Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa tidak ada musyawarah nasional luar biasa.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai GolkarAirlangga Hartarto menegaskan tidak akan ada Musyawarah Nasional Luar Biasa karena mekanisme penetapan bakal calon presiden sudah rampung. Pengumuman bakal capres harus diputuskan dengan penuh pertimbangan dan kehatian-kehatian, bukan karena desakan.
”Pertama, kami sudah rakernas dan itu selesai, mekanismenya selesai. Jadi, tidak ada (munaslub),” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menjawab pertanyaan media terkait dengan desakan sejumlah politisi senior di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Sebelumnya, sejumlah politisi senior Partai Golkar melontarkan wacana munaslub. Wacana itu muncul lantaran Airlangga tak kunjung menentukan kepastian koalisi dan bakal capres-cawapres yang akan diusung Partai Golkar.
Kami sudah rakernas dan itu selesai, mekanismenya selesai. Jadi, tidak ada (munaslub).
Airlangga menegaskan, saat ini DPP Partai Golkar masih terus membicarakan persoalan bakal capres. ”Ya, kita dalam pembicaraan. Dan, pembicaraan, kan, tidak bisa desak-mendesak. Pembicaraan partai, kan, harus cordial (ramah, tulus),” katanya.
Airlangga juga menegaskan bahwa munas akan digelar pada tahun 2024 sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Semua kader dapat mencalonkan diri sebagai ketua umum. ”Saya katakan, kan, tidak ada (munaslub). Munas 2024. Silakan kalau berminat jadi Ketua Umum Golkar (berkompetisi) ke (munas) 2024,” katanya.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa nama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dianggap layak menjadi Ketua Umum Golkar. Selain itu, juga nama Ketua MPR Bambang Soesatyo dinilai cocok menakhodai Golkar.
Airlangga menegaskan, Golkar tetap solid. Salah satu buktinya adalah penyelenggaraan rapat kerja nasional pada awal Juni lalu yang dihadiri semua kader dan pengurus.
Fokus pemenangan
Secara terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno yang kini menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengungkapkan, saat ini ia fokus pada tugas baru sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) untuk memenangkan PPP pada Pemilu 2024. Sebagai Ketua Bappilu, Sandiaga ditargetkan meraih 11 juta suara atau sekitar 40-50 kursi parlemen. Sandiaga juga menegaskan bahwa posisi bakal cawapres menjadi hak prerogatif para pemimpin partai politik.
Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas PPP juga sudah menugaskan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono untuk melobi dan meyakinkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar memilih tokoh usulan PPP menjadi bakal cawapres. Rapimnas PPP juga menetapkan Sandiaga sebagai bakal cawapres.
Sebagai kader, Sandiaga menegaskan selalu siap dengan segala kemungkinan, termasuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Ia juga menyebut baru saja bertemu dengan Ganjar di acara podcast putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
”Kemarin ketemu di podcast-nya Mas Kaesang. Dan, chemistry kita, ya paling tidak dari saya, ya saya merasa chemistry kita sudah terjalin lama dengan baik,” kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Saat ini, Sandiaga menegaskan juga fokus pada percepatan pembangunan. Akhir-akhir ini, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Jokowi menunjukkan capaian di atas angka 80 persen.
Untuk itu, dibutuhkan inovasi-inovasi di masa-masa sulit akibat kondisi geopolitik global, tantangan perlambatan ekonomi, serta inflasi yang masih tinggi. ”Butuh solusi ekonomi. Saya akan fokus kepada pembukaan lapangan kerja dan menjaga pasokan agar harga-harga bahan pokok, biaya-biaya hidup masyarakat terjangkau dan terkendali,” ucapnya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan menjadi Ketua Umum PPP, Sandiaga menegaskan sudah berhenti berandai-andai di dalam politik. ”Kami siapkan kontribusi kita yang terbaik, dan tentunya tugas kontribusi saya sudah ditunggu dari segi penyiapan strategi untuk bisa mencapai target yang diamanahi saya di Bappilu,” ujar Sandiaga.
PPP menyasar kepada pemilih yang terbanyak, yaitu kaum milenial, generasi milenial, dan generasi Z. Sebanyak 50 persen pemilih pada pemilu mendatang adalah generasi muda. ”Ini yang harus kita fokuskan PPP relate, PPP itu nyambung banget, sama anak-anak muda dengan tawaran percepatan pembangunan yang fokus pada sisi ekonomi,” kata Sandiaga.