KH Anwar Iskandar Dinilai Menjadi Sosok Tepat Memimpin MUI
KH Anwar Iskandar nantinya akan meneruskan masa sisa jabatan KH Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sampai Musyawarah Nasional MUI 2025.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — KH Anwar Iskandar diputuskan sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia melalui rapat pleno tertutup yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023). Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu menggantikan KH Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri pada 2022. Anwar dianggap sosok yang mumpuni serta mampu merekatkan dan memperkuat persatuan serta kesatuan umat dan bangsa.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Fatwa KH Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur, saat dihubungi, mengatakan, hasil rapat pleno yang memutuskan KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI telah melewati proses yang panjang dan sesuai dengan mekanisme di MUI. Sejak ditinggalkan KH Miftachul Akhyar Maret 2022 dengan alasan tidak ingin merangkap jabatan setelah terpilih sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, proses pengisian posisi Ketua Umum MUI terus berjalan.
KH Anwar merupakan usulan PBNU dan sudah disepakati bersama oleh semua pengurus harian MUI. ”Ini prosesnya sudah satu tahun dibahas dalam sejumlah rapat pimpinan MUI. Atas usulan PBNU nama (KH Anwar Iskandar) dan sudah disepakati bersama,” kata Gus Fahrur.
Saat KH Miftachul mengajukan pengunduran diri, hal ini ditanggapi beragam oleh internal MUI. Bahkan, MUI Jawa Timur menyampaikan nota keberatan atas pengunduran diri KH Miftachul. Sejumlah pertimbangan adalah perlunya Miftachul tetap di MUI demi kepentingan kemaslahatan yang lebih besar bagi agama, bangsa, dan negara (Kompas.id, 13 Maret 2022).
KH Anwar dinilai sebagai sosok yang sangat mampu menjalankan tugas sebagai ketua umum MUI. Terutama dalam hal keilmuannya dan berpengalaman dalam memimpin sejumlah organisasi. Anwar juga dianggap sosok yang mumpuni serta mampu merekatkan dan memperkuat persatuan serta kesatuan umat dan bangsa.
”Beliau mantan anggota MPR, pemimpin pesantren, Wakil Rais Aam PBNU dan Dewan Pertimbangan MUI. Harapannya, KH Anwar Iskandar akan membawa kemajuan MUI dan merekatkan hubungan di antara semua organisasi masyarakat Islam yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Ketua Panitia Rapat Pleno MUI KH Rofiqul Umam Ahmad menyampaikan, rapat pleno ini merupakan amanat dari hasil rapat pimpinan MUI pada 30 Mei 2023. Anwar Iskandar nantinya akan meneruskan masa sisa jabatan KH Miftachul Akhyar sampai Musyawarah Nasional (Munas) MUI 2025.
Sementara itu, penetapan KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI akan dibahas dalam Rapat Paripurna MUI. Rapat Paripurna adalah rapat yang dihadiri Dewan Pertimbangan MUI, Dewan Pimpinan MUI, serta Ketua dan Sekretaris Komisi, Badan, dan Lembaga di bawah MUI. Anggota Dewan Pertimbangan MUI terdiri dari pimpinan level pusat ormas Islam di Indonesia.
Rapat Paripurna MUI, lanjut Rofiqul, akan dipimpin oleh Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Ma’ruf Amin. Perihal waktunya akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Ma’ruf Amin.
”Mengingat beliau sebagai Wakil Presiden tentu sangat sibuk dengan tugas-tugas kenegaraan sehingga perlu berkonsultasi untuk jadwal rapat paripurna tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi lama MUI.
Sebelumnya, dukungan kepada Anwar Iskandar menjadi Ketum MUI turut datang dari Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Gus Yahya mengatakan, PBNU mengajukan KH Anwar Iskandar untuk menjadi ketua umum MUI Pusat dengan berbagai alasan. Sosok Anwar dinilai adalah kiai senior di lingkungan Nahdlatul Ulama. Anwar juga sosok yang mengerti dan paham terkait urusan ulama dan masyarakat.
”Beliau, ya, kalau soal masalah keulamaan dan kemasyarakatan sangat mumpuni. Kami sangat mendukung. Kalau di mata kami, ya, susah nyari yang lebih mumpuni dari beliau sekarang ini,” ujar Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (2/8/2023).