Indonesia dan Korea Selatan punya hubungan dekat. Istri Presiden Korsel Yoon Suk Yeol merasa bahwa Ketua Umum PDI-P yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri seperti ibu kandungnya.
Oleh
MARCELLUS HERNOWO dari KOREA SELATAN
·3 menit baca
SEOUL, KOMPAS — Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan, Indonesia merupakan mitra strategis dan negara terpenting dalam banyak bidang bagi negaranya. Hubungan kedua negara juga dekat. Bahkan, istri Yoon Suk Yeol merasa bahwa Ketua Umum PDI-P yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri seperti ibu kandungnya.
”Pada jamuan makan malam pelantikan (saya), Ibu Megawati dan istri saya duduk bersebelahan dan mengobrol banyak. Istri saya mengatakan bahwa Ibu Megawati seperti ibu kandungnya. Dia juga sangat senang hati karena kemarin bisa menjamu makan malam,” kata Yoon saat menerima kunjungan Megawati dan Ketua DPR Puan Maharani di Istana Kepresidenan Korea Selatan (Korsel) di Seoul, Kamis (10/11/2022).
Pada Rabu malam, Megawati makan malam khusus dengan istri Yoon. Sementara pada Mei 2022, Megawati juga menghadiri pelantikan Yoon sebagai Presiden Korsel. Saat itu Yoon menggandeng tangan Megawati saat mereka bertemu di istana kepresidenan Korsel.
Sebelum bertemu Presiden Korsel, Megawati dan Puan mengunjungi lokasi tragedi Itaewon untuk memberi penghormatan kepada korban dengan memanjatkan doa dan meletakkan bunga. Sebanyak 156 tewas akibat berdesak-desakan dalam peristiwa yang terjadi saat perayaan Halloween di tempat itu pada 29 Oktober lalu.
Saat bertemu Yoon, Puan mengatakan, musibah yang mirip juga terjadi di Stadiun Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022.
Yoon menyatakan terima kasih atas ungkapan duka cita yang disampaikan.
Lebih dari satu jam
Pertemuan Puan dan Megawati bersama Presiden Yoon dijadwalkan hanya berlangsung 30 menit. Namun, karena pembicaraan yang akrab, pertemuan menjadi berlangsung lebih dari satu jam.
Puan mengatakan, perlu dibangun hubungan yang lebih kokoh antara masyarakat Korsel dan Indonesia. Ini karena hubungan pemerintah dapat mengalami pasang surut. Namun, kerja sama antarnegara tetap dapat berlangsung solid jika ada hubungan erat antar masyarakatnya.
Terkait hal itu, Puan berharap Pemerintah Korsel memberikan kemudahan visa masuk bagi warga negara Indonesia yang akan berkunjung ke Korsel.
Sama seperti yang disampaikan ketika melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Kim Jin-pyo pada Rabu (9/11/2022), Puan juga meminta Presiden Yoon memberi perhatian lebih terhadap sekitar 39.000 warga Indonesia yang berada di Korsel.
Indonesia dan Korsel, lanjut Puan, perlu juga menjajaki lebih banyak kerja sama pendidikan. Apalagi, baru ada sekitar 2.000 pelajar Indonesia di Korsel, masih kecil dibandingkan pelajar negara Asia lain di negara itu. ”Momentum tahun 2023 sebagai peringatan 50 tahun hubungan Korea-Indonesia perlu untuk dimaknai dengan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat kedua negara,” ucap Puan.
Terkait hal itu, Presiden Yoon mengatakan, pendidikan dan pertukaran sumber daya manusia sangat penting. ”Pertukaran sumber daya manusia, terutama pemuda, berarti pertukaran pendidikan. Melalui pertukaran sumber daya manusia, (belajar di luar negeri, di Indonesia), belajar baru, dan memahami kebudayaan bersama. Dengan cara ini, saya pikir hubungan bilateral bisa lebih solidaritas dapat lebih dekat,” ucapnya.
Indonesia, lanjut Yoon, merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki hubungan kemitraan spesial dengan Korsel. Indonesia juga merupakan negara terpenting bagi Korsel dalam banyak bidang, seperti keamanan ekonomi, perdagangan, investasi, dan pertahanan nasional.
Ketika Presiden Joko Widodo mengunjungi Korsel pada bulan Juli lalu, ada komitmen untuk lebih memperkuat kerja sama kedua negara. ”Saya ingin ke Bali, dalam rangka G20, saya senang kali ini bisa pergi ke sana dan bertemu lagi dengan Presiden Jokowi,” kata Yoon.
Presiden Yoon sangat antusias mendengarkan kisah-kisah tentang Bung Karno,
Dubes RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto yang ikut hadir dalam pertemuan itu mengatakan, Presiden Yoon sangat antusias mendengarkan kisah-kisah tentang Bung Karno, khususnya mengenai hubungan Presiden Pertama RI itu dengan bangsa Korea.
”Kepada Presiden Yoon, Ibu Mega mengutip pesan Bung Karno yang mengatakan bangsa Asia sebenarnya lebih kaya dari bangsa lain dari sisi sumber daya alam dan sumber daya manusia, tapi harus bersatu,” tutur Gandi.