Wapres Ajak Cintai Tanah Air dan Hindari Perpecahan
PBNU memberikan penghargaan kepada sejumlah lembaga dan tokoh dalam Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama. Acara ini merupakan rangkaian peringatan Satu Abad NU.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN
Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri Anugerah Satu Abad NU di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (31/1/2023) malam.
JAKARTA, KOMPAS — Menerima penghargaan sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama periode 2015-2018, dalam malam anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak umat Islam, terutama kalangan Nahdliyin, agar mencintai Tanah Air. Kecintaan bisa diwujudkan dengan menjaga Tanah Air dari upaya merusak yang bisa memecah belah bangsa.
”Ini bagian tugas NU dalam rangka menguatkan negara, berkontribusi pembangunan menuju Indonesia maju, menuju Indonesia Emas. Memasuki abad kedua NU, siapkan langkah yang lebih tajam yang lebih mengarah sesuai tantangan keumatan, kebangsaan, dan kenegaraan,” ujar Wapres dalam sambutannya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (31/1/2023) malam.
NU berdiri pada 16 Rajab 1344 Hijriyah atau bertepatan pada 31 Januari 1926. Usia satu abad NU pada 16 Rajab 1444 H jatuh pada 7 Februari 2023.
Dalam rangkaian acara Satu Abad NU, digelar acara bernama ”Anugerah Satu Abad NU”. Acara ini menjadi ajang pemberian anugerah kepada institusi dan individu yang memberi kontribusi dalam memperjuangkan peradaban dunia baru yang lebih mulia dan berkeadilan. Pemberian anugerah dibagi atas tiga kategori, yaitu Kategori Internasional, Kategori Tokoh Nasional, dan Kategori Internal NU.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (memegang mikropon) saat bersama Ketua Pengarah Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama Erick Thohir dan pengurus lain serta beberapa seniman saat menggelar konferensi pers Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ibu Sinta Nuriyah Wahid, beberapa menteri, kepala lembaga, dan kepala daerah.
Peraih Kategori Internasional diberikan ke lembaga dan individu antara lain Universitas Al Azhar Kairo, Syaikh Yasin Al Fadani, dan Martin Van Bruinessen. Kategori Nasional diberikan kepada Ir Soekarno, KH Abdul Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Usmar Ismail. Kategori Pesantren Satu Abad diberikan kepada 68 pesantren yang berusia lebih dari satu abad. Kategori Pengabdi Sepanjang hayat antara lain diberikan kepada Prof dr Ali Yafie, TGH Turmudzi Badarudin, Nyai Mahfudhoh Ali Ubaid, serta TGH Tabrani Basri.
Dalam sambutannya, Megawati, yang mewakili keluarga Bung Karno ketika menerima penghargaan, antara lain bercerita tentang kedekatan Presiden Soekarno dengan kaum Nahdliyin. Selain itu, Megawati juga merupakan sahabat kental dari Gus Dur.
”Ketika undangan diberikan, diantar Mbak Yenny (Yenny Wahid), kami bicara dua jam. Yuk Yen kene nostalgia. Urusan Bapakmu itu lho. Sahabat kental saya,” kata Mega.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ketika menerima wawancara khusus harian Kompas di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin (9/1/2023). Dalam wawancara ini, Megawati Soekarnoputri memaparkan sejarah perjalanan panjang PDI-P menjadi salah satu partai politik besar di Indonesia.
Rangkaian acara
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berharap malam pemberian anugerah dalam rangka Satu Abad NU bisa menjadi malam ngalap barokah. Pemberian anugerah diharapkan menyerap berkah dari para pendahulu NU maupun dari pesantren tua yang berusia lebih dari satu abad.
Ia menegaskan, rangkaian kegiatan hari lahir satu abad NU menggambarkan bukan hanya capaian satu abad, tetapi pokok agenda ke depan. Dalam rangkaian harlah Satu abad NU, PBNU antara lain akan menggelar inisiasi strategi gerakan perempuan NU atau NU Woman.
PBNU ingin menginisiasi model strategi membangkitkan kembali perempuan NU. Menurut Gus Yahya, hal ini merupakan suatu yang fundamental untuk membangun strategi terkait peradaban.
Melalui NU Tech, NU ingin menyatakan kesiapan menyerap teknologi guna mewujudkan kemaslahatan. PBNU menggelar pula kegiatan pekan olahraga dan seni.
Gus Yahya menyampaikan, puncak Harlah Satu abad NU digelar di upacara peringatan kolosal di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 7 Februari. Gelaran tersebut berlangsung 24 jam tanpa jeda. ”Kami menggelarnya bukan karena hura-hura, melainkan karena kami harus memenuhi saluran semangat warga yang begitu besar. Jadi terpaksa kami gelar kegiatan secara cukup besar,” katanya.