Baliho dan spanduk bergambar kebersamaan Presiden Joko Widodo dengan Menteri PertahananPrabowo Subianto terpasang di sejumlah daerah. Keduanya yang sama-sama mengenakan kemeja putih duduk di dalam kendaraan taktis militer. Baliho itu juga memuat tulisan, ”Menang Bersama untuk Indonesia Raya”.
Tak hanya di sejumlah titik di Jakarta, baliho serta spanduk bergambar Jokowi-Prabowo juga terpasang di sejumlah lokasi di Jawa Tengah, di antaranya di Semarang dan Surakarta. Spanduk dengan gambar serupa juga pernah terpasang saat perayaan ulang tahun pertama Defend ID, holding badan usaha milik negara industri pertahanan, membentang di tengah hanggar PT Dirgantara Indonesia, Kota Bandung, Jawa Barat, medio Juni lalu.
Munculnya baliho dan spanduk bergambar Jokowi bersama Prabowo yang juga merupakan bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra itu sontak menarik perhatian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), partai yang pengusung Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto bahkan menyebut baliho dan spanduk itu ditemukan di sejumlah daerah yang merupakan basis massa PDI-P.
”Foto ada di basis daerah PDI-P, tetapi di daerah Sumatera Barat, Aceh, Jawa Barat itu enggak ada, sedikit sekali. Jadi, itu foto untuk memancing elektoral,” tutur Hasto di Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo, Menteng, Jakarta, Sabtu (8/7/2023) lalu.
Jokowi dan Prabowo belakangan sering kali menunjukkan kebersamaan. Sejak November 2022, Prabowo dan Jokowi juga kerap tampil bersama. Bahkan, Jokowi dispekulasikan telah memberikan dukungan kepada Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.
Saat ditanya mengenai munculnya spanduk dan baliho bergambar dirinya dengan Prabowo, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa fotonya tak hanya dipasang bersama Prabowo. Sejumlah politisi dan partai politik juga sudah jamak memasang baliho ataupun spanduk bergambar wajahnya.
”Ya, gimana, ya? Foto saya, kan, tidak dipasang oleh Pak Prabowo saja, oleh Gerindra saja. Oleh PDI (Perjuangan) juga ada. Oleh PSI juga ada. Oleh Nasdem, di NTT saya lihat Pak Victor Laiskodat dengan saya juga ada,” ujar Presiden sesuai meresmikan Jalan Tol Cipali-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).
Saat ditanya lebih lanjut apakah artinya ia tidak mempersoalkan adanya baliho yang memasang gambar wajahnya bersama politisi, Presiden Jokowi hanya mengulang jawabannya sembari tertawa pelan, ”Ya, gimana? He-he-he.”
Pada kesempatan Presiden juga ditanya seputar sejumlah pertemuannya dengan Prabowo yang berlangsung tanpa menteri-menteri yang lain. Salah satunya pertemuan pada Senin (26/6/2023) di Istana Kepresidenan Jakarta. Presiden menyampaikan bahwa pertemuan membahas soal pertahanan.
Jokowi inspirasi Prabowo
Dikonfirmasi secara terpisah, SekjenPartai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan bahwa baliho yang terpasang di pinggir jalan memperlihatkan atribusi Prabowo sebagai Menhan dan Jokowi sebagai Presiden. Karena itu, baliho tersebut menggambarkan semangat Presiden Jokowi yang terus memberikan inspirasi bagi Prabowo untuk bekerja seperti Jokowi.
Ya, gimana, ya? Foto saya, kan, tidak dipasang oleh Pak Prabowo saja, oleh Gerindra saja. Oleh PDI (Perjuangan) juga ada. Oleh PSI juga ada. Oleh Nasdem, di NTT saya lihat Pak Victor Laiskodat dengan saya juga ada.
”Jadi, itu gambar terpasang dalam semangat, dalam suasana agar spirit dan semangat Pak Jokowi terus memberikan inspirasi bagi Pak Prabowo untuk bekerja seperti halnya Pak Jokowi bekerja dalam spirit kerakyatan yang intens,” kata Muzani.
Jika pun dampak dari pemasangan baliho tersebut berujung pada kenaikan efek elektoral Prabowo, Muzani mempersilakan publik menilai sendiri. ”Ya, kira-kira seperti itu,” katanya.
Sementara itu, Hasto menegaskan, semangat kepemimpinan Presiden Jokowi ialah blusukan, bukan memasang baliho. Spirit kepemimpinan Jokowi inilah yang juga dimiliki oleh PDI-P dan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dari PDI-P.
”Bagi PDI Perjuangan, spirit kepemimpinan Pak Jokowi yang sama dengan kepemimpinan dari Pak Ganjar Pranowo adalah menghadirkan kebijakan di tengah rakyat sehingga blusukan adalah hal yang penting,” kata Hasto.
Baliho, lanjut Hasto, memang bisa menjadi panduan, tetapi yang penting adalah blusukan di tengah rakyat. Ia teringat ketika menjadi Tim Kampanye Pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019, termasuk ketika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, Jokowi tidak berkenan dengan begitu banyak baliho yang dipasang.
”Kepemimpinan itu bukan menaruh gambar-gambar di pinggir jalan, tetapi maknanya adalah hadir menyelesaikan masalah rakyat, blusukan. Sehingga itu kesejatian kepemimpinan Pak Jokowi,” kata Hasto.
Hasto pun menyinggung adanya pihak yang ingin mendapatkan efek elektoral dengan memasang baliho tersebut di jalan-jalan. Menurut dia, pihak itu justru akan kecele alias tidak akan akan memperoleh yang diharapkannya.
”Karena terbukti dalam pengalaman Pak Jokowi sebagai gubernur, presiden putaran, presiden pada periode kedua, itu kehadiran di tengah rakyat melalui blusukan itu jauh lebih penting,” tegas Hasto.
Karena itulah, lanjut Hasto, bagi PDI-P, terlebih Ganjar, semangat yang diperjuangkan adalah menghadirkan karakter kepimpinan Peesiden Jokowi di tengah-tengah rakyat.