Golkar Buka Opsi Usung Gibran atau Ridwan Kamil di Pilpres 2024
Partai Golkar mempertimbangkan untuk mengusung tokoh lain selain Airlangga Hartarto sebagai bakal capres. Mereka adalah Gibran Rakabuming Raka dan Ridwan Kamil.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
Golkar mulai mempertimbangkan tokoh lain selain Airlangga Hartarto untuk diusung menjadi bakal capres atau cawapres.
Dua nama yang menguat untuk dipilih sebagai bakal capres atau cawapres adalah Gibran Rakabuming Raka dan Ridwan Kamil.
Golkar juga membuka peluang kerja sama dengan partai atau gabungan partai politik lain, tetapi bukan Koalisi Perubahan dan Persatuan.
JAKARTA, KOMPAS – Partai Golkar masih terus merumuskan strategi untuk menghadapi Pemilihan Presiden 2024. Selain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, partai berlambang pohon beringin itu juga membuka wacana untuk mengusung Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai bakal calon presiden atau bakal calon wakil presiden.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Nusron Wahid, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (28/7/2023), mengungkapkan, dalam pembicaraan di kalangan internal, Golkar mulai mempertimbangkan untuk mengajukan tokoh selain Airlangga sebagai bakal calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Namun, ditegaskan, tidak pernah ada opsi Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). ”Tidak pernah ada opsi dan pembicaraan Golkar bergabung ke dalam Koalisi Perubahan,” ujarnya.
KPP beranggotakan tiga partai politik, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga partai politik itu telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal capres.
Nusron menambahkan, ada beberapa nama yang menjadi perbincangan dan menguat untuk diusung menjadi capres atau cawapres Golkar selain Airlangga. Dua di antaranya adalah Gibran Rakabuming Raka dan Ridwan Kamil. ”Soal pasangan (yang akan diusung) itu soal nanti,” katanya.
Tak hanya itu, menurut Nusron, Golkar belakangan ini juga lebih intens berkomunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kedua partai kini sedang menunggu sikap bersama terkait koalisi besar yang pernah digagas beberapa bulan lalu. ”Prinsipnya, Golkar tidak mutlak harus Pak Airlangga. Siapa pun yang penting membawa kemanfaatan dan kemajuan bangsa dan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan Pak Presiden Joko Widodo dengan baik, salah satu figurnya Mas Gibran,” ucapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng membenarkan bahwa Ridwan Kamil menjadi salah satu kader yang bakal disodorkan kepada partai lain, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), untuk menjadi bakal cawapres. Kamil dianggap mempunyai potensi yang besar untuk diterima oleh partai lain karena memiliki elektabilitas cukup tinggi sebagai tokoh potensial capres dan cawapres.
Prinsipnya, Golkar tidak mutlak harus Pak Airlangga. Siapa pun yang penting membawa kemanfaatan dan kemajuan bangsa dan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan Pak Presiden Joko Widodo dengan baik, salah satu figurnya Mas Gibran.
”Sangat terbuka (tidak harus menyodorkan Airlangga sebagai bakal cawapres). Kami, kan, masih punya kader yang lain. RK (Ridwan Kamil) itu di survei capres nomor empat loh, di survei cawapres kadang-kadang nomor satu, kadang-kadang nomor dua. Itu, kan, kader Golkar, dia salah satu waketum,” kata dia.
Mekeng mengaku, nama Ridwan Kamil memang belum dibahas dalam pertemuan antara Airlangga dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Kamis (27/7/2023) kemarin. Kendati demikian, tim teknis kedua partai, Golkar dan PDI-P, akan membahas hal tersebut secara lebih mendalam.
Tanda keseriusan
Secara terpisah, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyampaikan, pertemuan Puan dan Airlangga pada Kamis kemarin merupakan pertemuan produktif dan menghasilkan langkah maju. Tanda produktivitas pertemuan itu, antara lain, adanya kesepahaman membangun kerja sama politik dalam mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024.
Kedua, tanda keseriusan pertemuan PDI-P dengan Partai Golkar disepakati pembentukan tim teknis yang mewakili kedua partai. Partai Golkar mengirimkan nama Mekeng, Sekretaris Jenderal Lodewijk Freidrich, dan Ketua DPP Ace Hasan. Sementara dari PDI-P ada Bendahara Umum Olly Dondokambey, Ketua Bappilu Bambang Wuryanto, dan Said.
”Tim teknis inilah yang akan merumuskan peta jalan kerja sama kedua partai lebih konkret. Hasil rumusan dan kesepakatan tim teknis untuk selanjutnya dimintakan persetujuan pimpinan kedua partai sebagai dasar pijakan dan perikatan kerja sama antara PDI Perjuangan dan Partai Golkar,” ujar Said.
Tim teknis, lanjut Said, akan segera menyelesaikan tugasnya. Ia pun berharap kerja sama kedua partai tak lama lagi akan segera disepakati pimpinan partai masing-masing. Dengan demikian, Golkar bisa ikut bergabung dengan tiga parpol lain yang lebih dahulu mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.