Kepolisian Daerah Metro Jaya melepas pemimpin mereka yang menjadi Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, dan menyambut Kepala Polda Metro Jaya yang baru, Inspektur Jenderal Nana Sudjana.
Oleh
J Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya melepas pemimpin mereka yang menjadi Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, dan menyambut Kepala Polda Metro Jaya yang baru, Inspektur Jenderal Nana Sudjana, Rabu (8/1/2020). Bagi Gatot, tahun 2019 merupakan tahun paling berharga dalam riwayat kepemimpinannya di Polda Metro Jaya.
”Kita menghadapi suatu event nasional, pesta demokrasi, yang rumit, berat, dan melelahkan,” ucap Gatot saat menyampaikan amanat dalam upacara parade pisah-sambut kapolda di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu siang.
Kegiatan politik tahun 2019 yang punya risiko terhadap keamanan Ibu Kota tersebut menguji profesionalisme kepolisian, termasuk dalam menangani unjuk rasa yang menyertainya.
Tantangan Kapolda Metro Jaya semakin besar mengingat DKI merupakan barometer keamanan untuk Indonesia. ”Terjadi sesuatu di Jakarta ini, akan berdampak pada daerah lain di Indonesia, akan berdampak pada dunia internasional,” ujar Gatot.
Namun, Gatot berpendapat, Polda Metro Jaya bisa melalui 2019 dengan baik. Berbagai konflik sosial bisa diredam karena penerapan proactive policing atau mengedepankan upaya-upaya pencegahan, salah satunya lewat pendekatan ke masyarakat.
Penegakan hukum merupakan langkah paling akhir dalam menangani suatu isu. Selain itu, keberhasilan polisi, menurut dia, juga dipengaruhi soliditas kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain dengan TNI, pemerintah daerah, dan berbagai komponen masyarakat.
Dalam acara pelepasannya, Gatot bersama istri, Tutik Gatot Eddy, menumpang kereta yang ditarik para anggota Polda Metro Jaya, berkeliling markas. Sebelumnya, ia menyempatkan mengajak Nana Sudjana menemui awak media di Balai Wartawan.
Nana mengatakan, ia akan melanjutkan program-program yang sudah dirancang dan dilaksanakan Gatot selama menjabat kapolda. Ia juga menyoroti kiprah Gatot saat pengamanan Jakarta dan sekitarnya sewaktu pemilihan umum, terutama pemilihan presiden-wakil presiden tahun 2019.
”Saat saya menjabat Kapolda NTB (Nusa Tenggara Barat), saya melihat bagaimana perkembangan situasi terkait pilpres demikian kompleks permasalahannya, tetapi beliau (Gatot) mampu menyelesaikan semuanya,” ujar Nana. Karena itu, ia berniat mempelajari teknis di lapangan dan cara bertindak Gatot untuk meredam ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat.
Secara khusus, Gatot menitipkan pengamanan Jabodetabek kepada Nana selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak tahun ini. Sebab, di wilayah hukum Polda Metro Jaya, terdapat pemilihan Wali Kota Depok di Jawa Barat dan Wali Kota Tangerang Selatan di Banten.