Keputusan Bakal Cawapres Prabowo Diserahkan kepada Muhaimin
Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berlangsung selama tiga jam di rumah dinas Muhaimin sebagai Wakil Ketua DPR.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·6 menit baca
KURNIA YUNITA RAHAYU
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu di rumah dinas Muhaimin sebagai Wakil Ketua DPR di Jakarta, Minggu (9/7/2023). Dalam pertemuan selama tiga jam, kedua tokoh tersebut membahas dinamika politik nasional, terutama langkah koalisi Gerindra-PKB untuk menghadapi Pilpres 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Untuk pertama kalinya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Setelah pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa penetapan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya diserahkan kepada Muhaimin. Inisiatif dan penegasan Prabowo itu dinilai sebagai upaya untuk memastikan soliditas di tengah potensi perpecahan koalisi.
Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berlangsung Minggu (9/7/2023) sore. Prabowo yang didampingi Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, tiba di rumah dinas Muhaimin sebagai Wakil Ketua DPR di Jalan Widya Chandra, Jakarta, sekitar pukul 14.00. Ia diterima oleh Muhaimin dan sejumlah elite PKB, antara lain, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri, dan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda.
Seusai pertemuan yang berlangsung selama tiga jam itu, Prabowo mengatakan, sudah sejak beberapa waktu lalu berencana menemui Muhaimin yang baru saja kembali ke Tanah Air setelah menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Pertemuan dilakukan untuk membahas perkembangan politik nasional, terutama langkah ke depan yang akan diambil oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), koalisi yang dibangun Gerindra dan PKB sejak pertengahan Agustus 2022. Sebab, hanya tersisa waktu sekitar tiga bulan sebelum tahap pendaftaran calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober mendatang.
”Pendaftaran tinggal tiga bulan, sehingga kita tadi sepakat untuk lebih intensif lagi. Saya sudah katakan, PKB dan Gerindra sudah tanda tangan suatu kesepakatan politik dan itu berarti kita melangkah, setiap masalah kita bahas, sehingga tadi cukup buka-bukaan, dan itulah yang ingin kita pertahankan,” ujar Prabowo.
Ia tidak memungkiri, salah satu yang dibahas adalah penentuan bakal cawapres dari KKIR. Menurut Prabowo, penetapan cawapres bukan soal yang sepele. Sebagai pimpinan parpol yang mewakili sejumlah besar konstituen, ia harus mengambil langkah dengan tenang. Keputusan yang berpengaruh besar pada bangsa dan negara itu juga harus dirundingkan secara saksama.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua dari kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kedua dari kanan) menandatangani piagam kerja sama antara Partai Gerindra dan PKB dalam Pilpres 2024 saat deklarasi koalisi kedua partai itu di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).
Mengacu poin dalam piagam kerja sama Gerindra-PKB, disebutkan bahwa penetapan sosok bakal capres dan cawapres diserahkan kepada Prabowo dan Muhaimin. Akan tetapi, kata Prabowo, ia menghormati PKB yang telah mendukung dirinya untuk menjadi bakal capres. Oleh karena itu, porsi pengambilan keputusan menentukan bakal cawapres diserahkan kepada PKB.
”Soal bakal cawapres, ya, kita akan diskusikan bersama. Tetapi Anda harus tahu, kalau mereka dukung saya sebagai capres, ya mereka akan sangat menentukan siapa cawapres, kan, begitu,” kata Prabowo.
Meski belum ada deklarasi resmi, sudah ada kesepahaman di antara Gerindra dan PKB untuk mengusung Prabowo sebagai bakal capres. Akan tetapi, hingga saat ini, belum ada kesepakatan tentang bakal cawapres yang akan mendampingi Prabowo. Meski sejumlah elite Gerindra kerap menegaskan, Muhaimin adalah calon terkuat untuk menjadi pendamping Prabowo, Gerindra juga menerima usulan kandidat lain yang juga dipertimbangkan. Misalnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang diusulkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Di tengah konteks tersebut, PKB berulang kali mengambil langkah untuk mendorong percepatan penetapan bakal cawapres. Mulai dari menyampaikan rekomendasi Ijtima Ulama 2023 yang meminta Muhaimin ditetapkan sebagai bakal cawapres sebelum April lalu hingga klaim para elite PKB mengenai adanya saran dari para ulama untuk mengevaluasi kerja sama dengan Gerindra jika tak ada penetapan bakal cawapres hingga Juni. Terakhir, Rapat Pleno DPP PKB Juni lalu juga memutuskan untuk ”memingit” Muhaimin agar tidak bicara mengenai Pilpres 2024 hingga ada deklarasi capres dan cawapres dari KKIR.
Tak hanya itu, PKB juga belakangan berkomunikasi intens dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mengusung kadernya, Ganjar Pranowo, sebagai bakal capres. Ketua Fraksi PKB di DPR Cucun Ahmad Syamsurijal sempat bertemu dengan Ketua Fraksi PDI-P di DPR Utut Adiyanto membicarakan ihwal Pilpres 2024. Sebagai tindak lanjut pertemuan itu, elite PKB dan PDI-P membenarkan bahwa Muhaimin diagendakan untuk bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.
Menjaga soliditas
Menanggapi dinamika itu, Prabowo mengatakan, pertemuan antarpimpinan partai adalah hal yang baik. Berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, ini juga pertama kalinya Prabowo mengunjungi Muhaimin di kediamannya. Sebelumnya, pertemuan dirinya dengan Muhaimin selalu dimulai dengan kunjungan Muhaimin.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (28/4/2023). Pertemuan kedua tokoh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya tersebut, antara lain, membahas isu-isu politik aktual khususnya calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Prabowo tidak menjawab apakah inisiatifnya untuk menemui Muhaimin lebih dulu dilakukan guna menjaga soliditas koalisi. Namun, ia menegaskan dirinya kerap bertemu dengan Muhaimin yang mungkin tidak diketahui publik. Setiap pimpinan parpol juga memiliki pilihan politik yang patut dihargai.
Sementara itu, Muhaimin berterima kasih atas kedatangan Prabowo. Sebab dengan kedatangan itu, mereka bisa berdiskusi secara mendalam selama tiga jam. Pertemuan itu juga bermakna penting bagi soliditas koalisi. ”Alhamdulillah, terima kasih Pak Prabowo telah bersilaturahmi dan menjaga kita semua dan alhamdulillah penuh kekeluargaan, persahabatan, dan kebersamaan. Kedatangan beliau kita sambut dengan minum air zamzam, insya Allah, segar, laras, sehat, menang,” kata Muhaimin.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda menambahkan, meski Rapat Pleno DPP PKB memutuskan untuk memingit Muhaimin, pertemuan dengan Prabowo tetap bisa dilakukan. Sebab, Prabowo disebut sebagai sosok yang akan berpasangan dengan Muhaimin di Pilpres 2024. ”Dalam situasi dipingit, pasangan datang itu boleh. Pasangannya saja, dan itu Pak Prabowo datang ke rumah. Kalau ketemunya di luar, tidak boleh. Tidak keluar dari koridor politik pingit,” katanya.
Huda mengatakan, telah mengikuti pertemuan antara Muhaimin dan Prabowo dari waktu ke waktu. Dalam pertemuan demi pertemuan, Prabowo kerap menyatakan untuk menyerahkan keputusan penentuan bakal cawapres kepada Muhaimin. Alih-alih memberikan kesempatan menjadi pendamping Prabowo kepada orang lain, sebagai tokoh yang mendapatkan mandat dari Muktamar PKB 2019 untuk maju di Pilpres 2024, tentu Muhaimin akan menggunakan kewenangan tersebut untuk dirinya sendiri.
”Mau dipakai sendiri, dipakai ke orang lain, yang jelas Gus Muhaimin, kan, mendapatkan mandat PKB, hasil muktamar, beliau harus maju. Artinya, urusan bakal cawapres urusan Gus Muhaimin, pasti dipakai oleh Gus Muhaimin,” kata Huda.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Syaiful Huda, Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa
Meski parpol lain juga mengusulkan kandidat cawapres untuk mendampingi Prabowo, Huda percaya diri, Muhaimin akan tetap jadi pilihan. Hal itu terkait dengan bekal PKB yang memiliki basis massa di Jawa Timur. ”Pak Prabowo dulu (pada Pilpres 2014 dan 2019) kalah di Jawa Timur, basis Nahdlatul Ulama, dan sebagian Jawa Tengah. Kebetulan rumah politik Gus Muhaimin adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dengan begitu, Pak Prabowo dan Gus Muhaimin tinggal dipajang,” kata Huda.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno melihat, kunjungan Prabowo ke kediaman Muhaimin merupakan wujud dari perubahan gaya komunikasi politik Menteri Pertahanan itu. Alih-alih hanya menerima kunjungan dari elite politik lain di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, dan Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini Prabowo juga aktif mengunjungi elite lain.
Menurut Adi, hal itu menunjukkan bahwa Prabowo dan Gerindra sangat membutuhkan PKB di Pilpres 2024. Tak hanya untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden/wapres, Prabowo juga membutuhkan mesin politik PKB untuk mengonsolidasikan kekuatan di Jawa Timur dan kelompok nahdliyin. Basis massa yang selama ini belum bisa diraih Gerindra. ”Karena itu, PKB didekap erat oleh Prabowo supaya tidak pindah ke lain hati,” kata Adi.
Selain melalui kunjungan, upaya Prabowo untuk memastikan dukungan dari PKB juga terlihat dari sikap Prabowo menyerahkan penentuan bakal cawapres kepada Muhaimin. Hal itu penting untuk menjaga signifikansi posisi Muhaimin sehingga ia tidak memutuskan untuk berpindah koalisi. ”Kalau Muhaimin (memutuskan) pindah kolam koalisi, Gerindra harus susah payah mencari pengganti PKB untuk menggenapi ambang batas pencalonan presiden,” ujar Adi.