RI Kembali Kirim Bantuan ke Turki dan Suriah, Presiden: Ini Wujud Diplomasi Kemanusiaan
Sedikitnya 140 ton bahan makanan, pakaian, dan logistik dikirimkan ke Turki dan Suriah. Ini merupakan bantuan ketiga yang dikirimkan Pemerintah Indonesia untuk korban gempa di kedua negara tersebut.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia untuk ketiga kalinya kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Turki dan Suriah. Tak hanya bahan makanan, pakaian, dan logistik bagi korban gempa, Indonesia juga telah mengirimkan tim SAR, tim medis, serta rumah sakit lapangan. Bantuan itu diberikan sebagai wujud diplomasi kemanusiaan yang selalu dilancarkan Pemerintah Indonesia.
Presiden Joko Widodo melepas bantuan kemanusiaan di tengah mendung dan gerimis di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/2/2023) pagi. Hadir pula, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Polri (Pol) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Bantuan kemanusiaan tahap ketiga ini terdiri atas 140 ton bahan makanan, pakaian, dan logistik yang sangat diperlukan korban gempa. Seluruh bantuan dikirim langsung menggunakan empat pesawat Hercules milik TNI AU.
Dalam sambutannya seusai meninjau kesiapan bantuan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pengiriman bantuan untuk Turki dan Suriah itu merupakan wujud diplomasi kemanusiaan yang terus-menerus dilakukan oleh Indonesia. ”Kita harapkan apa yang kita kirimkan ini nanti dapat membantu saudara-saudara kita yang ada di sana,” kata Presiden.
Selain bantuan makanan, pakaian, dan logistik yang dikirim pada Selasa ini, tim SAR, tim medis, serta rumah sakit lapangan sudah dikirimkan lebih dulu. Pesawat Hercules juga sudah dikirimkan untuk membantu evakuasi korban gempa di Turki dan Suriah.
Menlu Retno menambahkan, sejak awal Indonesia sudah mengirim bantuan ke wilayah terdampak gempa. Bantuan tahap pertama tiba di Turki pada Minggu (12/2/2023). Adapun bantuan tahap kedua dikirimkan pada Senin (13/2/2023).
Pengiriman bantuan untuk Turki dan Suriah itu merupakan wujud diplomasi kemanusiaan yang terus-menerus dilakukan oleh Indonesia.
Duta Besar Indonesia di Ankara dan Damaskus juga turun ke lapangan untuk memastikan keselamatan warga Indonesia (WNI) di sana ataupun memberikan bantuan awal. Harapannya, hal ini bisa meringankan beban pemerintah setempat dan WNI di lokasi terdampak.
”Oleh karena itu, dari waktu ke waktu, bantuan berupa logistik terus disampaikan ke WNI kita,” kata Retno.
Saat ini, lanjutnya, tercatat empat WNI meninggal. Dua jenazah sudah ditemukan meninggal dan dikebumikan di Turki. Adapun dua jenazah lain akan dibawa ke Indonesia sesuai permintaan keluarga. Jenazah akan dibawa ke Indonesia menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang saat ini mengangkut bantuan. Selain itu, akan pulang juga 85 WNI yang terdampak gempa dan meminta kembali ke Indonesia.
Dalam pengiriman bantuan ini, Menko PMK Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Suharyanto juga akan berangkat. Di Turki, keduanya akan bertemu pemerintah setempat dan menilai bantuan apa yang masih diperlukan.
Gempa bumi bermagnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah terjadi pada Senin (6/2/2023). Korban jiwa mencapai puluhan ribu orang.