Pemudik Capai 123 Juta Orang, Presiden Minta Persiapan Mudik Lebih Matang
Jumlah pemudik Lebaran tahun 2023 ini diprediksi mencapai 123,8 juta orang, hampir dua kali lipat dari 2022. Dari sekian banyak pemudik itu, 22,07 persen di antaranya menggunakan mobil. Presiden meminta agar tol dibuka.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah pemudik menyambut hari raya Idul Fitri 1444 H pada 2023 ini diperkirakan sebesar 123,8 juta orang. Jumlah itu jauh lebih besar dibandingkan dengan pemudik pada 2022 yang sebesar 86 juta orang. Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak menyiapkan penyelenggaraan mudik tahun ini dengan matang.
Presiden Joko Widodo mengingatkan hal itu saat menyampaikan keterangan kepada wartawan seusai meninjau harga komoditas di Pasar Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (10/4/2023). ”Semua, nanti utamanya yang menjadi tujuan-tujuan mudik, (di) Jawa Tengah ini Pak Gub (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo), Jawa Timur Bu Gubernur (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa), dan Jawa Barat Pak Gubernur (Gubernur Jabar Ridwan Kamil), semuanya memang harus bersiap. Karena kurang lebih 123 juta masyarakat kita akan bersama-sama mudik,” tutur Presiden yang didampingi Ganjar dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Pada 2022, jumlah pemudik sekitar 86 juta. Tahun ini, berdasarkan survei daring Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, diprediksi jumlah pemudik akan mencapai 123,8 juta orang.
Dari jumlah yang prediksi tersebut, sebanyak 22,07 persen memilih menggunakan mobil pribadi dan 20,3 persen menggunakan sepeda motor. Adapun pengguna bus diperkirakan sebanyak 18,39 persen, kereta api antarkota 14,47 persen, dan mobil sewa 7,7 persen. Selebihnya ada yang memilih menggunakan moda transportasi udara dan moda transportasi laut.
”Tahun kemarin 86 (juta), (tahun) ini 123 juta. Hati-hati, angka ini hati-hati. Saya sudah memperingatkan Menteri Perhubungan, Kapolri, Menteri BUMN yang menyangkut transportasi laut, para gubernur, para bupati, dan wali kota betul-betul menyiapkan diri. Karena (jumlah pemudik) melompat dari 86 juta ke 123 sampai 124 juta,” tutur Presiden menambahkan.
Menteri BUMN Erick Thohir seusai rapat di Kantor Kepala Staf Presiden (KSP) di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, menjelaskan, sudah mempersiapkan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk para pemudik. ”Saya sudah cek ke Pertamina langsung. Kita juga akan siapkan fasilitas, tidak hanya tadi kuota, tetapi juga ada yang nanti motor membawa jeriken. Ada pengisian BBM yang bisa pindah-pindah,” tuturnya kepada wartawan.
Selain itu, antisipasi lainnya adalah mendorong masyarakat sedapat mungkin menggunakan transportasi massal sesuai kemampuan keuangan masing-masing. Dengan menggunakan kereta api atau pesawat terbang, misalnya, kemacetan bisa dihindari. Ketepatan waktu berangkat dan tiba juga lebih terprediksi.
Erick juga menilai harga tiket kereta api cukup kompetitif dibandingkan dengan biaya untuk membeli bensin. Apabila memiliki kemampuan secara ekonomi, penggunaan pesawat terbang juga dinilai lebih nyaman.
Antisipasi di beberapa titik tol yang rawan macet juga dilakukan, seperti di beberapa titik Tol Cipali dan lainnya. ”Ini yang mau coba mulai kita periksa langsung,” ujar Erick.
Untuk penyeberangan, seperti di Pelabuhan Bakauheni dan Merak, di tahun lalu dinilai cukup padat karena masyarakat belum terbiasa menggunakan tiket elektronik. Untuk itu, Kementerian BUMN berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polri agar di beberapa titik istirahat disediakan pengecekan tiket daring secara acak. Harapannya, langkah ini bisa mengurangi beban di ujung penyeberangan.
Presiden Jokowi pun meminta semua ruas jalan tol yang sudah rampung konstruksinya untuk dibuka.
Selain itu, lanjut Erick, juga dilakukan antisipasi terhadap pergerakan kendaraan logistik karena mengingat mudik tahun lalu juga terjadi peningkatan pergerakan kendaraan tersebut untuk bahan-bahan industri. Kendaraan pengangkut logistik ini akan diupayakan supaya memiliki jalur khusus yang tidak bercampur dengan kendaraan pribadi, truk, dan bus pengangkut pemudik.
Operasikan tol
Presiden Jokowi pun meminta semua ruas jalan tol yang sudah rampung konstruksinya untuk dibuka dan bisa dimanfaatkan pemudik. Harapannya, kemacetan sedikit berkurang.
Sejauh ini, Kementerian PUPR akan memfungsikan sementara enam ruas jalan tol baru di Pulau Jawa sepanjang 87 km. Ruasnya meliputi Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) Seksi 4-6 dan ruas Cimalaka–Dawuan sepanjang 28,2 km. Saat ini, Tol Cisumdawu Seksi 1, 2, dan 3 telah beroperasi normal dengan 4 lajur, sedangkan Seksi 4, 5, dan 6 baru akan dibuka secara fungsional. Menurut rencana, Tol Cisumdawu baru akan beroperasi secara penuh akhir Mei mendatang.
”Tol Cisumdawu akan mempersingkat waktu tempuh dari Cileunyi sampai Dawuan sehingga orang dari Bandung mau ke Semarang tidak perlu ke Cikampek, tetapi bisa langsung melalui Dawuan. Pemudik dari Selatan yang mau ke Utara Jawa Barat tidak perlu melalui Cikampek sehingga sangat membantu untuk mengurai kemacetan,” papar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam rapat koordinasi persiapan arus mudik di Markas Besar Polri pada Kamis (6/4/2023).
Ruas tol baru yang akan difungsikan adalah jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2 Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km dan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo untuk sebagian Seksi 1 sepanjang 6,1 km.
Jalan tol fungsional lainnya adalah ruas Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 dari Simpang Susun (SS) Sadang-SS Kutanegara sepanjang 28,7 km, Tol Cimanggis–Cibitung Seksi 2A Jatikarya-Cikeas sepanjang 3,5 km, dan Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A Probolinggo Timur-IC Gending sepanjang 8,6 km.
Di Pulau Sumatera terdapat empat ruas tol yang berpotensi dibuka sepanjang arus mudik Lebaran tahun ini. Keempat ruas tol tersebut adalah Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi Segmen Tebing Tinggi-SS Inderapura (28,5 km) dan Segmen Dolok Merawan-Sinaksak (15,6 km), Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 5-6 Blang Bintang-Baitussalam (12,7 km), Tol Binjai-Langsa Seksi 2 Stabat-Jalan Proklamasi (7,2 km), Simpang Indralaya-Muara Enim, Seksi Simpang Indralaya-Prabumulih (63,5 km).
Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengingatkan, setidaknya lima hal yang perlu diantisipasi dalam arus mudik dan balik Idul Fitri tahun ini. Pertama, pengaturan area istirahat di jalan tol. Kedua, pengelolaan atau manajemen Pelabuhan Penyebrangan Merak-Bakauheni.
Masalah ketiga adalah keselamatan pemudik yang menggunakan sepeda motor yang rentan mengalami kecelakaan. Keempat, program mudik gratis dan terakhir jalur jaringan jalan yang akan digunakan sepanjang arus mudik dan balik.