Yenny Wahid Sebut Ciganjur Buka Pintu untuk Semua Bakal Capres
”Semua orang, semua calon presiden yang akan sowan ke Ciganjur (kediaman keluarga Gus Dur), kami membuka dan menerima,” tutur Yenny Wahid, putri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Semua calon presiden dipersilakan untuk bersilaturahmi dengan istri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dus, yakni Nyonya Sinta Nuriyah, beserta keluarga Gus Dur. Ada harapan dari keluarga bahwa nilai-nilai yang dipegang Gus Dur bisa dititipkan kepada para calon pemimpin bangsa.
”Kita, sih, membuka diri. Semua orang, semua calon presiden yang akan sowan ke Ciganjur (kediaman keluarga Gus Dur), kami membuka dan menerima. Justru kami sangat mengapresiasi, kami berterima kasih. Karena itu, artinya kami bisa menitipkan nilai-nilai Gus Dur kepada para calon presiden. Jadi, siapa pun yang mau berkunjung, sowan ibu saya, kami menerima dengan tangan terbuka,” tutur Yeny Wahid, putri Gus Dur, di Kompleks Istana Kepresidenan sebelum Upacara Penurunan Bendera Merah Putih, Kamis (17/8/2023) sore.
Sejauh ini, kandidat capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo, sudah menemui Nyonya Sinta, Minggu (13/8/2023). Saat ditanya siapa capres yang paling Gusdurian, dia menyebut Ganjar Pranowo banyak mengikuti nilai-nilai Gus Dur. Namun, dua capres berikut masih akan dilihat lebih lanjut.
Yenny juga dilirik para bakal capres untuk menjadi kandidat calon wakil presiden. Dengan Prabowo Subianto, bakal capres yang diusung Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional, Yenny mengatakan sudah bertemu dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, tetapi enggan mengomentari kemungkinan berpasangan dengan kandidat capres tertentu.
”Nanti. Detik-detik terakhirlah nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, bakal calon wapres Ganjar masih lima nama. Kelima nama ini adalah Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Muhaimin Iskandar. Erick diusung Partai Amanat Nasional.
Di sisi lain, PAN sudah menyatakan mendukung bakal capres Prabowo Subianto. PAN mengusulkan Erick menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo. ”Di PDI-P sih tetap ada nama tersebut. Bahwa kemudian yang bersangkutan, atau partai yang mendukung ET tidak berkenan, ya, itu, kan, boleh-boleh saja,” tutur Puan.
Selain nama-nama yang disebutnya, Puan mengatakan, PDI-P masih mempertimbangkan beberapa nama lain. Sebab, waktu pendaftaran masih dua bulan lagi. Karenanya, masih cukup waktu untuk mengecek rekam jejak ataupun mengidentifikasi kesamaan visi dengan bakal cawapres lain. Bila Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan uji materi terkait usia capres-cawapres, tambah Puan, bukan tidak mungkin Gibran Rakabumingraka menjadi kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Terkait dukungan Partai Golkar dan PAN yang merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, pengusung Prabowo dan dikesankan sebagai arahan Presiden Jokowi, Puan membantah. Dia merujuk pada pidato Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR pada 16 Agustus. Saat itu, Presiden Jokowi menegaskan diri sebagai Presiden RI, bukan ketua umum partai, apalagi ketua koalisi.
”Jadi, saya meyakini hal tersebut, bahwasanya urusan politik jangan dicampur aduk dengan urusan pemerintahan,” tambah Puan.