Berlatih 40 Hari, Paskibraka 2023 Kini Siap Bertugas
Presiden Jokowi mengukuhkan 76 anggota Paskibraka di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/8/2023) kemarin. Kini, Paskibraka akan bertugas di Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 2023.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sebanyak 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka yang dikukuhkan Presiden Joko Widodo, Kamis lalu, kini siap bertugas. Mereka berasal dari perwakilan 38 provinsi ini akan bertugas pada peringatan Detik-detik Proklamasi, Kamis (17/8/2023) ini.
Saat acara pengukuhan kemarin, Presiden Joko Widodo didampingi Nyonya Iriana, sedangkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi Nyonya Wury Estu Handayani. Hadir pula Presiden kelima RI Megawati Sukarnoputri yang mengenakan kebaya warna merah bata. Selain itu, tampak hadir antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pemuda dan Olah Raga Dito Ariotedjo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Dalam upacara pengukuhan itu, para anggota Paskibraka sudah mengucapkan Ikrar Putera Indonesia dipandu Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. "Aku mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia. Aku mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia. Aku mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Republik Indonesia tahun 1945," tutur Yudian diikuti anggota Paskibraka.
Secara simbolik, salah seorang Paskibraka - Kachina Ozora asal SMA Negeri 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mencium bendera merah putih sebagai tanda kecintaan kepada Indonesia. Presiden Jokowi kemudian menyematkan lencana Paskibraka kepada Kachina yang mewakili teman-temannya.
"Aku mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia. Aku mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia. Aku mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Republik Indonesia tahun 1945"
Ditanggung pemerintah
Menurut Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina yang juga menjadi Pembina Paskibraka 2023, Paskibraka ini terdiri atas perwakilan 38 provinsi yang ada di Indonesia. Setiap provinsi mengirimkan dua perwakilan dan semua kebutuhan peserta dari perjalanan ke ibu kota sampai kembali ke tempat asal ditanggung pemerintah.
Selama 40 hari di Jakarta, para anggota Paskibraka mendapatkan pembelajaran aktif, pelatihan baris berbaris dan formasi untuk upacara, serta pendidikan karakter kepamongan. "Pembelajaran aktifnya itu ada pembinaan ideologi Pancasila, kemudian juga ada pemantapan nilai kebangsaan kerja sama BPIP dan Lemhanas RI," tutur Rima.
"Pembelajaran aktifnya itu ada pembinaan ideologi Pancasila, kemudian juga ada pemantapan nilai kebangsaan kerja sama BPIP dan Lemhanas RI"
Setelah pembelajaran aktif, baru pelatihan baris-berbaris dan formasi untuk upacara diterapkan.
Sepanjang pelatihan dan pembelajaran aktif, para anggota Paskibraka didampingi oleh pamong dan pengasuh untuk membangun karakter dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali.
Semua anggota Paskibraka wajib bangun jam 4.00 pagi dan tidur jam 21.00. Sepanjang hari, nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam konsep desa bahagia. Dicontohkan setelah bangun pagi, semua membereskan tempat tidur masing-masing kemudian beribadah sesuai agama masing-masing. Bila ada teman yang belum selesai beribadah, teman lainnya menunggu. Ini membentuk toleransi pada teman-teman yang berbeda agama. Baru seusai ibadah, semua makan pagi dan olah raga bersama serta dilanjutkan latihan.
Dari perkenalan anggota Paskibraka dari berbagai wilayah Indonesia ini, pertemanan diharapkan terbentuk. Apalagi, setiap orang memiliki latar daerah, suku, budaya, dan agama yang berbeda-beda.
Seperti salah seorang anggota Paskibraka asal Asmat, Papua Selatan, dia menempuh perjalanan selama lima hari untuk sampai ke ibu kota. Presiden Jokowi yang menanyakan hal itu sampai tak yakin dengan jawaban tersebut dan menanyakan ulang, "Lima jam?" Anggota Paskibraka itu segera menjawab ulang, "Siap, lima hari (perjalanan)."
Dari Paskibraka generasi Z ini, menurut Muhadjir, diharap karakter yang ditentukan tiga domain bisa terbentuk. Pertama, kemampuan logis yang membuat seseorang mampu membedakan benar dan salah. Kedua, domain etika yang membentuk seseorang bisa membedakan baik dan buruk. Adapun ketiga adalah domain estetika yang membuat seseorang memiliki rasa seni dan mampu bertingkah laku serta menempatkan diri di tengah kondisi sosial tertentu.
"Jadi pesan saya, logika hanya salah satu aspek dari karakter Pancasila dan harus diikuti dengan karakter etika yang diukur dengan baik buruk, kalau logika - benar salah, estetika - indah dan tidak indah. Hal ini harus utuh dipahami," tuturnya. (INA)