Bertemu Presiden, LDII Nyatakan Siap Sukseskan Pemilu
LDII berharap agar Pemilu 2024 tidak sampai merusak persatuan umat. Warga LDII juga diminta aktif terlibat menjadi pemilih ataupun penyelenggara di daerah-daerah untuk menyukseskan Pemilu 2024.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo membicarakan beragam persoalan kebangsaan ketika menerima pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Ketua Umum LDII Criswanto Santoso menyampaikan kesiapan organisasi kemasyarakatan LDII untuk menyokong kesuksesan Pemilihan Umum 2024 sehingga pesta demokrasi lima tahunan itu diharapkan bisa berlangsung dengan damai.
”Yang pertama adalah menghadapi tahun 2024. Pemilu yang agak, ya, kita mungkin mengkhawatirkan itu. Sedangkan tugas kami adalah dakwah membina umat. Kami mohon petunjuknya supaya jangan sampai umat yang kami bina ini rusak oleh momen lima tahunan,” ujar Criswanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
LDII berharap Pemilu 2024 tidak sampai merusak persatuan umat. ”Maka, kami melakukan rakernas (rapat kerja nasional) dalam rangka memberikan rekomendasi baik kepada negara maupun masyarakat dan warga kami agar bisa menyukseskan pemilu tahun 2024 secara damai,” tambahnya.
Warga LDII juga diminta aktif terlibat menjadi pemilih ataupun penyelenggara pemilu di daerah-daerah untuk menyukseskan Pemilu 2024. LDII juga sudah berkoordinasi dengan beberapa penyelenggara pemilu, mulai dari Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, hingga Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.
Salah satu materi pembahasan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi terkait dengan politik identitas. ”Sempat kami bahas, beliau malah minta sounding tanya, jane keadaan rakyat di bawah ini seperti apa sih? Kami mengatakan bahwa salah satu kekhawatiran kami adalah politik identitas,” tambahnya.
Criswanto menegaskan agar bangsa Indonesia tidak terpecah belah dan rusak akibat politik identitas. ”Ini memang sekarang agak menurun, ya, tapi nanti bisa naik lagi. Maka, yang penting itu sebetulnya mengelola semua itu. Muaranya adalah kepentingan bangsa. Jangan sampai bangsa ini terpecah-pecah,” ucapnya.
Dalam pertemuan dengan Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pengurus LDII juga melaporkan rencana kegiatan rakernas yang akan digelar pada tanggal 7-9 November. Presiden Jokowi diharapkan bisa hadir membuka rakernas sekaligus meresmikan gedung yang dipakai untuk rakernas.
”Gedung itu cukup pantas diresmikan Presiden dan ini adalah gedung yang nanti menjadi gedung serbaguna kami melaksanakan kegiatan-kegiatan kami secara nasional,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berkesempatan membuka secara virtual Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII di Istana Negara, Jakarta, pada April 2021. Pada kesempatan tersebut, Presiden meminta agar sikap toleran, terbuka, dan menghormati perbedaan terus dikembangkan. Rakernas mendatang akan diikuti 1.000 orang yang hadir secara luring dan 10.000 orang yang hadir secara daring dari daerah-daerah.
Selain tentang Pemilu 2024, rakernas juga akan digunakan sebagai ajang evaluasi kinerja dari delapan program prioritas LDII. Program prioritas itu meliputi tema kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, teknologi digital, ekonomi syariah, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, serta energi baru terbarukan.
Selama ini, LDII telah memanfaatkan energi baru terbarukan dengan membangun banyak pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pondok-pondok LDII. Mereka juga membangun pusat listrik mikrohidro oleh badan usaha milik LDII.
”Kami sudah melaporkan itu dan untuk kepentingan urusan-urusan kebangsaan ini, kami sudah koordinasi dengan kementerian terkait, mulai di TNI, kemudian juga dengan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), dengan Kejagung (Kejaksaan Agung), Kemenhan (Kementerian Pertahanan), dan dengan kepolisian,” tambahnya.
Dalam rangka membangun kebangsaan, LDII juga terus berkomunikasi dengan ormas-ormas Islam lain, termasuk Muhammadiyah. LDII berharap pula bisa memperoleh kemudahan untuk membangun fasilitas dakwah di Ibu Kota Nusantara.
”Ibu kota akan pindah ke Kalimantan, tentu kami juga akan ikut pindah. Kami ingin mendapatkan akses untuk bisa mendapatkan fasilitas di sana dalam rangka kami membangun kantor kami di ibu kota yang baru,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Susun Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik di Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (3/8/2023). Menurut Wapres, pembangunan rusun untuk santri merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam menyukseskan pendidikan bagi santri.
”Ini juga merupakan upaya dari Bank Indonesia bersama pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pesantren ini, kita berupaya untuk mencerdaskan bangsa, kemudian juga bisa berkiprah lebih besar lagi nanti dengan adanya pendidikan yang diberikan,” tambah Wapres.
Dalam kunjungan kerja ke Kaltara, Wapres juga menyaksikan pengukuhan pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Kaltara di Gedung Astrada, Pulau Sebatik. Dalam sambutannya, Wapres menyatakan bahwa ekonomi dan keuangan syariah berpotensi besar menjadi sumber pertumbuhan baru yang akan makin memperkuat ketahanan ekonomi wilayah Kaltara.
Inisiasi yang telah dilakukan di Kaltara di antaranya program pelatihan Sistem Jaminan Halal bagi UMKM, deklarasi Pulau Nunukan dan Sebatik sebagai Pulau Sadar Zakat, serta pemberdayaan usaha syariah di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang dilakukan di pondok pesantren.