Dengan efektifnya kontrak tahap kedua pesawat tempur Rafale, berarti proses pembuatan 18 Rafale akan dimulai sekitar dua minggu ke depan.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tahap kedua kontrak pembelian pesawat tempur Rafale dari Perancis resmi efektif. Produsen Rafale, Dassault Aviation, menyatakan, di tahap kedua tersebut, ada 18 pesawat Rafale dari total 42 pesawat yang menurut kontrak dibeli Indonesia.
Efektifnya kontrak ini dikonfirmasi Kementerian Pertahanan RI. ”Betul, sudah efektif. Kita harapnya bisa lancar,” kata Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan RI Jusuf Jauhari, Kamis (10/8/2023).
Sementara itu, dalam rilis yang disampaikan di website Dassault, Eric Trappier, Direktur Utama Dassault Aviation, menyebut fase terbaru ini menyolidkan awal dari kemitraan jangka panjang dengan pemerintah Indonesia. Eric mengatakan, hubungan yang terbangun bersifat strategis dan menyatukan Indonesia dan Prancis. Kerja sama ini juga mencerminkan meningkatnya kehadiran Dassault Aviation di Indonesia.
Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Edwin Sumantha menjelaskan, dengan efektifnya kontrak, berarti proses pembangunan 18 Rafale tersebut akan dimulai sekitar dua minggu ke depan. ”Tadi sudah ada e-mail ke Baranahan dari Dassault bahwa uang muka untuk batch kedua sudah diterima,” kata Edwin.
Namun, menurut dia, masih dibutuhkan proses sekitar dua minggu agar kontrak tersebut bisa dieksekusi. Masih ada beberapa langkah administrasi di pihak Dassault sebelum 18 Rafale tersebut mulai dibangun. Edwin mengatakan, diharapkan seluruh kontrak bisa efektif tahun 2023. Adapun Februari 2022, Indonesia menandatangani kontrak pembelian 42 pesawat tempur Rafale. ”Kita berharap, akhir tahun 2023, seluruh kontrak sudah bisa efektif atau kita bayar uang mukanya. Pembelian alutsista memang tidak cepat,” katanya.
Secara bertahap kontrak berjalan efektif seiring dengan pembayaran dari Pemerintah Indonesia. Tahap pertama, pembayaran Indonesia mengefektifkan enam pesawat tempur Rafale pada September 2022. Per tanggal 10 Agustus 2023, tahap kedua dinyatakan efektif. Ini berarti, Indonesia kini resmi telah memenuhi uang muka untuk pembelian delapan belas Rafale lagi yang berarti total ada 24 pesawat.
Pembelian dari generasi terbaru Rafale untuk TNI AU juga termasuk didalamnya alih teknologi. Adanya alih teknologi berkontribusi penting bagi pembangunan sektor industri pesawat terbang di Indonesia. Dalam paket pembelian itu, juga ada proyek-proyek pendidikan yang menjadi bagian dari pelatihan teknis untuk membangun industri penerbangan.