Gus Muhaimin: Mewujudkan Keadilan Politik dan Kesejahteraan Hidup
Selama satu jam kami berbincang dari hal ringan hingga isu yang substantif bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar terkait Pemilu 2024. Apa saja gagasan Gus Muhaimin?

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar
Jarum jam menunjukkan pukul 14.00, suatu siang di awal Juni. Kami menunggu kedatangan Muhaimin Iskandar di ruang tamu rumah dinasnya sebagai pimpinan DPR di Jakarta Selatan. Sejak pukul 06.00, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu sudah memimpin rapat partai di kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh. Selepas shalat Subuh, menurut salah seorang staf di rumah dinas itu, Gus Muhaimin sudah bertolak ke Raden Saleh.
Pemilu 2024 pada 14 Februari sudah kian dekat sehingga persiapan menghadapinya juga semakin intensif. Bagi Gus Muhaimin, persiapan strategi tidak hanya untuk memenangkan PKB di Pemilu Legislatif 2024, tetapi juga memastikan namanya ada di surat suara Pemilihan Presiden 2024 dan meraih hasil terbaik. Ia menerima mandat dari PKB untuk menjadi kandidat di Pilpres 2024.
Dengan modal 58 kursi DPR atau sekitar 10 persen kursi DPR, artinya PKB sudah memiliki ”separuh” tiket untuk mendaftarkan calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum. Ini merujuk pada syarat pencalonan presiden-wakil presiden minimal 20 persen kursi DPR. Muhaimin bersama PKB juga telah membentuk koalisi dengan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto yang dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Gabungan kursi kedua partai ini di DPR memenuhi ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden.
Beberapa menit setelah jarum jam melewati pukul 14.00, Gus Muhaimin tiba. Ia langsung menyodorkan tangan bersalaman sembari tersenyum lebar. Tak tampak raut kelelahan di wajah Gus Muhaimin. Selama satu jam kami berbincang dari hal ringan hingga isu yang substantif. Ada pembicaraan soal perubahan branding panggilannya dari ”Cak Imin” menjadi ”Gus Muhaimin”, situasi politik terkini, pandangannya terhadap tiga calon presiden, yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo, PKB dan Nahdlatul Ulama, serta gagasan besar yang dibawa Gus Muhaimin. Khas Gus Muhaimin, di tengah jawaban-jawaban yang serius, ia juga selalu melontarkan gurauan yang membuat suasana jadi ger-geran.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar
Soal gagasan dan juga cita-cita yang ingin diwujudkannya, Gus Muhaimin menjelaskan, prinsip dasar dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yakni mabadi khaira ummah, menciptakan masyarakat terbaik yaitu masyarakat mandiri, kuat, kokoh, damai tenteram. Syarat menuju sejahtera dan tenteram itu fondasinya dibangun melalui dua cara paling strategis, yakni politik dan ekonomi.
Dengan begitu, ada dua hal yang ingin diperjuangkan Gus Muhaimin, yakni mewujudkan keadilan politik dan kesejahteraan hidup. Keadilan politik dicapai dengan menjamin prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan persamaan hak di depan hukum.
Gus Muhaimin menjelaskan, prinsip dasar dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yakni mabadi khaira ummah, menciptakan masyarakat terbaik yaitu masyarakat mandiri, kuat, kokoh, damai tenteram. Syarat menuju sejahtera dan tenteram itu fondasinya dibangun melalui dua cara paling strategis, yakni politik dan ekonomi.
Sementara kesejahteraan hidup diperoleh dengan negara menjamin akses yang sama terhadap akses ekonomi dan kesejahteraan. Dua hal tersebut, yakni keadilan politik dan kesejahteraan hidup, merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya merupakan agenda paling dasar untuk dapat mewujudkan kesejahteraan.
”Apakah terjadi? Apakah mahal biaya proses hukum di Indonesia? Apakah orang mencari keadilan itu harus berbiaya? Saya enggak mau ngomonglah, saya ini bagian dari koalisi,” ujarnya sambil tersenyum.
Menurut Gus Muhaimin, sumber daya alam Indonesia yang dikenal kaya harusnya bisa menjadikan masyarakatnya makmur. Oleh karena itu, akses terhadap sumber daya harus dimiliki oleh seluruh warga negara. Seluruh kekayaan alam harus dinikmati bersama-sama sehingga keadilan ekonomi bisa tercapai.
Di sisi lain, Muhaimin juga akan memprioritaskan pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif di tingkat global. Hal ini sejalan dengan sejarah NU yang lahir karena memiliki lembaga pendidikan. Oleh karena itu, sejak awal kelahiran pada 23 Juli 1998, PKB terus mengusung peningkatan anggaran pendidikan 20 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Mengacu pada jumlah usia muda di tahun 2038 yang mencapai 52 persen dari seluruh penduduk, kualitas SDM harus dipersiapkan sejak awal. Momentum tersebut harus dimanfaatkan dengan baik dengan memprioritaskan investasi pada sektor SDM. Jika momentum ini terlewat, Indonesia bisa terjebak pada perangkap pendapatan menengah.
”Kalau perlu menggunakan model pondok pesantren, puasa dahulu dalam berbagai hal, yang penting manusianya disekolahkan. Mangan pas-pasan gak popo, sing penting sekolahe mapan,” katanya.
Lihat juga: Gus Imin, Khitah PKB, dan Kepemimpinan Nasional 2024
Dari beberapa kali survei dan jajak pendapat Kompas, pemberantasan korupsi menjadi salah satu persoalan yang dianggap jadi problem krusial di Indonesia. Kami menanyakan gagasan Gus Muhaimin untuk menanganinya. Menurut dia, untuk mewujudkan Indonesia bebas korupsi, pembenahan harus dimulai dari hulunya. Hulu yang pertama adalah budget, artinya dana yang dikeluarkan sejak penganggaran harus sesuai besarannya hingga pelaksanaan. Selain itu, tunjangan kinerja tetap dipertahankan, tetapi diperkuat dengan reformasi birokrasi. Pencegahan korupsi juga mesti dilakukan dengan efisiensi penggunaan anggaran.
Lebih jauh, ia mendorong peningkatan anggaran dana desa yang saat ini jumlahnya masih sekitar Rp 1 miliar. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sejumlah kepala desa, mereka mengaku bisa mengelola anggaran dana desa hingga Rp 10 miliar tanpa potensi korupsi. Dengan catatan, gaji kepala desa lebih memadai disertai dengan tunjangan kinerja.
Membangun koalisi
Gus Muhaimin juga menceritakan soal proses membangun koalisi Pilpres 2024. Menurut dia, PKB punya dua pedoman dalam membangun koalisi, yakni ideal dan realistis. Koalisi yang ideal adalah koalisi yang memiliki peluang elektoral tinggi, berada di poros tengah, serta bisa bekerja sama selama proses pemilu hingga pemerintahan.
Sementara dari kondisi praktis, PKB harus betul-betul cermat dengan peluang menuju kemenangan. Kemenangan di pilpres juga diikuti dengan peningkatan suara di pileg dengan mengharapkan efek ekor jas. ”Efek ekor jas inilah yang membuat kita harus pintar-pintar berpartner dengan siapa,” tutur Muhaimin.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (dua dari kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (dua dari kanan) menandatangani piagam kerja sama antara Partai Gerindra dan PKB dalam Pilpres 2024 saat deklarasi koalisi kedua partai itu di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).
Kompas menanyakan kepada Muhaimin mengenai kelanjutan koalisi PKB dengan Gerindra, apakah sudah final atau masih bisa berubah. Muhaimin menuturkan, hingga hari ini koalisi itu masih final. Pilihan berkoalisi dengan partai yang dipimpin Prabowo merupakan pilihan yang baik secara ideologis. Komitmen nasionalisme keduanya juga baik mengingat kombinasi PKB dan Gerindra dari latar belakang militer dan NU yang sama-sama memegang teguh prinsip Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia harga mati.
Oktober itu lebih seperti resepsi. Proses KUA (Kantor Urusan Agama) dahulu, nanti Oktober ngundang tamu-tamu. Moga-moga resepsinya bisa Agustuslah, kalau bisa. Kalau mertuanya bawel ya mundur lagi.
Di sisi lain, PKB dan Gerindra secara pragmatis sama-sama membutuhkan agar bisa memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden. Gabungan kursi di parlemen keduanya mencapai syarat minimal 20 persen kursi DPR sehingga bisa mengajukan capres-cawapres pada Oktober mendatang.
”Tetapi Oktober itu lebih seperti resepsi. Proses KUA (Kantor Urusan Agama) dahulu, nanti Oktober ngundang tamu-tamu. Moga-moga resepsinya bisa Agustus lah, kalau bisa. Kalau mertuanya bawel ya mundur lagi,” kata Muhaimin tertawa lepas.
Saat ini, ada tiga tokoh potensial capres yang elektabilitasnya tinggi di berbagai survei, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan. Kompas meminta Muhaimin menyampaikan pandangannya tentang tiga tokoh tersebut.
Menurut Gus Muhaimin, Prabowo merupakan tokoh yang sudah saatnya atau dalam bahasa Muhaimin sebagai ”Wis wayahe wahyu tumurun”. Prabowo memiliki pengalaman kepemimpinan yang lengkap sebagai politisi yang teruji, yakni teruji kesabarannya.
”Kalau bahasa Jawanya itu kalau boleh jujur wis wayahe, sudah sampai saatnya wahyu tumurun itu ada pada dirinya. Soal takdir enggak tahu, tetapi kira-kira Prabowo itu wis wayahe wahyu tumurun,” ujarnya.

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan
Sementara Ganjar merupakan pemimpin yang lahir di era yang tepat dan mendapatkan momentum, terutama di media sosial. Sebab, apa pun yang dilakukan dan diunggah Ganjar di media sosial banyak yang melihatnya. Sementara Anies, kata Gus Muhaimin merupakan harapan baru; ”siapa tahu yang ini lebih baik dari yang ini”.
”Hope ini akan betul betul menjadi harapan nanti di tanggal pendaftaran capres. Apa benar bisa maju, kan belum tahu ya. Tapi ada hope di situ,” tutur Muhaimin.
Lalu, bagaimana Muahimin menilai dirinya sendiri? ”Yang menentukan wahyu ke mana,” ujar Muhaimin sambil tertawa lebar.
Lihat juga: Muhaimin Blak-blakan Soal Tiga Kandidat Calon Presiden
PKB dan NU
Gus Muhaimin juga menjawab pertanyaan mengenai relasi PKB dan PBNU di era Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf. Soal PBNU yang ingin menjaga jarak yang sama kepada semua parpol, Muhaimin menyatakan hal itu biasa saja karena sudah pernah terjadi di era Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj. Ia pun tak mempermasalahkan sikap tersebut karena hubungan antara NU dan PKB sudah tuntas. Relasi antara NU dan PKB merupakan bagian kultural, ideologis, historis, fungsional dan sudah tidak bisa diutak-atik.
Menurut dia, ada pemikiran jika warga NU berpolitik praktis maka tidak ada lagi yang berdakwah dan mengurus umat. Justru dengan adanya PKB memperjelas tugas NU untuk mengurus umat, sedangkan fungsi politik dijalankan oleh PKB.
”Itu termasuk yang sempat diomongkan Bu Mega (Ketua Umum PDI-P) kepada saya ketika mendirikan PKB. Justru saya jawab, dengan adanya PKB ini menjadi jelas tugas NU, yaitu ngurusin masjid, ngurusin umat, ngurusin mushala, ngurusin dakwah, ngurusin kebangsaan secara umum, dan diterima semua pihak. Politiknya biar PKB yang urus,” tuturnya.
Terkait dukungan dari kiai dan ulama NU, Muhaimin menyebut mayoritas ulama telah mendukungnya untuk serius maju sebagai capres-cawapres di Pemilu 2024. Para kiai dan ulama berpesan agar Muhaimin bisa mewakili aspirasi politik mereka. Bahkan, Muhaimin dan Prabowo telah mendatangi sejumlah ulama untuk memperkuat dorongan sekaligus mendapatkan pesan dalam menghadapi kontestasi 2024.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan sambutan saat Sarasehan Satu Abad NU di Jakarta, Senin (30/1/2023). Momentum satu abad Nahdlatul Ulama yang jatuh pada 7 Februari 2023 dimanfaatkan berbagai kalangan untuk menggelar beragam acara menyambut satu abad ormas Islam terbesar di Tanah Air itu.
Lalu, apa pesan dari para kiai dan ulama yang paling kuat dan penting? Muhaimin menjawab, ”Bahasa sederhana beliau-beliau itu macam-macam, ya aspirasi NU-lah kira-kira tolong dijaga. Aspirasi NU itu yang saya jelaskan, pesantren, pendidikan, ekonomi masyarakat, dan UKM,” katanya.
Para kiai dan ulama yang ada di struktur kepengurusan PKB dan di luar struktur bahkan telah meminta agar Muhaimin fokus menghadapi Pilpres 2024 dan tidak maju dalam pencalegan. Oleh karena itu, pada Pileg 2024 Muhaimin tidak mendaftarkan diri sebagai caleg dari PKB, seperti di pemilu-pemilu sebelumnya.
Lalu, Pilpres 2024 bagi Muhaimin apakah sangat penting? Ia menegaskan jika ingin efektif mengaktualisasikan cita-cita perjuangan yang dimandatkan PKB, tidak ada jalan lain kecuali menjadi presiden. (NWO/GAL)
Catatan Redaksi:Rubrik Strategi Pemilu 2024 mulai pekan ini hingga jelang pendaftaran capres dan cawapres di KPU pada Oktober 2023, ingin memberikan ruang bagi bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden untuk menjelaskan pemikiran dan program yang hendak ditawarkan kepada Bangsa Indonesia. Kompas mengundang kandidat yang sudah dideklarasikan akan dicalonkan oleh partai politik serta kandidat dengan tingkat elektabilitas tinggi untuk berbicara kepada audiens Kompas melalui talkshow yang diunggah di Kompas.id pada hari Jumat, kemudian dalam bentuk laporan untuk Kompas.id pada hari Sabtu, dan dalam bentuk laporan di edisi cetak hari Minggu. Pemuatan pandangan tokoh bisa berurutan tapi juga bisa diselingi topik lain. Hal ini diharapkan memberi substansi di tengah dinamika koalisi partai politik jelang pendaftaran capres-cawapres.