Jokowi Utus Tujuh Tokoh untuk Bantu Pemenangan Ganjar Pranowo
Di sela pelatihan juru kampanye pemenangan Ganjar Pranowo, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengisahkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi, akhir Juni lalu. Apa saja yang disampaikan Jokowi?
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P menyebut ada tujuh nama yang ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk memenangkan bakal calon presiden PDI-P, Ganjar Pranowo, dalam Pemilihan Presiden 2024. Ketujuh nama itu masih dirahasiakan. Yang jelas, partai terus menjalin komunikasi dengan ketujuh nama tersebut.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat ditemui di sela-sela pelatihan juru kampanye pemenangan Ganjar di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (17/7/2023), mengatakan, pada 22 Juni 2023, dirinya menghadap Presiden Jokowi. Dalam pertemuan itu, dibahas mengenai strategi pemenangan Ganjar.
”Pak Presiden menyampaikan, harus ada grand strategy, baik di dalam komunikasi maupun di dalam membangun visi dari Ganjar Pranowo,” ujar Hasto.
Hasto menyampaikan pesan Jokowi itu kepada 300 juru kampanye (jurkam) yang terdiri dari kader partai politik PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo. Untuk diketahui, keempat partai tersebut sudah menjalin kerja sama politik memenangkan Ganjar untuk Pilpres 2024. Selain itu, hadir pula 150 sukarelawan Ganjar. Para jurkam ini berasal dari kalangan muda dengan usia di bawah 40 tahun.
Hasto menyebut, pelatihan jurkam ini juga merupakan implementasi dari arahan Presiden Jokowi. Presiden Jokowi bahkan telah menugaskan tujuh nama untuk membantu pemenangan Ganjar.
”Beliau (Presiden Jokowi) menyebut nama-nama untuk membantu Pak Ganjar Pranowo sehingga nama-nama itu kami hubungi. Kami sudah bekerja satu setengah bulan dengan tim komunikasi ini sehingga sudah diperoleh suatu strategi yang komprehensif untuk kemenangan Pak Ganjar Pranowo,” ucap Hasto.
Hasto enggan mengungkapkan ketujuh nama tersebut. Namun, ia memberikan isyarat bahwa yang hadir dalam acara pelatihan jurkam ini merupakan bagian dari nama-nama tersebut. ”Untuk nama-nama, nanti kami sampaikan secara bertahap,” katanya.
Pelatihan jurkam yang merupakan kolaborasi tiga partai pengusung Ganjar tersebut akan menghadirkan sejumlah pembicara, mulai dari pengamat politik, tim komunikasi yang selama ini mendampingi Presiden Jokowi, lembaga survei, hingga pakar komunikasi. Beberapa tokoh juga hadir, seperti mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid.
Saat ditanyakan apakah Andika dan Arsjad merupakan bagian dari ketujuh nama yang ditugaskan Jokowi untuk memenangkan Ganjar, Hasto tidak menjawabnya dengan tegas. Yang jelas, lanjutnya, PDI-P memang terus berdiskusi dengan Andika dan Arsjad.
”PDI Perjuangan ini, kan, punya kekuatan grassroots, ditambah juga dengan pengalaman yang luas dari Pak Andika, kemudian PPP ini memiliki basis Islam, apalagi dengan lambang Kabah itu juga semakin bersinar. Jadi, dengan kolaborasi parpol pengusung Pak Ganjar dan sukarelawan ini, diharapkan pergerakannya secara serentak, baik di udara maupun di darat untuk memenangkan Pak Ganjar,” tutur Hasto.
Kekuatan politik yang terbangun ini diyakini Hasto dapat menggenjot elektabilitas Ganjar. Tak hanya itu, elektabilitas parpol pengusung dan pendukung Ganjar juga diyakini dapat ikut terangkat.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di sela-sela meninjau persiapan acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 22 Juni 2023, mengatakan, dirinya telah mendapatkan tugas untuk membentuk tim sukses pemenangan Ganjar. Ia mengaku, nama Andika masuk dalam kandidat ketua tim sukses pemenangan Ganjar tersebut.
”Ya, saya yang ditugaskan untuk kemudian nantinya itu membentuk tim (tim sukses pemenangan Ganjar). Masuk (Andika) dalam list saya,” kata Puan.
Hindari politik identitas
Ditemui seusai pelatihan jurkam, Ganjar mengungkapkan, ada sejumlah hal yang ia titipkan kepada para jurkam. Ia menyebut, ada banyak informasi mengenai dirinya yang belum sampai kepada publik. Untuk itu, ia berharap para jurkam dapat menyampaikannya kepada khalayak luas.
Ganjar juga menitip pesan kepada para jurkam agar tidak menyebarkan kabar bohong (hoaks) serta tidak menggunakan politik identitas sebagai bahan kampanye. Dengan begitu, harapannya, semua tetap bersatu sebagai satu anak bangsa dan pemilu ke depan bisa berlangsung secara aman serta menyenangkan.
Kemudian, ia meminta kepada para jurkam untuk menampilkan data dengan jujur. Disepakati pula agar ide-ide atau gagasan yang disampaikan ke publik adalah bukti-bukti nyata selama ia menjadi pejabat. Ia menyadari masih ada kekurangan, tetapi itu lumrah sebagai manusia. ”Itu jauh lebih mengedukasi sehingga proses demokrasi, demokratisasi kita akan berjalan dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono yang juga hadir untuk membuka acara pelatihan jurkam tersebut menilai hanya Ganjar yang bisa melanjutkan program Nawacita Presiden Jokowi. Menurut Mardiono, Ganjar juga memiliki kesamaan dengan Jokowi, sebagai sosok yang sederhana dan lahir dari keluarga bersahaja.
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menyampaikan, pihak-pihak yang berkumpul dalam acara pelatihan tersebut merupakan pejuang. Ia pun menegaskan pentingnya pejuang meneladani pendahulu bangsa. ”Bisa kita bayangkan para founding father kita dulu bekerja dalam keterbatasan, tetapi bisa memerdekakan Indonesia,” ujarnya.
PPP, ucap Mardiono, sejak awal hanya memiliki satu komitmen, yaitu mendukung Ganjar sebagai calon presiden pada 2024. Namun, sebelum memberikan dukungan secara terbuka, PPP menunggu Ganjar untuk dideklarasikan terlebih dahulu oleh PDI-P.
”Karena memang tidak ada yang lain yang bisa lanjutkan kesinambungan pembangunan Indonesia. Yang bisa lanjutkan Nawacita Jokowi adalah Ganjar Pranowo,” ucap Mardiono.
Pada 2030-2038, kata Mardiono, penduduk Indonesia mencapai 300 juta jiwa dan akan didominasi gen Z dan Milenial. Lebih dari itu, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Karena itu, pentingnya menyiapkan lapangan kerja, fasilitas pendidikan, dan kesehatan. Menurut dia, hal ini tentunya bisa terwujud di tangan pemimpin nasional yang memahami kesinambungan.
"Jika kepemimpinan nasional kita tak bersambung, maka seluruh program pembangunan akan berhenti. Maka, kita akan berpoco-poco. Sudah terjadi di Amerika Latin karena ketidakberlanjutan. Maka, banyak negara jadi pasien IMF, Indonesia tak boleh begitu,” tutur Mardiono.
Mardiono meminta komitmen para jurkam untuk memenangkan Ganjar menjadi presiden sehingga pembangunan nasional berlanjut. Dia menilai rakyat tak boleh mundur dari pembangunan yang sudah dikerjakan Jokowi, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. IKN ini diyakini akan memberikan manfaat pada 25-50 tahun mendatang. ”Saya meyakini, yang bisa melanjutkan itu, hanyalah Ganjar,” ucapnya.