Perkuat Soliditas di Tahun Politik, PKS Bentuk Dewan Penasihat
Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring ditunjuk memimpin Dewan Penasihat PKS. Dewan penasihat ini merupakan struktur baru di PKS yang bertugas memberi masukan ke jajaran pengurus DPP PKS.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
> Dewan Penasihat PKS dipimpin mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring.
> Dewan Penasihat PKS memberikan masukan kepada pengurus DPP PKS agar kerja pemenangan Pemilu 2024 lebih optimal.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
> Mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo disebut telah bersedia bergabung dalam Dewan Penasihat PKS.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera atau PKS membentuk struktur baru, yakni Dewan Penasihat, untuk memberikan masukan-masukan kepada Presiden PKS beserta jajaran pengurus partai. Keberadaan dewan penasihat yang diketuai Tifatul Sembiring diperlukan agar soliditas internal partai semakin solid di tahun politik.
Pembentukan Dewan Penasihat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diawali dengan pelantikan 11 anggotanya di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS di Jakarta, Jumat (20/1/2022). Dewan penasihat diketuai mantan Presiden PKS yang juga pernah menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
Adapun 10 anggota dewan penasihat lainnya ialah Abdul Hasib Hasan, Adang Daradjatun, Azhar Combo, Chairul Anwar, Farida Syamsuddin, Mustafa Kamal, Muhammad Nasir Zein, Siti Zainab, Sanusi Uwes, dan Deddy S Budiman.
”Dewan penasihat merupakan satu struktur yang sengaja dibuat untuk memberikan masukan-masukan kepada Presiden PKS beserta jajarannya, khususnya dalam memasuki tahun-tahun politik agar konsolidasi di internal partai berjalan dengan baik,” ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu seusai melantik dewan penasihat.
Kelembagaan dewan penasihat, menurut rencana, akan dibentuk mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan. Mereka diminta memberikan masukan dan nasihat kepada pengurus agar kerja-kerja pemenangan dan pengambilan kebijakan lebih optimal.
Dengan adanya dewan penasihat, lanjut Syaikhu, akan semakin melengkapi kelembagaan di PKS. Sebab di Pemilu 2024, DPP PKS mendapatkan amanah untuk memperoleh suara minimal 15 persen atau setara dengan 86 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Target tersebut meningkat lebih dari 50 persen dari capaian kursi DPR saat ini yang mendapatkan 50 kursi.
”Oleh karena itu, akan semakin sempurna lagi dengan hadirnya dewan penasihat yang memberikan dorongan dan semangat pada struktur dan kader-kader. Insya Allah kerja-kerja ini akan bisa lebih optimal,” ujarnya.
Tifatul mengatakan, tugas dewan penasihat yang pertama adalah memberikan arahan dan bimbingan atau masukan kepada presiden partai dan DPP mengenai hal-hal yang terkait dengan kurikulum kaderisasi partai. Dewan penasihat harus bisa menjaga soliditas partai, menjaga hubungan partai secara internal, menjaga kekompakan serta keakraban satu sama lain. ”Dan juga, ada tugas lain, yaitu memberikan masukan terkait hubungan partai dengan masyarakat, tokoh, termasuk dengan pemerintah,” katanya.
Menurut Tifatul, jumlah anggota dewan penasihat bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, nantinya akan ada lagi pelantikan dewan penasihat selanjutnya, termasuk mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.
”Pak Bibit sudah disetujui DPP dan bersedia menjadi anggota dewan penasihat,” ucapnya.
Sebelumnya, pada Januari 2022, PKS juga melantik dewan pakar. Ada 36 tokoh yang menjadi Dewan Pakar PKS dengan ketua mantan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Tak hanya memberi masukan kepada PKS, dewan pakar juga bertugas memberikan perspektif yang lebih luas, jernih, dan solutif atas berbagai persoalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.