Prabowo Serahkan Dua Pesawat Jenis Jet Bisnis untuk Pimpinan TNI
Pesawat Falcon 7X dan 8X adalah upaya negosiasi Kemhan dengan Dassault Aviation, di mana selain mendapatkan pesawat tempur Rafale untuk TNI AU, Indonesia juga mendapat tambahan pesawat angkut VIP.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau dan menyerahkan secara simbolis pesawat Falcon 7X dan 8X TNI AU, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Keduanya berjenis jet bisnis agar pimpinan TNI bisa melaksanakan komando dan pengendalian atau kodal dengan lebih baik.
”Dua pesawat kodal. Untuk unsur pimpinan dapat dengan cepat bergerak melaksanakan fungsi kepemimpinannya, markas besar TNI dan tiga angkatan,” kata Prabowo sambal menambahkan dengan begitu pimpinan TNI dapat lebih memiliki kecepatan bergerak.
Hadir dalam acara serah terima tersebut, Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo dan beberapa perwira tinggi TNI AU.
Prabowo mengatakan, pesawat Falcon 7X dan 8X merupakan bagian dari materi kontrak pada pengadaan Interim Multi Role Combat Aircraft (MRCA), yaitu pesawat tempur Rafale. Kontrak MRCA terdiri dari enam pesawat tempur Rafale, dan dua pesawat VIP Falcon 8X. Kontrak ini merupakan bagian awal dari kontrak pengadaan 36 pesawat Rafale lainnya yang saat ini masih dalam fase penyiapan anggaran.
Pesawat Falcon 7X dan 8X adalah upaya negosiasi Kemhan dengan Dassault Aviation, di mana selain mendapatkan pesawat tempur Rafale untuk TNI AU, Indonesia juga mendapat tambahan pesawat angkut VIP. Pesawat Falcon 7X dan 8X memiliki keunggulan, yaitu memiliki jangkauan tempuh yang jauh dan dapat mendarat dengan baik pada landasan pacu yang pendek.
”Saya berharap, kehadiran pesawat-pesawat tersebut, harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia sehingga pesawat ini dapat dioperasikan dengan baik,” kata Prabowo.
Prabowo menambahkan, Indonesia memerlukan TNI yang kuat sebagai negara besar. Indonesia juga membutuhkan pertahanan udara yang sangat kuat sebagai negara kepulauan yang sangat luas, memiliki lautan dan daratan yang sangat luas.
”TNI harus menjadi komponen utama yang kuat agar dapat menjaga kekayaan kita dengan cara menyiapkan pesawat-pesawat tempur canggih dan alutsista yang modern. Oleh karenanya, keberadaan pesawat Falcon 7X dan 8X yang ada di hadapan kita sekalian merupakan langkah nyata Kemhan dalam menyiapkan itu semua,” kata Prabowo.
Saat ditemui dalam kesempatan yang berbeda, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, ia akan meninjau dan mempelajari lebih lanjut pesawat itu. Yudo mengatakan, ia baru saja mendapat laporan dari Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo tentang pesawat tersebut.
”Kalau tidak salah itu pesawat angkut terbatas untuk 16 personel. Pada kesempatan pertama, akan saya tinjau,” kata Yudo.
Menurut informasi yang dikumpulkan Kompas, dua pesawat Falcon 8X yang dibeli Indonesia akan datang sekitar bulan September 2023. Namun, Dasault sebagai penyedia kemudian menyewa Falcon 7x dan 8X agar TNI bisa mengoperasikan dahulu.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Badan Sarana dan Pertahanan Kementerian Pertahanan Jusuf Jauhari. Menurut Jusuf, sebagai pengguna, TNI dapat menggunakan pesawat ini untuk keperluan operasi dan pelatihan baik pilot, mekanik dan kabin crew sehingga bila pesawat yang sebenarnya datang nantinya, TNI AU telah siap dan mampu menguasai pesawat ini dari aspek operasional dan pemeliharaannya.
Dalam penelusuran Kompas, pesawat Falcon 7X yang saat ini ada di Lanud Halim dibuat tahun 2015 dan telah digunakan oleh perusahaan Aeorolinaes Centrales di Meksiko dan Bank of America di AS.
Menurut pengamatan Kompas, interior pesawat ini sangat mewah, terutama dengan kursi berukuran besar yang dilapis kulit. Pesawat ini bisa menampung 14 penumpang. Jarak tempuhnya lebih jauh dari pesawat VVIP Boeing 737-400 dengan kapasitas sekitar 90 orang yang saat ini kerap dipakai pimpinan TNI untuk meninjau.
Komandan Skadron 17 Letkol (Pnb) Irwanda Syafriadi yang menjadi komandan untuk pesawat VIP dan VVIP mengatakan, jarak jelajah Falcon 7x mencapai 5.950 nautical mile, sedangkan Falcon 8x mencapai 6.450 nautical mile.