Pemerintah mengharapkan libur akhir tahun kali ini dapat menggerakkan dan memulihkan ekonomi. Namun, masyarakat pun diminta tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum usai.
Oleh
NINA SUSILO, MAWAR KUSUMA WULAN, KRISTI DWI UTAMI, ISMAIL ZAKARIA, Ayu Octavi Anjani, RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN, Raynard Kristian Bonanio Pardede
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dapat lebih leluasa beraktivitas. Meskipun demikian, warga harus selalu waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
”Saya kira tetap waspada dan pemerintah memerintahkan tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Pada kesempatan itu, Wapres mengingatkan, varian baru Covid-19 tetap ada. Karena itu, antisipasi di aspek keamanan dan transportasi juga mesti dibarengi dengan penjagaan protokol kesehatan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, yang mendampingi Wapres, menuturkan, sejauh ini penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia relatif landai. Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga ditetapkan level 1 di seluruh Indonesia.
”Dengan kondisi itu, kita lebih percaya diri untuk menyongsong Natal dan Tahun Baru ini dengan membuka berbagai macam aktivitas lebih leluasa, lebih longgar, agar kegiatan beribadah lebih khusyuk, lebih khidmat, tidak ada pembatasan,” tutur Muhadjir.
Selain itu, kegiatan masyarakat sepanjang Natal dan Tahun Baru juga lebih leluasa. Pemerintah mengharapkan libur ini sekaligus dapat menggerakkan dan segera memulihkan kondisi perekonomian.
”Itu terkait erat dengan (upaya) kita segera memulihkan kondisi ekonomi nasional kita, yang ini merupakan tugas Menteri Keuangan dan saya cuma mendukung saja. (Hal ini) supaya geliat ekonomi kita bergairah selama Natal dan Tahun Baru, termasuk juga destinasi wisata terbuka dengan longgar,” kata Muhadjir.
Secara terpisah, epidemiolog dan peneliti keamanan kesehatan dari Griffith University, Dicky Budiman, mengingatkan agar masyarakat tetap mewaspadai pandemi Covid-19. Apalagi, saat ini lonjakan kasus sedang terjadi di China.
Subvarian dan varian baru Covid-19 diprediksi masih akan terus bermunculan. Status pandemi diperkirakan dicabut paling cepat pada triwulan pertama 2023.
Dicky mengingatkan bahwa modal imunitas menjadi sangat penting dalam menghadapi semua wabah. Penguatan program vaksinasi pada kelompok rawan dengan pemberian dosis vaksin penguat atau suntikan ketiga dan keempat dibutuhkan untuk membangun modal imunitas tersebut.
”Pada libur Natal dan Tahun Baru, kalau memang sehat dan dalam proteksi vaksin, ya, silakan bepergian ke tempat yang tidak berisiko. Tempat yang mengadakan acara-acara, ya, harus sudah memastikan sirkulasi, ventilasi, (dan) kapasitas (agar) tak melebihi dari kemampuan ruangan,” kata Dicky.
Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menuturkan, upaya memastikan kesehatan adalah tanggung jawab bersama.
”(Upaya ini) perlu dilakukan bergotong royong. Tidak hanya aparat, pihak penyelenggara kegiatan dan pengelola gedung harus mengingatkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan,” kata Wiku.
Sementara itu, mulai 19 Desember 2022, pelanggan kereta api berusia 6-12 tahun yang belum mendapatkan vaksin dapat naik kereta api. Syaratnya, memiliki surat keterangan belum mendapatkan vaksin dari puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan dengan alasan tertentu atau harus didampingi orang dewasa yang telah mendapatkan vaksin penguat.
Aturan itu menyesuaikan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/II/ 3984/2022 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Libur Hari Raya Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023.
Terkait perubahan dalam aturan terbaru ini, Vice President Public Relations KAI Joni Martinus menuturkan, sebelumnya, pelanggan dengan usia 6-12 tahun yang belum vaksin kedua dengan alasan medis wajib menunjukkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.
Pergerakan penumpang
General Manager Bandara Lombok Rahmat Adil Indrawan menuturkan, pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, yakni 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, pergerakan penumpang diperkirakan mencapai 111.075 orang. Sebagai perbandingan pergerakan penumpang di Bandara Lombok pada periode sama tahun 2021 sebanyak 75.294 orang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan, akan ada 11,5 juta orang yang melakukan perjalanan ke wilayahnya pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Ganjar meminta pengelola dan pemangku kepentingan di bidang wisata bersiaga.
Menurut Ganjar, kesiapan yang diperlukan terutama terkait protokol kesehatan. Hal itu karena saat ini situasi pandemi Covid-19 masih dinamis dan patut diwaspadai.
Adapun Polri akan menggelar Operasi Lilin mulai dari 23 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023, sebagai bentuk pengamanan kegiatan masa Natal dan Tahun Baru. (INA/WKM/Z03/Z01/ZAK/XTI/Z15)