”Reshuffle” Setelah Menpora Mundur
Zainudin Amali mengajukan pengunduran diri sebagai Menpora. Presiden diprediksi akan melakukan ”reshuffle” kabinet sebelum Ramadhan.
Presiden Jokowi Kembali Beri Sinyal Perombakan Kabinet
JAKARTA, KOMPAS - Setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan mundur dari Kabinet Indonesia Maju, perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo tak terelakkan segera terjadi. Perombakan diprediksi segera dilakukan Presiden Joko Widodo sebelum memasuki Ramadhan.
Meskipun pejabat di Istana Kepresidenan belum ada yang menyatakan secara resmi akan dilakukan perombakan kabinet, hasil penelusuran Kompas, Selasa (21/2/2023), menyebutkan, perombakan kabinet segera dilakukan Presiden setidaknya awal Maret mendatang.
”Jika bulan puasa dimulai pada Rabu atau tanggal 22 Maret mendatang, reshuffle tentu sebelumnya. Ya, kalau hari baik Pak Jokowi, kan, biasanya Rabu Pon. Cek saja tanggal berapa itu saat Rabu Pon,” ungkap seorang staf di lingkungan Istana kepada Kompas.
Bahkan, menurut staf tersebut, selain Zainudin Amali, besar kemungkinan akan ada beberapa menteri lain yang akan diganti. Bisa tiga sampai empat menteri. ”Tunggu saja waktunya, semua, kan, bisa dinamis,” ujarnya.
”Jika bulan puasa dimulai pada Rabu atau tanggal 22 Maret mendatang, reshuffle tentu sebelumnya. Ya, kalau hari baik Pak Jokowi, kan, biasanya Rabu Pon. Cek saja tanggal berapa itu saat Rabu Pon”
Pengajar Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin; pengajar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat; dan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, saat dihubungi secara terpisah, kemarin, menyatakan hal senada. Mundurnya Zainudin membuat ruang perombakan kabinet terbuka. Bisa saja Presiden akan memperluas penggantian jajaran pembantunya kembali.
”Bisa jadi pengunduran diri Zainudin Amali membuka kotak pandora reshuffle, tetapi tentunya itu tergantung Pak Jokowi,” kata Ujang.
Yunarto sepakat bahwa perombakan kabinet yang diperluas bisa saja terjadi. Penggantian Menpora bisa menjadi momentum untuk mengganti beberapa menteri yang berasal dari partai politik yang berbeda sikap terkait Pemilu 2024.
Baca Juga: Perombakan Kabinet dan Perimbangan Kekuasaa
”Kalau melihat sejarah reshuffle oleh Jokowi yang terjadi setiap Rabu Pon atau Pahing, akan terjadi reshuffle pada Rabu Pon, 8 Maret, nanti,” ujar Yunarto.
Sistem presidensial
Sementara menurut Cecep, kapan pun dilakukan perombakan kabinet dinilai sah-sah saja terjadi dalam sistem presidensial. Namun, penggantian menteri terlalu banyak dinilai tidak akan efektif. Sebab, masa jabatan Presiden Jokowi dan Kabinet Indonesia Maju tinggal sekitar 20 bulan.
Lebih lagi, pada 14 Februari 2024, pemilu serentak sudah dilangsungkan. Semua menteri dan partai politik pasti akan lebih sibuk dengan persiapan Pemilu 2024 sehingga dibutuhkan soliditas dan efektivitas kerja seluruh pembantu Presiden.
Cecep menilai, adanya perubahan komposisi pada parpol pendukung juga tak akan berpengaruh besar terhadap kinerja kabinet. Apalagi, selama ini Presiden Jokowi cenderung sekadar mengakomodasi partai-partai politik pendukung dan tim suksesnya dalam membagikan ”kue” jabatan. Penambahan staf khusus milenial dan wakil menteri jelas hanya memperluas akomodasi para pendukung.
"Perombakan kabinet yang diperluas tidak hanya akan menunjukkan seberapa kuat Presiden mendengarkan masukan parpol pendukung utama"
Oleh karena itu, menurut Cecep, perombakan kabinet yang diperluas tidak hanya akan menunjukkan seberapa kuat Presiden mendengarkan masukan parpol pendukung utama. Sebelum ini, politisi-politisi PDI Perjuangan sempat menghangatkan wacana supaya menteri-menteri dari Partai Nasdem diganti. Sebab, partai itu telah memilih mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Hal ini berbeda dengan parpol-parpol pendukung Jokowi yang umumnya masih belum menyatakan sikap untuk Pemilu 2024.
Kendati demikian, Ujang tetap optimistis bisa saja Presiden Jokowi mengganti menteri-menteri yang dinilai tidak berkinerja baik. Hal ini akan memenuhi harapan publik, tetapi tentu akan menambah resistensi dari parpol-parpol anggota koalisi pendukung pemerintahan.
Tunggu surat resmi
Rencana pengunduran diri Zainudin diungkapkan Presiden Jokowi seusai meninjau Sungai Ciliwung, di Jakarta, kemarin. Zainudin mengajukan pengunduran diri sebagai Menpora karena terpilih menjadi Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Saat ini, Presiden Jokowi tinggal menunggu surat resmi Zainudin karena pengunduran dirinya baru disampaikan secara informal. ”(Pengunduran diri) secara resmi belum, tertulis belum. (Secara) informal sudah,” kata Presiden Jokowi.
Presiden masih menunggu surat resmi dari Zainudin. ”Penggantinya nanti kalau sudah ada (surat) resminya, baru saya bicara, ya,” ujar Presiden.
Sehari sebelumnya, seusai bertemu Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir beserta jajarannya di Istana Merdeka, Zainudin mengatakan sudah melaporkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai posisi Zainudin sebagai Menpora sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI.
”Beliau (Presiden) menyerahkan kepada saya; karena saya menyampaikan kepada teman-teman, saya harus memilih. Dan, saya sampaikan kepada Bapak Presiden, saya akan fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola, menjadi pengurus PSSI. Beliau menyampaikan kepada saya, saya diizinkan untuk konsentrasi dan fokus kepada sepak bola,” ujarnya.
”(Pengunduran diri) secara resmi belum, tertulis belum. (Secara) informal sudah”
Dalam KLB PSSI, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Adapun Menpora Zainudin Amali terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI bersama Ratu Tisha.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang ditanya perihal rencana m undurnya Zainudin menyatakan, semua menteri yang maju untuk memimpin organisasi pasti sudah mendapatkan izin dari Presiden. Pramono juga meminta semua pihak menunggu resmi penggantian personel Menpora.
Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, penggantian posisi Menpora menjadi hak prerogatif Presiden. ”Kami tunggu arahan Bapak Presiden,” ujarnya. Zainudin Amali tercatat sebagai kader Partai Golkar.
Dari penelusuran Kompas, empat kader disebut-sebut telah diusulkan Partai Golkar untuk menggantikan Zainudin Amali, yakni Achmad Doli Kurnia, Ilham Permana, Ace Hasan Syadzily, dan Dave Laksono.
”Namanya segera akan dimasukkan ke Sekretariat Negara. Siapa yang dipilih, Presiden Jokowi yang akan menentukan,” ungkap pejabat di lingkungan pemerintah yang dekat dengan kalangan Istana.
Evaluasi terus-menerus
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, saat dihubungi, Selasa (21/2) malam, belum menjawab. Namun, seorang pejabat menyatakan, terkait dengan rencana perombakan kabinet, Presiden Jokowi menyatakan hal itu memang sebuah keharusan.
Pasalnya, Presiden selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja para menteri. Bahkan, sebelum berakhirnya pemerintahan pada 20 Oktober 2024 pun, Presiden Jokowi pernah menyatakan, bilamana memang diperlukan, evaluasi menteri akan dilakukan agar kinerja pemerintahan tetap efektif hingga berakhir.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kembali Beri Sinyal Perombakan Kabinet
”Ada atau tidak adanya kasus yang menerpa menteri, tetapi jika kinerja menteri tidak baik, ya, tidak mungkin jika akan terus dipertahankan. Apalagi, jika integritasnya kurang baik dan ada masalah. Presiden pasti tidak akan sungkan-sungkan mencopotnya di tegah jalan,” tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto pada beberapa waktu lalu juga menyatakan bahwa perombakan kabinet akan dilakukan pada Rabu Pon. Namun, ternyata Presiden Jokowi masih belum melakukan.
Dalam catatan Kompas, sejak Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden, desakan kepada Presiden Jokowi untuk segera melakukan perombakan kabinet terus bermunculan. Hingga kini rencana tersebut belum dilakukan Presiden.
Di tengah-tengah wacana perombakan kabinet ini, pemanggilan Kejaksaan Agung terhadap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate membuat wacana perombakan kabinet semakin menguat.