Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, penentuan sosok bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto tetap bergantung pada kesepakatan antara Prabowo dan Muhaimin Iskandar.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kedekatan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai GerindraPrabowo Subianto dengan Menteri BUMN Erick Thohir membuka peluang keduanya disandingkan sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden. Namun, duet Prabowo-Erick baru bisa terwujud jika mendapat persetujuan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Pasalnya, Partai Gerindra sudah terikat kerja sama politik dengan PKB.
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, peluang untuk memasangkan Prabowo dengan Erick sangat terbuka. ”Ya, sebagai sebuah kemungkinan, namanya politik, ya. Tetapi, kan, Gerindra sudah menandatangani kontrak dengan PKB. Jadi, tentu semua harus dapat persetujuan dari Pak Muhaimin sebagai Ketum PKB,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Pada Rabu (18/5/2023), Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI menemui Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pertahanan. Pertemuan mendadak itu disebut hanya bicara soal kemenangan timnas karena hanya berselang sehari setelah Erick mendampingi Tim Nasional U-22 meraih medali emas di SEA Games 2023 Kamboja.
Dalam pertemuan itu, Prabowo turut memberikan ucapan selamat atas kemenangan timnas. ”Selamat, ya, selamat. Aduh, luar biasa,” ucap Prabowo kepada Erick. Menanggapi hal itu, Erick pun menyampaikan bahwa Prabowo merupakan menteri pertama yang mengucapkan selamat. Sebab, Prabowo pencinta sepak bola. Keduanya lantas berbincang empat mata di ruang kerja Prabowo (Kompas.id, 18/5/2023).
Muzani meyakini pertemuan itu tak hanya membahas soal kemenangan timnas U-22, tetapi juga membicarakan masalah politik terkini. Namun, Muzani mengaku belum tahu isu apa yang dibahas karena tak mendampingi Prabowo bertemu Erick.
”Menurut saya, chemistry nya sudah terbangun dalam arti keduanya sudah sering berhubungan dalam kabinet presiden Jokowi sehingga saya kira chemistry sudah terbangun, tapi apa yang dibicarakan saya terus terang tidak mengikuti. Karena saya tidak mendampingi Pak Prabowo dalam kesempatan itu," ujarnya.
Meski kedekatan Prabowo-Erick sudah terbangun, keputusan siapa sosok yang akan diusung sebagai capres-cawapres tetap bergantung pada kesepakatan bersama Prabowo dan Muhaimin. ”Pak Muhaimin memegang kunci inggris yang bisa di-kecilin dan bisa dibesarkan untuk mendapatkan siapa pun yang akan maju sebagai calon wakil presidennya Pak Prabowo. Siapa yang akan setujui Pak Muhaimin itu bisa saja dirinya dan kita menghargai itu,” ujar Muzani.
Secara terpisah, Wakil Sekjen PKB Daniel Johan menyatakan keputusan cawapres Prabowo akan diputuskan bersama dengan Cak Imin. ”Keputusannya akan diambil bersama, tinggal menunggu waktu yang tepat,” tuturnya.
Saat ini, Muhaimin semakin intens menjalani safari politik, termasuk bertemu para mantan wakil presiden. Manuver itu dianggap menyiratkan keinginan Muhaimin yang kerap diisukan bakal melaju sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2024.
Muhaimin menyebut, safari politik yang dijalaninya tidak memengaruhi koalisi yang dibentuk PKB dengan Partai Gerindra. Dia menyebut, kerja sama politik bakal senantiasa terjalin dengan solid (Kompas.id, 17/5/2023).
Sampai saat ini, sudah menyambangi tiga mantan wakil presiden. Mulai dari Jusuf Kalla pada 6 Mei 2023, disusul dengan bertemu Hamzah Haz pada 11 Mei, dan terakhir Boediono pada 17 Mei. Tak hanya itu, Muhaimin juga menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, pada 15 Mei lalu. Menurut rencana, Muhaimin juga akan menemui mantan Wakil Presiden Try Sutrisno pada Sabtu (20/5/2023).