Gerindra Sebut Muhaimin Bakal Calon Terkuat Pendamping Prabowo
”Bakal cawapres terkuat sekarang posisinya, menurut kami, masih Pak Muhaimin,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
Ketua Umum Partai GerindraPrabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyampaikan keterangan seusai pertemuan mereka di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dianggap sebagai bakal calon wakil presiden terkuat yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam menghadapi Pemilu 2024. Partai Gerindra terus melibatkan PKB dalam mengambil keputusan, salah satunya dalam menerima partai-partai yang akan mendukung Prabowo.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, posisi Muhaimin saat ini masih yang terkuat untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) bagi Prabowo Subianto. ”Bakal cawapres terkuat sekarang posisinya, menurut kami, masih Pak Muhaimin,” kata Muzani seusai konsolidasi akbar kader Partai Gerindra Jakarta Selatan di Lapangan Blok S, Jakarta, Sabtu (12/8/2023).
Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menjalin komitmen untuk bekerja sama menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sejak Agutus 2022. Kedua partai politik (parpol) itu sudah sepakat untuk mengusung Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sebagai bakal calon presiden (capres). PKB telah menyodorkan Muhaimin Iskandar menjadi pendamping Prabowo, tetapi hingga kini belum disetujui.
Bakal cawapres terkuat sekarang posisinya, menurut kami, masih Pak Muhaimin.
Selain Muhaimin, sejumlah nama lain juga disebut-sebut bakal menjadi pendamping Prabowo salah satunya Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Beberapa waktu lalu, Prabowo, bahkan, menyatakan bahwa usia muda seharusnya tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk menjadi pemimpin seperti Brigadir Jenderal Anumerta Slamet Riyadi yang mampu memimpin perang ketika berusia 22 tahun.
Akan tetapi, Gibran tidak memikirkan wacana pengusungan dirinya sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) karena usianya belum memenuhi persyaratan yang diatur undang-undang. Gibran saat ini baru berusia 35 tahun, sedangkan syarat untuk mendaftarkan sebagai calon wakil presiden 40 tahun. Meskipun demikian, uji materi mengenai pengurangan usia pendaftaran bagi calon presiden dan wakil presiden tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (Kompas.id, 10/8/2023).
Menanggapi wacana pengusungan Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo tersebut, Muzani mengatakan bahwa waktu yang akan bicara. Ia menegaskan, sejauh ini Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun Gerindra bersama PKB baru membicarakan tentang capres. ”Cawapres tidak dibicarakan, tapi bagi kami cawapres yang favorit yang prioritas ya tentu PKB,” ujar Muzani.
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid berterima kasih atas penegasan Gerindra bahwa Muhaimin menjadi sosok terfavorit sebagai bakal cawapres Prabowo. Ia berharap pasangan capres dan cawapres segera dideklarasikan.
”PKB dan Gerindra sudah setahun membangun koalisi, tetapi masih muter-muter saja belum final. Kami maklum karena tidak sederhana untuk mendapatkan kata sepakat,” ujar Jazilul.
Komunikasi dengan parpol lain
Kendati sudah bekerja sama dengan PKB, Gerindra tetap menjalin komunikasi dengan partai-partai politik lain, baik parpol parlemen maupun nonparlemen. Apalagi, menurut Muzani, ada beberapa partai politik yang mulai melirik Prabowo.
Salah satu partai yang diajak berkomunikasi yaitu Partai Golkar. Muzani telah mendampingi Prabowo bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menyamakan persepsi terhadap berbagai macam masalah bangsa. Bahkan, kedua partai menyiapkan tim teknis. Meskipun demikian, Gerindra menghormati proses internal di Golkar untuk mengambil keputusan dalam menghadapi pemilihan presiden yang akan datang.
Infografik-Kesukaan Responden yang Mengenal dan Menyukai Prabowo terhadap Sosok Muhaimin Iskandar
”Kami berharap Golkar akan mengambil keputusan lebih cepat dan tentu saja Golkar adalah partai lama, partai kuat yang memiliki pengalaman segudang dalam proses politik sehingga dukungan Golkar bagi Gerindra, bagi Prabowo, sangat penting,” kata Muzani.
Selain Golkar, Gerindra juga berkomunikasi secara intensif dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Menurut Muzani, partai-partai yang akan berkoalisi dengan Gerindra akan diumumkan pada Agustus ini. Ia menegaskan, keputusan untuk menerima partai-partai yang mendukung Prabowo atas persetujuan PKB. Gerindra tidak ingin bertindak sendiri.
Pengajar Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengungkapkan, wajar jika Muhaimin masih menjadi sosok terfavorit yang akan dipasangkan dengan Prabowo. Sebab, Muhaimin merupakan ketua umum PKB yang sudah satu tahun memegang komitmen untuk bekoalisi dengan Gerindra.
Meski demikian, jika ada partai lain yang bergabung, seperti Golkar dan PAN, peta bakal cawapres Prabowo bisa berubah. Sebab, selama ini PAN mengusung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai bakal cawapres.
”Jadi, politik itu kita lihat dinamikanya. Hari ini memang yang terfavorit (Muhaimin). Hal itu bisa terjadi, tetapi besok, atau besok lusa, atau ke depan tidak tahu akan ada perubahan koalisi kepartaian itu. Untuk itu, kita lihat dinamika ke depannya seperti apa,” tutur Ujang.