Bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan bertemu dengan kelompok muda milenial di Magelang. Masukan dari mereka akan menjadi bahan kajian untuk rencana kerja ke depan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, bertemu dengan ratusan kaum milenial pendukungnya di GOR Samapta, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/8/2023). Dia melakukan tanya jawab dan berupaya menyerap aspirasi kaum muda sebagai catatan program kerja yang akan disusunnya kelak.
Dalam pertemuan itu, Anies mendapatkan masukan dan keluhan terkait penyediaan lapangan kerja dan kepemilikan rumah. ”Perlu ada skema tentang rumah sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan untuk memiliki rumah. Itulah yang nantinya akan kami siapkan,” ujarnya.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Selain itu, dia juga mendapatkan masukan terkait penyediaan lapangan kerja, di mana salah satu pendukungnya berharap agar generasi muda bisa lebih mudah mencari pekerjaan di masa mendatang.
Menjawab hal tersebut, Anies mengatakan, pemerintah di masa mendatang harus lebih memperhatikan UMKM dan kelompok industri kreatif. Kedua sektor itulah yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Dalam kesempatan tersebut, Anies mengatakan, kategori kelompok tua atau muda sebenarnya tidak bergantung pada masalah usia. Hal itu semata-mata tergantung pada masalah pemikiran saja.
”Berapa pun umurnya, mereka yang sering kali berbicara tentang masa lalu, apa yang terjadi dahulu, adalah mereka yang cocok disebut tua. Orang muda adalah orang selalu berpikir ke depan, selalu bicara tentang hal baru dan perubahan di masa mendatang,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, yang mendampingi Anies dalam kunjungannya ke Magelang, mengatakan, apa yang diperjuangkan oleh Anies dan Koalisi Perubahan bukan semata-mata demi kepentingan kelompok, melainkan untuk kepentingan seluruh masyarakat.
”Apa yang kami perjuangkan saat ini adalah demi memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan seluruh masyarakat,” ujarnya.
Ahmad mengatakan, pihaknya mengakui, pemerintah saat ini sudah melakukan begitu banyak program untuk kesejahteraan bangsa dan negara. Kendati demikian, masih banyak hal yang harus diperbaiki di masa mendatang.
Bacawapres
Selain bertemu dengan kaum milenial di GOR Samapta, Anies juga bertemu dengan sejumlah tokoh ulama dari Kabupaten Temanggung di sebuah restoran di Kota Magelang. Namun, dalam kunjungannya di dua lokasi tersebut, Anies tetap enggan berkomentar perihal bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi dirinya.
”Nanti, nanti saja. Kalau ada informasi (terkait bacawapres), pasti akan kami sampaikan,” ujarnya saat ditemui seusai melakukan pertemuan dengan para tokoh ulama.
Anies juga tidak mengeluarkan jawaban apa pun saat ditanya terkait apakah memiliki rencana untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau tidak.
Agus MS Altamimi, Ketua Harian sukarelawan Jasbiru (Jawa Barat Anies Solid Bersama Ingin Perubahan), mengatakan, dia dan teman-teman sukarelawan pendukung Anies di Jabar sudah bersepakat tidak ingin ikut campur terkait pilihan bacawapres.
”Kami tidak ingin perbedaan pilihan bacawapres justru menimbulkan perpecahan di lingkup relawan. Biarkan soal bacawapres menjadi ranah keputusan Pak Anies (Anies Baswedan) saja,” ujarnya.
Saat ini, dia pun mengakui, ada sejumlah nama yang mulai disebut-sebut sebagai bacawapres idel bagi Anies. Termasuk kalangan sukarelawan juga mulai membicarakannya. Kendati demikian, mereka sudah sepakat untuk membahas hal tersebut dalam perbincangan pribadi saja. ”Kami tidak akan mengekspor perihal dukungan kepada salah satu tokoh untuk menjadi bacawapres bagi Pak Anies,” ujarnya.
Para sukarelawan, termasuk dari kelompok Jasbiru, akan lebih memfokuskan sosialisasi, edukasi tentang figur Anies saja, salah satunya dengan memaparkan perihal rekam jejaknya. Di Jawa Barat, terdapat ribuan orang sukarelawan pendukung Anies yang tergabung dalam 70 organisasi.