Infrastruktur Parpol Mulai Bekerja Menangi Pemilu 2024
Partai-partai politik mulai bergerak intensif memenangi Pemilu 2024. Pertama kali, konsolidasi pemenangan dilakukan gabungan parpol pengusung Ganjar Pranowo. Sukarelawan Projo juga konsolidasi bersama relawan Prabowo.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU, NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai-partai politik mulai bergerak secara intensif untuk memenangi Pemilu 2024. Struktur partai, kelompok sukarelawan, dan tim komunikasi dikonsolidasikan untuk menghimpun kekuatan basis massa yang beragam. Dengan demikian, kemenangan diharapkan tidak hanya diraih pada pemilihan presiden, tetapi juga sekaligus pada pemilihan anggota legislatif.
Konsolidasi pemenangan salah satunya dilakukan gabungan partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Untuk pertama kalinya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menggelar rapat di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo di Jakarta, Kamis (6/7/2023) siang.
Agenda pembuka yang berlangsung tak sampai dua jam itu dihadiri sekretaris jenderal dan pengurus dewan pimpinan pusat (DPP) parpol masing-masing. Hanya perwakilan dari Partai Hanura yang absen dalam pertemuan itu. Ke depan, dipastikan agenda serupa akan dilaksanakan dua kali per pekan.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan, rapat konsolidasi bertujuan memperluas lingkup kerja sama, tak hanya dalam memenangi pilpres tetapi juga pileg. Oleh karena itu, selain dengan sesama pemimpin, pertemuan juga melibatkan pengurus parpol yang bertanggung jawab mengoordinasikan kelompok sukarelawan. Lebih dari itu, ia juga menemui tim komunikasi yang sebelumnya tergabung dalam tim pemenangan Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2014 dan 2019. Pertemuan dengan berbagai elemen itu dinilai penting untuk mengintegrasikan kekuatan, baik di darat maupun udara.
”Arahan itu spesifik dan perlu dijabarkan dalam grand strategy pemenangan pemilu. Komponennya untuk mendapatkan dukungan lebih besar dari 50 persen plus satu dari rakyat.”
Dari pertemuan tersebut, gabungan parpol ini telah merumuskan strategi besar pemenangan Ganjar. Strategi besar tidak terlepas dari perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan pengarahan dari Presiden Jokowi yang disampaikan sebelum puncak peringatan Bulan Bung Karno akhir Juni lalu. ”Arahan itu spesifik dan perlu dijabarkan dalam grand strategy pemenangan pemilu. Komponennya untuk mendapatkan dukungan lebih besar dari 50 persen plus satu dari rakyat,” kata Hasto ditemui seusai rapat.
Ia menambahkan, beragamnya basis massa parpol-parpol pendukung Ganjar menjadi kekuatan tersendiri untuk mencapai target tersebut. PPP, misalnya, memiliki basis massa dari kelompok Islam. Perindo memiliki kedekatan dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, serta mampu membangun persepsi positif melalui media massa. Adapun Partai Hanura memiliki pengalaman panjang kerja sama dengan PDI-P sejak dua pemilu sebelumnya.
Hasto menegaskan, dalam konsolidasi yang tengah dibangun ini sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar belum dibahas. Ia tak memungkiri bahwa langkah pemenangan akan semakin optimal jika bakal cawapres sudah ditetapkan. Namun, sembari menunggu penetapan sosok tersebut, partai terlebih dulu mempersiapkan kebutuhan mereka. ”Ini merupakan langkah-langkah untuk mempersiapkan ketika nanti pasangan dari Pak Ganjar itu diumumkan, semua sudah bergerak serentak,” kata Hasto.
”Ini merupakan langkah-langkah untuk mempersiapkan ketika nanti pasangan dari Pak Ganjar itu diumumkan, semua sudah bergerak serentak.”
Pemenangan pileg
Sekretaris Jenderal PPP M Arwani Thomafi menambahkan, seluruh mesin parpol pendukung Ganjar telah bergerak. Para tokoh dan bakal calon anggota legislatif (caleg) dari partai berlambang Kabah itu telah bekerja untuk memenangkan Ganjar. Langkah-langkah tersebut dilakukan dengan semangat untuk melanjutkan program pembangunan yang telah dilakukan Jokowi selama dua periode kepemimpinannya.
Selain itu, kata Arwani, PPP bersama dengan PDI-P, Perindo, dan Hanura juga tengah menyiapkan pembentukan tim pemenangan nasional. Sejumlah nama yang akan tergabung di tim itu masih dirumuskan. ”Minggu depan kami akan mengadakan rapat kembali, insya Allah sudah akan menyampaikan usulan nama-nama (anggota tim pemenangan),” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq melanjutkan, kerja sama yang dibangun memang tak hanya untuk memenangi pilpres tetapi juga pileg. Idealnya, seluruh partai pengusung berada di parlemen untuk memperkuat koalisi pemerintahan jika Ganjar menjadi presiden terpilih.
Untuk pemenangan pileg, tambahnya, kerja sama yang dilakukan adalah dengan cara saling memperkuat pengawasan di tempat pemungutan suara. Perindo melihat masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan pemilu yang berpotensi merugikan perolehan suara partai. ”Dalam konteks ini, (kami) saling menjaga suara. Perindo, PPP, Hanura, PDI-P tentu akan membuat (agar) tingkat keamanan suara yang didapatkan masing-asing partai dapat dijamin dan tidak akan ada yang dirugikan,” ujar kata Rofiq.
Sukarelawan
Selain parpol-parpol pendukung Ganjar, kelompok sukarelawan pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019, Pro Jokowi (Projo), juga berkonsolidasi dengan Relawan Prabowo 08 di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2023). Relawan Prabowo 08 merupakan tim sukarelawan yang dibentuk oleh Partai Gerindra untuk menggalang pendukung Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal capres dari partai tersebut, dari unsur non-parpol.
”Dalam konteks ini, (kami) saling menjaga suara. Perindo, PPP, Hanura, PDI-P, tentu akan membuat (agar) tingkat keamanan suara yang didapatkan masing-asing partai dapat dijamin dan tidak akan ada yang dirugikan.”
Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, Bendahara Umum DPP Projo Panel Barus, Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08 Fauzi Baadilah, dan Wakil Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08 Haris Rusli Moti.
Budi Arie mengatakan, dari diskusi yang dilakukan bersama sukarelawan Prabowo, Projo menemui banyak kesamaan pandangan dengan Relawan Prabowo 08, mulai dari tantangan zaman ke depan hingga agenda pembangunan kerakyatan. Kedua kelompok sepakat untuk bisa melanjutkan agenda pembangunan Presiden Jokowi.
”Yang pasti begini, agenda perjuangan sudah sama, cara pandang melihat tantangan bangsa ini ke depan sudah sama. Terus bagaimana mengelola tantangan-tantangan kenegaraan untuk meneruskan kemajuan Indonesia sudah sama. Terus apalagi? Masa figurnya bisa beda.”
”Yang pasti begini, agenda perjuangan sudah sama, cara pandang melihat tantangan bangsa ini ke depan sudah sama. Terus bagaimana mengelola tantangan-tantangan kenegaraan untuk meneruskan kemajuan Indonesia sudah sama. Terus apalagi? Masa figurnya bisa beda,” katanya.
Prabowo merupakan salah satu dari daftar bakal capres yang meraih dukungan terbanyak berdasarkan Musyawarah Rakyat (Musra) di 29 provinsi dan satu di luar negeri, yakni Hong Kong. Musra tersebut digelar sepanjang Agustus 2022 hingga Mei 2023. Dua nama bakal capres lain yang juga masuk radar Projo ialah Ganjar dan Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Haris Rusli Moti mengungkapkan, Projo menjadi pilihan pertama yang dikunjungi oleh Relawan Prabowo 08 karena ada kesamaan ruh dan frekuensi soal kebangsaan maupun politik. Ia berharap kesamaan ruh dan frekuensi itu bisa berujung pada dukungan Projo kepada Prabowo.
”Projo bagi kami satu frekuensi hari ini. Dalam soal ini, kami harapkan ke depan ini irama, sejalan dalam soal kebangsaan ataupun soal pilpres nanti. Dan saya menangkap auranya ke situ. Kita lihat nanti lah mungkin Oktober lah mungkin ada kejelasan sikap dari Projo,” kata Haris.
Haris menyampaikan, hingga jelang Pilpres 2024, sukarelawan akan terus bergerak dan mendatangi berbagai pihak, termasuk sukarelawan-sukarelawan Jokowi. Harapannya, dukungan terhadap Prabowo bisa semakin besar.