Pelukan dan Simbol Jari Hati dari Para Bakal Capres
Prabowo Subianto berpelukan dengan Ganjar Pranowo lalu dalam kesempatan berbeda Ganjar bersama Anies Baswedan sama-sama membuat simbol jari hati sembari tersenyum.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
Akhir pekan ini, tiga bakal calon presiden yang akan berkontestasi dipertemukan dalam persinggungan aktivitas publik. Dalam kesempatan itu, mereka pun menunjukkan simbol-simbol yang membuat adem masyarakat; ada pelukan disertai komitmen bersaing sehat dan ada pula simbol jari hati yang disertai senyuman.
Tiga bakal capres yang akan maju dalam Pemilihan Presiden 2024 hadir dalam diskusi Belajaraya 2023 di Posbloc, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023). Mereka ialah mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan; Ketua Umum Partai Gerindra yang juga bakal capres dari Gerindra, Prabowo Subianto; serta Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo.
Mereka menjadi narasumber pada tiga tema diskusi yang berbeda. Anies mengisi diskusi bertema ”Move On? Legacy dan Keberlanjutan dalam Dunia Pendidikan” pada pukul 09.00 dan berakhir pukul 10.00. Kemudian, pukul 15.25, Prabowo mengisi diskusi bertema ”Belajar Tak Harus dari Sekolah”. Diskusi Prabowo berakhir pukul 16.05. Di ujung diskusi, Ganjar hadir hendak mengisi diskusi selanjutnya yang bertema ”Semua Punya Peran Nyata untuk Pendidikan Indonesia”. Adapun diskusi Ganjar baru dimulai 16.10.
Melihat kedatangan Ganjar, pembawa acara yang juga inisiator gerakan Semua Murid, Semua Guru, Najelaa Shihab, menyapanya. Prabowo yang masih di atas panggung pun melempar senyum kepada Ganjar. Ganjar kemudian duduk di barisan depan ikut mendengarkan diskusi yang diisi oleh Prabowo sampai selesai. Setelah diskusi ditutup, Prabowo turun dari panggung dan menghampiri Ganjar. Keduanya lantas bersalaman dan berpelukan.
Dalam forum itu, Ganjar dan Prabowo tak sempat bertemu dengan Anies. Namun, pada Sabtu malam, di Kuningan, Jakarta Selatan, Ganjar bertemu dengan Anies ketika sama-sama menjadi narasumber acara ”Hari Menjadi Manusia” dalam sesi berbeda. Ganjar hadir sebelum sesinya dimulai dan sebelum sesi Anies berakhir. Ganjar menyapa keluarga Anies yang berada di kursi jajaran depan. Anies yang masih berbicara menyempatkan menyapa Ganjar dengan ucapan selamat datang.
Usai turun panggung, Anies dan Ganjar saling menyapa. Keduanya sama-sama mengenakan pakaian warna hitam. Mereka lalu berpose menunjukkan simbol jari hati dengan menyilangkan ibu jari dan telunjuk. Anies mengatakan, tidak ada yang berlebihan soal kedekatannya dengan Ganjar. ”Kita berteman lama, dari zaman kuliah,” kata Anies sembari tertawa, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu.
Komitmen
Dalam jumpa pers usai mengisi acara Belajaraya 2023, Prabowo mengatakan, ia berhubungan baik dengan Ganjar. Ia juga menegaskan akan bersaing dengan sehat pada Pilpres 2024. Menurut dia, semangat ini penting untuk menunjukkan bahwa politik di Indonesia harus mengedepankan politik kekeluargaan dan persaudaraan.
”Kami bersaing dengan sehat, bersaing dengan semangat, bersaing dengan kekeluargaan, persaudaraan, bahwa politik di Indonesia harus politik kekeluargaan, politik di antara saudara,” ujarnya.
Prabowo mengaku tidak ada niat mengenakan model pakaian yang sama dengan Ganjar dalam diskusi ini. ”Ya, kebetulan (sama model pakaiannya). Enggak ada koordinasi,” ujarnya.
Ganjar juga mengungkapkan hal senada. Ia menuturkan, hubungannya dengan Prabowo sangat baik. Apalagi, mereka sering bertemu. ”Kami sama siapa pun mesti baik, apalagi sama Pak Prabowo sering ketemu,” ujarnya.
Tak hanya dengan Prabowo, Ganjar mengaku ia juga berhubungan baik dengan Anies Baswedan. ”Kemarin sama Mas Anies waktu ibadah haji juga (hubungannya) baik. Jadi, semuanya baik-baik,” katanya.
Ganjar juga sepakat dengan Prabowo bahwa para kontestan dalam Pilpres 2024 harus bisa bersaing dengan sehat. Apalagi, ia pernah menjadi tim sukses Megawati Soekarnoputri dan Prabowo pada Pilpres 2009. Untuk itu, tidak boleh ada kampanye yang membawa politik identitas, penyebaran ujaran kebencian, ataupun kabar bohong pada pilpres nanti.
”Orang cerita lima tahunan mau kontestasi masa jelek-jelekan, enggaklah. Kita harus bersaing, ya, kita kalau harus bersaing harus bersaing sehat. Maka, dari dulu, kita enggak mau ada politik identitas, ada hoaks, kan, itu sehat. Terima kasih kalau semua sudah sadar,” katanya.
Ganjar juga menyampaikan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai hal spesifik dengan Prabowo. Keduanya hanya saling menyapa. ”Karena sama-sama kami disuruh bicara soal pendidikan. Kita hormati seluruh pikiran,” ujarnya.
Komunikasi baik
Ditemui seusai diskusi pada Sabtu pagi, Anies juga mengungkapkan, prinsipnya komunikasi dirinya dengan semua pihak berjalan baik. Begitu pula dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, hubungannya amat baik. ”Prinsipnya, komunikasi baiklah, dengan semua juga baik,” ujar Anies.
Nama Susi ramai disorot belakangan ini karena bertemu dengan Prabowo dan Anies dalam waktu berbeda. Pertemuan Anies dan Susi berlangsung pada 25 Juli 2023 di kediaman Susi di Pangandaran, Jawa Barat. Pertemuan Anies dan Susi ini lantas ditanggapi positif oleh dua dari tiga partai koalisi Anies, Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera.
Susi disebut memiliki sejumlah kriteria bakal calon wakil presiden yang dipersyaratkan Anies. Adapun Partai Demokrat melihat pertemuan itu wajar saja sebagai sahabat lama dan tidak bisa serta-merta dilihat sebagai upaya menduetkan Susi dengan Anies di Pilpres 2024.
Anies enggan berkomentar banyak ketika ditanyai seputar kemungkinan menggandeng Susi sebagai bakal cawapresnya. Yang jelas, menurut dia, pertemuannya dengan Susi berlangsung sangat hangat dan gembira. ”Kalau sama-sama semringah, terus bagaimana?” ujar Anies.
Ia enggan mengungkapkan satu nama bakal cawapres yang disebut-sebut sudah dikantonginya. ”Rapet, nih, kantongnya, ha-ha-ha,” ujarnya berkelakar.