Sinyal Dukungan dari PPP, Ganjar: Partai Tengah Berkonsolidasi
PPP beri sinyal dukungan kepada Ganjar. Di satu sisi, Ganjar meyakini, partainya tengah berkonsolidasi intensif dengan banyak kalangan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Partai Persatuan Pembangunan memberikan sinyal bakal mendukung pencalonan presiden bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar mengakui komunikasi politik semakin intens dalam beberapa waktu terakhir.
Sinyal dukungan dari PPP mengemuka setelah halalbihalal di kediaman Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP M Mardiono di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (24/4/2023).
Dalam kesempatan itu, muncul rencana mengumumkan capres yang didukung partai berlogo Ka'bah itu sesegera mungkin. Rencana itu didasari desakan akar rumput.
Menyikapi hal tersebut, Ganjar meyakini, partai pengusungnya tengah berkonsolidasi intensif dengan pihak lain. Untuk urusan calon wakil presiden, ia menyerahkan sepenuhnya lewat mekanisme partai.
”Partai sedang menyiapkan konsolidasinya. Mudah-mudahan komunikasinya berlangsung cepat,” kata Ganjar, seusai berkunjung ke Solo Safari, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2023).
Komunikasi antarpartai politik, sebut Ganjar, telah berlangsung sejak lama. Ia tak memungkiri jika intensitasnya meningkat setelah adanya penunjukan bakal calon presiden (capres) oleh PDI-P. Namun, hal terkait koalisi menjadi kewenangan para elite partai politik.
”Semua dari dulu berhubungan dan komunikasi. Tetapi, secara institusi, biar nanti partai saja yang berkomunikasi,” kata Ganjar.
Mardiono menyatakan, figur yang diusung bakal mengikuti proses dinamika partai. Namun, ia mengakui ada kalangan internal PPP yang mengajukan dukungan untuk Ganjar Pranowo. Dukungan itu disampaikan lewat berbagai acara sejak enam bulan lalu.
”Dari internal kami, sudah ada sebagian di antaranya yang mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar dan ada pula yang mengirimkan surat kepada DPP PPP, mendesak untuk segera menyatakan sikap mendukung Ganjar sebagai capres,” kata Mardiono (Kompas, 24/4/2023).
Di sisi lain, Mardiono menyampaikan, PPP masih menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional.
Dari kesepakatan sebelumnya, koalisi akan mengeluarkan keputusan yang berdampak dan bisa memengaruhi urusan internal masing-masing partai. Pihaknya menilai, koalisi tersebut juga tidak akan mengatur ketat mengenai figur yang didukung sebagai capres.
”Ketika kemudian tiga partai memiliki keputusan mengusung satu nama yang sama sebagai figur capres, syukur alhamdulilah. Namun, jika ada perbedaan keputusan, nantinya ada negosiasi dan pembicaraan lebih lanjut lagi,” kata Mardiono.
Cawapres Ganjar
Sebelumnya, selepas shalat Idul Fitri, di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, Sabtu (22/4/2023), Presiden Joko Widodo menyebutkan sejumlah nama yang bisa mendampingi Ganjar. Mereka, antara lain, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Akan tetapi, Ganjar mengatakan belum tahu sama sekali tentang sosok cawapres yang akan disandingkan dengannya. Kini, ia tengah menunggu kerja sama antarpartai politik yang mungkin bisa terjadi kelak.
Dia yakin, PDI-P sudah menyiapkan sejumlah nama yang tepat baginya. ”Yang pasti, PDI-Perjuangan juga mempertimbangkan. Negara ini terlalu besar untuk diurus sendiri. Kerja sama dibutuhkan elemen masyarakat, khususnya partai-partai,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, salah satu kriteria utama yang dimiliki cawapres adalah kesamaan visi. Terlebih soal kemauan menjunjung tinggi konstitusi negara.
Sosok cawapres juga harus mampu melanjutkan pembangunan semasa kepemimpinan Jokowi. Namun, ia tidak menyebut sosok spesifik cawapres yang cocok baginya.
”Saya itu kalau sama anak-anak bangsa cocok. Itu (nama cawapres potensial yang disebutkan Jokowi) orang Indonesia semua. Kalau disebutkan nama-namanya siapa saja bisa, kan. Yang terpenting satu visi,” kata Ganjar.