Celetuk Presiden soal Cawapres Selepas Shalat Idul Fitri
Presiden mengharapkan agar semua pihak menunggu kepastian sosok pendamping Ganjar. Proses politik mesti dilalui satu per satu. Namun, penunjukan calon presiden membuat peta perpolitikan nantinya sudah semakin jelas.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo melaksanakan shalat Idul Fitri bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). Seusai shalat, Presiden menyeletuk terkait nama calon wakil presiden sehubungan dengan dijadikannya Ganjar sebagai bakal calon presiden dari PDI-P. Namun, Presiden meminta semua pihak untuk bersabar mengenai sosok pendamping Ganjar kelak.
Presiden dan Ganjar tiba bersamaan di masjid tersebut sekitar pukul 06.20 WIB. Keduanya berada di saf paling depan. Terlihat pula adik ipar Presiden, yang juga Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman yang turut serta dalam kesempatan itu. Beberapa anggota keluarga Presiden turut hadir, seperti Ibu Negara Iriana, Kaesang Pangarep, dan Erina Gudono.
”Hari ini memang shalat Id yang pertama yang dilaksanakan di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta. Kebetulan saya sedang di Surakarta sehingga shalatnya di sini,” kata Presiden setelah shalat.
Kebersamaan Presiden dan Ganjar memicu pertanyaan terkait calon wakil presiden (cawapres). Pasalnya, Ganjar telah resmi diajukan menjadi bakal calon presiden dari PDI-P oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jumat (21/4/2023).
Presiden mengharapkan agar semua pihak menunggu kepastian sosok pendamping Ganjar. Proses politik mesti dilalui satu per satu. Namun, penunjukan calon presiden membuat peta perpolitikan nantinya sudah semakin jelas.
Ketika ditanya sosok yang tepat bagi Ganjar, Presiden enggan menjawab. Ia justru bertanya balik mengapa pertanyaan itu diajukan kepadanya. Meski demikian, ia mengungkapkan, terdapat banyak nama yang beredar di publik soal sosok cawapres.
”Banyak, banyak (sosok cawapres). Ada Pak Erick Thohir, Pak Sandiaga Uno, Pak Mahfud MD, Pak Ridwan Kamil, Cak Imin, lalu ada juga Pak Airlangga,” sebut Presiden.
Presiden juga menyebut nama bakal calon presiden dari Partai Gerindra, yakni ketua umumnya sendiri, Prabowo Subianto. Ia mengharapkan agar sosok tersebut segera menemukan figur calon wakil presiden pula. Menurut rencana, ia akan berjumpa dengan Prabowo, Sabtu siang, di kediaman pribadinya.
Ganjar, yang belakangan terlihat lengket dengan Presiden, enggan menanggapi soal pemilihan calon wakil presiden. Ia hanya menyebut telah banyak mendapatkan pengarahan dari Presiden. Lebih-lebih keduanya berada dalam satu pesawat dari Jakarta menuju Surakarta setelah pengumumannya sebagai bakal calon presiden PDI-P.
Soal cawapres, Ganjar meyakini, partai tempatnya bernaung telah menyiapkan sejumlah nama. Ia sama sekali belum mengetahui tentang sosok cawapres yang kelak akan disandingkan dengannya. Pihaknya akan menunggu kerja sama antarpartai yang bisa terjadi kelak.
”Yang pasti, PDI-P juga mempertimbangkan. Negara ini terlalu besar untuk diurus sendiri. Kerja sama dibutuhkan dengan elemen masyarakat, khususnya partai-partai,” kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan, sosok cawapres nantinya mesti satu visi dengannya. Hendaknya sosok tersebut mau menjunjung tinggi konstitusi negara. Sosok itu juga harus bisa melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan semasa kepemimpinan Jokowi.
Lebih lanjut, Ganjar juga siap bersinergi guna melakukan akselerasi untuk menciptakan lompatan perekonomian. Ada masih banyak agenda yang akan dipersiapkannya ke depan agar bangsa ini menjadi semakin besar. Namun, ia tak menyebut sosok spesifik yang sekiranya tepat sebagai pendampingnya.
”Saya itu kalau sama anak-anak bangsa cocok. Itu orang Indonesia semua (nama-nama yang disebutkan Jokowi). Kalau disebutkan nama-namanya siapa saja bisa, kan. Yang terpenting sevisi,” kata Ganjar.