Istri dari Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Widi Astutik, meninggal. Sosok bhayangkari itu berpulang di Farrer Park Hospital, Singapura, pada Jumat (7/4/2023).
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia sedang berduka. Widi Astutik atau biasa disapa Tutik Gatot Eddy, istri Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, meninggal. Sosok bhayangkari itu berpulang di Farrer Park Hospital, Singapura, Jumat (7/4/2023) pukul 15.25 waktu setempat. Tutik akan disemayamkan di rumah duka di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
Kepulangan Tutik disampaikan oleh suaminya, Gatot, dalam keterangan tertulisnya. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 itu juga memohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan istrinya. ”Telah berpulang ke rahmatullah, istri/ibunda kami tercinta, Ibu Widi Astutik binti Miswandoko, pada usia 52 tahun,” tulis Gatot mewakili keluarga besarnya.
Dia juga memohon doa agar istrinya husnul khotimah, diterima segala amal ibadahnya, diampuni, dan dihapuskan segala dosa-dosa kekhilafannya serta ditempatkan di sisi Allah SWT. Kepergian Tutik meninggalkan tiga anaknya yang bernama Amanda Widya Aminditha, M Andi Yusuf, dan Amelia Widya Atmani Wedhana.
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo juga turut menyampaikan dukacitanya. Hal itu diungkapkannya dalam publikasinya di Instagram @listyosigitprabowo sore ini dan turut mewakili ucapan dukacita dari keluarga besar Polri.
”Saya dan segenap keluarga besar Polri turut berbelasungkawa yang mendalam atas berpulangnya Ibu Tutik Gatot Eddy, istri tercinta dari Bapak Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono,” tulis Sigit.
Menurut Listyo, sosok Tutik merupakan bhayangkari yang selalu menjadi kekuatan dan pelita bagi keluarga. Selain itu, Tutik juga dikenal sebagai perempuan yang penyayang, sederhana, dan religius. Karena itu, Listyo berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan.
Sosok Tutik merupakan bhayangkari yang selalu menjadi kekuatan dan pelita bagi keluarga. Selain itu, Tutik juga dikenal sebagai perempuan yang penyayang, sederhana, dan religius.
Gatot dan Tutik dipertemukan di Blitar, Jawa Timur. Saat di tempat itu, Gatot menempuh pendidikan dan penugasan pertamanya sebagai lulusan Akpol.
Gatot pun melanjutkan pendidikan S-2 (tahun 1999) dan S-3 (tahun 2015) di Universitas Indonesia. Dia menempuh program studi ilmu kriminologi dan lulus bergelar doktor.
Sebelum diangkat menjadi Wakapolri pada 2020, Gatot sempat menjadi Kepala Kepolisian Resor Blitar pada 2005 dan Sekretaris Pribadi Kapolri pada 2006. Selain itu, dia juga pernah menjadi Kapolres Metro Depok pada 2008, Kapolres Metro Jakarta Selatan pada 2009, dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2011, hingga Kapolda Metro Jaya pada 2019.
Menurut catatan Kompas, Gatot juga sempat menangani sejumlah kasus terkenal seperti pencurian dengan kekerasan lintas provinsi oleh kelompok John Tamba pada 2011. Kelompok itu dikenal beringas karena kerap menggunakan kekerasan, senjata api, hingga senjata tajam pada korbannya.