Indo Defence, Ada Kemeriahan, Ada Antusiasme, dan Ada Pesan
Antusiasme terhadap Indo Defence 2022 yang digelar pada 2-5 November 2022 ditunjukkan peserta maupun pengunjung.
Di area pameran luar ruang Indo Defence 2022 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (5/11/2022), Yus Rizal, warga Bekasi, tengah sibuk mengambil beberapa foto kedua anaknya yang berpose di depan kendaraan taktis. Setelah itu, ketiganya berpindah ke depan replika pesawat untuk berfoto di sana. Tidak berhenti di situ, mereka kemudian berpindah ke beberapa kendaraan lapis baja yang terletak di sebelahnya dan segera mengambil pose.
"Kapan lagi bisa gini. Saya memang sengaja ke sini biar anak-anak senang dan termotivasi. Soalnya, anak saya ini pengen jadi tentara," kata Yus Rijal menunjuk anaknya yang bernama Rasyid.
Rasyid saat ini duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Yus, anak pertamanya itu ingin menjadi tentara. Mengetahui niatnya, Yus Rizal mendukung penuh keinginan anaknya, salah satunya dengan mengajak ke pameran Indo Defence 2022 di Jiexpo Kemayoran.
Oleh karena itu, Yus Rizal sengaja meluangkan waktu untuk menemani anaknya ke pameran Indo Defence 2022 yang ia ketahui infonya dari media. Berangkat dari rumahnya di Bekasi sekitar pukul 10.00, ia tiba di Jiexpo Kemayoran pada tengah hari. Begitu tiba, ia langsung menuju ke area pameran luar ruang, lokasi berbagai jenis kendaraan lapis baja dipamerkan.
Bagi Yus Rizal, tiket masuk sebesar Rp 50.000 per orang bukan masalah. Menurutnya, yang lebih penting adalah anaknya senang dan semakin termotivasi untuk menjadi seorang tentara.
Sementara, di stan produsen pesawat tempur Lockheed Martin, tampak antrean pengunjung yang mengular. Stan Lockheed Martin rupanya menjadi salah satu yang diminati pengunjung. Sebab, di sana terdapat simulator pesawat F-16 yang dapat dijajal pengunjung
Salah seorang di antaranya adalah Heru (24), seorang karyawan perusahaan peralatan kesehatan. Baru belasan menit Heru mengantre, ia akhirnya menyerah dan keluar dari antrean. "Sebenarnya penasaran. Tapi sepertinya bakal lama antrenya, belum tentu juga bisa nyoba simulatornya," kata Heru.
Penjaga stan Lockheed Martin menjelaskan, karena minat pengunjung untuk menjajal simulator F-16 pada Sabtu ini begitu tinggi, pihaknya menerapkan sistem undian. Jadi, setiap 10 orang diperbolehkan masuk ke ruang simulator. Di dalam ruang simulator, petugas akan melakukan undian sehingga hanya satu orang saja terpilih dan bisa menjajal simulator tersebut. Sedangkan lainnya cukup menyaksikan.
Heru mengaku memang menyukai militer. Biasanya, ketika Peringkatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, ia bersama keluarganya akan pergi ke kawasan silang Monas untuk menyaksikan atraksi TNI. Selain itu, ia ingat pernah mengunjungi ajang Indo Defence serupa ketika ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dalam kesempatan Indo Defence 2022, Heru mengaku jauh-jauh hari sebelumnya sudah berencana untuk datang dan menyaksikan pameran. Ia mengaku sempat melakukan registrasi daring. Baginya, pameran Indo Defence menjadi kesempatan untuk "cuci mata" melihat beragam peralatan tempur dari berbagai penjuru dunia.
"Kapan lagi lihat peralatan tempur kayakgini. Apalagi kemarin pandemi (Covid-19) enggak ada pameran," ujar Heru.
Masyarakat umum mendapat kesempatan untuk mendatangi Pameran Indo Defence 2022 di hari keempat atau hari terakhir mulai pukul 10.00-16.30. Masyarakat umum mesti membayar Rp 50.000 per orang untuk tiket masuk. Meski demikian, balita dan warga senior di atas usia 65 tahun dikecualikan.
Selain menyaksikan pameran, masyarakat umum juga mendapatkan suguhan berupa atraksi mengendarai "moge" atau kendaraan pengawalan yang dilakukan polisi wanita Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Selain itu, terdapat suguhan berupa parade beberapa kendaraan lapis baja produksi PT Pindad (Persero), Tank Harimau, hingga atraksi alat pertahanan yang diproduksi anak bangsa, seperti drone.
Pengalaman positif juga diungkapkan peserta Indo Defence 2022. Semisal, Arnaud Martins Da Torre selaku Kepala Bisnis Internasional dan Ekspor Asosiasi Industri Maritim Prancis (GICAN) mengatakan, tahun 2022 ini adalah untuk pertama kalinya GICAN menghadiri Indo Defence. Ia mengapresiasi Indo Defence 2022 karena pameran sangat besar dan terkoordinasi dengan baik. Menurutnya, lewat pameran ini diharapkan menjadi langkah awal untuk kerja sama yang lebih intensif antara industri pertahanan Indonesia dan Perancis.
Hal senada disampaikan Christoph Arndt dari dari Abeking & Rasmussen, perusahaan perkapalan Jerman. Christoph yang merupakan Direktur Penjualan Kapal Khusus mengatakan, pihaknya tengah mengerjakan kapal penyapu ranjau untuk TNI Angkatan Laut.
Menurutnya, Indo Defence 2022 yang berlangsung 2-5 November ini sangat besar dan berhasil menunjukkan kekuatan TNI AL sekaligus industri perkapalan di Indonesia. Ia berharap untuk bisa ikut serta di gelaran Indo Defence 2024.
Kolonel Aidil dari Pusat Penerangan TNI mengatakan, animo pengunjung pameran sangat besar terhadap pavilion Mabes TNI. Pavilion Mabes TNI berdampingan dengan Mabes TNI AD, AL dan AU. Meski demikian, beberapa petugas di pavilion TNI yang ditemui mengatakan, tahun ini tidak banyak pengunjung militer dari negara-negara sahabat serta tidak terlalu nampak kehadiran pengunjung dari instansi lain di Indonesia.
Managing Director PT Napindo Media Shatama Arya Seta Wiriadipoera mengatakan, total pengunjung Indo Defence 2022 selama 4 hari mencapai 30.000 orang. Sementara, pameran tersebut diikuti 905 peserta dari 59 negara serta dihadiri 200 delegasi dari 30 negara.
"Ini adalah pencapaian tertinggi dari penyelenggaraan Indo Defence pertama pada 2004 dan kini penyelenggaraan ke-9 dan menjadi salah satu pameran pertahanan terbaik di dunia," kata Arya.
Di sesi penutupan, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Dadang Hendrayudha mengatakan, antusiasme peserta pameran maupun masyarakat yang berkunjung ke Indo Defence 2022 dinilainya luar biasa. Hal itu disebutnya sebagai bentuk cinta kepada negara.
Di sisi lain, kata Dadang, melalui gelaran Indo Defence tersebut, banyak produk pertahanan karya anak bangsa yang ditunjukkan ke publi. Dari 905 peserta pameran, sebanyak 155 peserta merupakan industri pertahanan dalam negeri.
Terkait dengan total nilai kontrak yang dilakukan baik antar perusahaan maupun antara pemerintah dengan pemerintah selama Indo Defence 2022 berlangsung, menurut Dadang, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasinya.
"Bapak Presiden menyaksikan penandatanganan kontrak kurang lebih senilai Rp 26 triliun. Mudah-mudahan ini baru di depan Presiden. Mudah-mudahan selama 4 hari ini akan bertambah lagi (nilai kontraknya). Kami baru kumpulkan informasi itu," ujar Dadang.
Menurut Dadang, gelaran Indo Defence tersebut menjadi ajang untuk menunjukkan aneka produk pertahanan yang diproduksi di dalam negeri. Produk anak bangsa tersebut mulai dari senjata, peralatan perorangan, kendaraan taktis, hingga kendaraan tempur.
"Kompas" Berpartisipasi
Di hari terakhir Indo Defence, Kompas yang memiliki stan di gelaran itu mengundang sejumlah narasumber. Dua peserta pameran memberikan pandangan yang diharapkan bisa menjadi gambaran awal kerja sama antara industri pertahanan nasional dan global, yakni Arnaud Martins Da Torre selaku Kepala Bisnis Internasional dan Ekspor Asosiasi Industri Maritim Perancis (GICAN) serta Christoph Arndt, Direktur Penjualan Kapal Khusus dari Abeking & Rasmussen.
Selain itu, hadir pula Marsekal (Purn) Chappy Hakim, Kepala Staf TNI AU tahun 2002-2005. Selain itu, juga ada Laksamana Madya Nurhidayat, Kepala Pusat Hidro Oseanografi TNI AL.
Arnaud Martins Da Torre bercerita bahwa persepsi sebagai negara maritim mendorong berkembangnya industri maritim di Perancis. Ia mengatakan, GICAN memang baru berusia 15 tahun. Akan tetapi, asosiasi perusahaan kapal Perancis telah berdiri lebih dari 100 tahun. “Kami negara maritim, seperti Indonesia. Oleh karena itu, penting buat kami untuk membuat kapal-kapal,” katanya.
Martins mengatakan, walaupun ada beberapa perusahaan maritim Perancis yang besar seperti Naval Group, Thales, dan MBDA, anggota GICAN 70 persen terdiri dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurutnya, setelah mendapatkan proyek yang besar, maka perusahaan-perusahaan besar itu kemudian memberikan sub-kontrak pada perusahan-perusahaan UMKM.
Terkait kerja sama dengan Indonesia, Martins mengatakan, tentunya terbuka untuk kerja sama lebih lanjut. Ia mencontohkan, Naval Group baru saja menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT PAL untuk membangun teknologi batere untuk kapal selam. Sementara, Thales bekerja sama dengan PT LEN untuk meningkatkan kemampuan misi di kapal-kapal TNI AL.
Christoph Arndt juga mengatakan, pihaknya ingin menjalin kerja sama jangka panjang. Terkait pembelian kapal penyapu ranjau, saat ini telah ada beberapa ahli dari industri pertahanan Indonesia seperti PT PAL berada di Abeking & Rasmussen. Mereka mempelajari cara membuat kapal tersebut agar nanti punya kemampuan membuat sendiri. “Baru dua kapal yang dibeli Indonesia,” katanya.
Christoph mengatakan, perusahaannya tidak punya model bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cepat. Mereka lebih menyukai kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan. Menurutnya, walaupun sejumlah ahli Indonesia mendapat kemampuan membuat kapal dari pihaknya, hal ini tidak membahayakan bisnis mereka. “Karena kami terus riset untuk membuat inovasi-inovasi, jadi selalu ada yang baru,” katanya.
Selain para peserta pameran, di stan Kompas juga ada Chappy Hakim, Kepala Staf TNI AU 2002-2005. Selain itu juga ada Laksamana Madya Nurhidayat, Kepala Pusat Hidro Oseanografi TNI AL (Pushidrosal). Masing-masing menceritakan tentang pertahanan dirgantara dan maritim.
Nurhidayat bercerita tentang Ekspedisi Jala-Citra 1 2021 “Aurora” di Perairan Halmahera. Ekspedisi yang dilakukan Pushidrosal bekerja sama dengan ahli-ahli dan akademisi Indonesia itu berlanjut pada tahun 2022 ke Laut Banda dan tahun 2023 akan mengarungi Laut Flores. Pushidrosal bersama Penerbit Buku Kompas membuat buku Menguak Kekayaan Bawah Laut Indonesia.
Nurhidayat menjelaskan betapa kayanya laut Indonesia dan tugas Pushidrosal adalah memetakan kekayaan itu. Tidak saja kekayaan dalam bentuk biota laut yang beraneka ragam, tetapi juga kandungan materi di dalam laut, bahkan posisi laut menjadi sumber kekayaan Indonesia. Ia mencontohkan, saat ini kabel optik jaringan internet global yang mengaitkan Asia, Eropa, Timur Tengah dan Australia serta Amerika melewati perairan Indonesia di sekitar Kepulauan Riau. Tidak saja Indonesia wajib menjaganya, tetapi juga menghasilkan pemasukan.
Ia juga menceritakan tentang ditemukannya gunung berapi di Laut Banda. Gunung tersebut tingginya sekitar 3.000 meter, atau sedikit di bawah Gunung Semeru. Akan tetapi, garis tengahnya diperkirakan mencapai 12 km, jauh lebih besar dibandingkan Gunung Semeru yang garis tengahnya sekitar 7 km. Adanya temuan gunung berapi ini tentu menjadi informasi yang sangat penting karena bisa jadi ada materi-materi yang terkandung di dalamnya.
“Tetapi juga kita lakukan survei ini terutama untuk mitigasi karena gunung itu terletak di ring of fire,” kata Nurhidayat. Dengan adanya mitigasi ini, diharapkan bisa dirancang cara-cara mengantisipasi kalau kemudian ada bencana alam. Ia mengakui, belum banyak wilayah Indonesia yang sudah disurvei bawah lautnya.
Bila tiga narasumber sebelumnya berkiprah dalam dunia maritim, hampir tiga perempat usia Chappy Hakim (74) dibaktikan untuk dunia kedirgantaraan. Kepada Kompas, Chappy mengatakan udara adalah masa depan. Meskipun banyak penemu dan pemikir yang mengimpikan manusia mampu menjelajah angkasa, sejatinya ruang udara mulai dijelajahi manusia saat Wright bersaudara berhasil membuat pesawat terbang, yang untuk pertama kalinya dapat diterbangkan dan dikendalikan pada 17 Desember 1903.
Baca juga: Peran ”Drone” yang Semakin Strategis
Setelah 119 tahun berselang, dunia dirgantara berkembang demikian pesat, padat teknologi dan tidak lagi berbatas pada wilayah atau ruang udara saja. Dunia kedirgantaraan kini telah merambah jauh hingga keluar angkasa, ke ruang tanpa batas. “Darat ada batasnya, demikian juga laut, tetapi udara, angkasa, tak berbatas,” kata Chappy.
Meskipun demikian Chappy mengingatkan agar para pemangku kepentingan tetap memberi perhatian serius pada ruang dan wilayah udara nasional. Salah satu isu yang terus menjadi perhatiannya adalah pengelolaan Pelayanan Ruang Udara atau FIR. “Itu bagian dari wujud kedaulatan kita,” tegasnya.
Pada Selasa (25/1/2022) akhirnya disepakati dan ditandatangi pengelolaan sebagian wilayah udara Kepulauan Riau oleh Indonesia. Sebelumnya FIR wilayah itu dikelola oleh Singapura. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, kesepakatan terkait FIR dicapai setelah pertemuan bertahun- tahun. Ada puluhan hingga ratusan pertemuan terkait FIR. ”Ini hari bersejarah bagi Indonesia. Kita berhasil melaksanakan amanat UU No 1/2009 tentang Penerbangan. Ini bukti keseriusan Pemerintah Indonesia,” kata Menhub (Kompas, 26 Januari 2022).
Sayangnya, menurut Chappy, kesepakatan itu tidak sebagaimana diharapkan. Salah satunya, pengelolaan layanan jasa penerbangan pada ketinggian 0-37.000 kaki dilakukan oleh Singapura. Indonesia mengelola ruang udara di 37.000 kaki ke atas. Chappy berharap, ke depan, Indonesia dapat mengelola sendiri semua ruang udara yang dimilikinya. “Karena itu aset, ruang udara juga bagian dari SDA,” kata Chappy.