Direstui Jokowi Maju Pilkada Depok, Gibran Minta Kaesang Segera ”Blusukan”
Jika serius ingin jadi wali kota Depok, Kaesang Pangarep diminta segera ”blusukan” menemui warga. Pasalnya, restu untuk maju pilkada harus diperoleh dari masyarakat.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Maraknya perbincangan soal rencana pencalonan Kaesang Pangarep sebagai wali kota Depok, Jawa Barat, ditanggapi kakak kandungnya, Gibran Rakabuming Raka. Gibran meminta Kaesang segera blusukan menemui warga Depok jika serius ingin mencalonkan diri. Apalagi, sang ayah, Presiden Joko Widodo, juga telah memberi restu kepada Kaesang.
Gibran menyatakan, untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), seseorang harus mendapat restu dari warga setempat. Oleh karena itu, Kaesang harus mendapat restu dari warga Depok jika ingin berkompetisi dalam pilkada di sana.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Yang merestui itu warga, bukan Pak Jokowi, bukan siapa-siapa. Yang merestui warga setempat. Ya, sana (Kaesang) blusukan di Depok. Nanti diterima atau tidak,” kata Gibran, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, saat ditemui di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (14/6/2023).
Selama ini, Gibran mengaku tak pernah dimintai saran oleh Kaesang mengenai rencana pencalonan tersebut. Gibran pun tak mempermasalahkan jika kelak adik bungsunya itu memilih partai yang berbeda dari dirinya dan ayahnya, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
”Mau beda partai atau beda wilayah, silakan saja. Tanyakan saja ke Kaesang,” kata Gibran.
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Jokowi menyatakan menyerahkan keputusan pencalonan itu sepenuhnya kepada Kaesang. Apalagi, Kaesang sudah berkeluarga sehingga mempunyai tanggung jawab bagi dirinya sendiri. Presiden mengaku hanya akan memberikan saran jika diminta saja.
”Kalau yang namanya anak sudah berkeluarga, itu tanggung jawabnya sudah ada di mereka. Kalau saya ditanya, saya pasti memberikan saran. Namun, kalau tidak ditanya, saya pasti tidak memberikan saran,” kata Presiden, Rabu, di Jakarta.
Lebih lanjut, Presiden meminta pertanyaan terkait masalah itu dilayangkan langsung kepada Kaesang. Sebagai orangtua, Presiden mengaku hanya bisa memberikan restu dan dukungan apabila putranya memiliki rencana terjun ke politik.
”Tugasnya orangtua itu merestui dan mendoakan,” ucap Presiden singkat dilanjutkan tertawa.
Yang merestui itu warga, bukan Pak Jokowi, bukan siapa-siapa.
Wacana pencalonan Kaesang sebagai wali kota Depok semakin hangat diperbincangkan setelah munculnya video berjudul ”Klarifikasi. Saya Buka Suara” pada akun Youtube Kaesang Pangarep by GK Hebat.
Dalam video itu, Kaesang menyatakan kesiapannya untuk hadir menjadi ”Depok Pertama”. Terdapat pula cuplikan animasi berupa pencoblosan foto Kaesang yang berlatar belakang bendera Merah Putih di akhir video.
Kemunculan video itu hanya berselang beberapa waktu setelah beredarnya sejumlah spanduk dan baliho yang menampilkan foto Kaesang di Depok. Dalam spanduk dan baliho tersebut, terdapat tulisan ”PSI Menang, Wali Kota Kaesang”.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Wawan Mas’udi menuturkan, beredarnya video ataupun spanduk tersebut bisa dimaknai sebagai upaya ”tes pasar” oleh Kaesang. Dia menyebut, saat ini merupakan momen yang tepat jika Kaesang ingin terjun ke dunia politik.
Hal ini karena Presiden Jokowi masih menjabat sehingga mampu memengaruhi penggalangan dukungan bagi Kaesang, baik di tingkatan akar rumput maupun partai politik.
”Proses membangun jejaring di level komunitas atau akar rumput harus dimulai dari sekarang. Sebab, bagi figur yang belum pernah masuk ke politik, lalu dia memasuki daerah yang sama sekali baru, waktu sekitar 1,5 tahun atau 2 tahun itu sangat pendek,” tutur Wawan.
Wawan memaparkan, sebagai wujud demokratisasi, semua orang punya hak untuk mencalonkan ataupun dicalonkan dalam pilkada, termasuk Kaesang yang berstatus sebagai anak Presiden. Namun, ia mengingatkan, proses pencalonan juga harus memperhatikan apakah seorang kandidat benar-benar memahami permasalahan di suatu daerah.
Wawan pun menilai rencana pencalonan Kaesang sebagai wali kota Depok lebih bertumpu pada popularitasnya di media sosial dan relasi politik keluarganya.
”Bagi saya, penting untuk politisi muda memulai dari bawah. Jangan hanya andalkan popularitas di media sosial, kemudian semata-mata menggunakan sandaran ke keluarga atau orangtua. Itu menurut pendapat saya tidak sehat bagi perpolitikan kita,” katanya.