Ribuan orang berkumpul di Jakarta Convention Center, Rabu (2/11/2022). Mayoritas mereka berasal dari Jabodetabek. Mereka berkumpul untuk mendengar pidato kebangsaan bakal calon presiden Anies Baswedan.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·5 menit baca
Ribuan orang berkumpul di JCC untuk menghadiri acara Indonesianis.
Anies Baswedan dalam orasinya meminta sukarelawan tidak menyia-nyiakan momentum.
Anies juga meminta sukarelawan untuk menjangkau Partai Nasdem di mana pun berada.
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 58 organisasi sukarelawan Anies Baswedan berkumpul di Jakarta Convention Centre (JCC) untuk menyatakan dukungan mereka terhadap pemenangan dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Dalam acara bertajuk Indonesianies itu, Anies juga meminta kepada para sukarelawan untuk mendukung Partai Nasdem dalam pemilu karena sudah mengusungnya sebagai bakal calon presiden.
Ribuan orang berkumpul di ruang konvensi Cendrawasih, JCC, Jakarta, Rabu (2/11/2022). Mayoritas mereka berasal dari kawasan Jabodetabek. Mereka berkumpul untuk mendengar pidato kebangsaan bakal calon presiden Anies Baswedan.
Di hadapan para pendukungnya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan bahwa pesan yang disuarakan kepada para pendukungnya adalah untuk merawat semangat kebangsaan, dan meretas jalan keadilan. Semua sukarelawan yang berkumpul sore itu adalah bagian dari Republik Indonesia. Republik Indonesia didirikan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Sebab, hal itu merupakan tanggung jawab bersama untuk menunaikan apa yang menjadi janji kemerdekaan.
”Tadi, kami sama-sama melihat apa yang menjadi aspirasi dari rakyat Indonesia. Pesan yang diungkapkan mulai dari bicara tentang kenyataan yang dihadapi. Itu semua mirip dengan yang pernah kita hadapi di Jakarta,” katanya.
Dalam pertemuan dengan para sukarelawan itu, Anies juga berterima kasih kepada para sukarelawan yang telah memberikan kepercayaan untuk bekerja dan bergerak bersama untuk membawa Indonesia yang lebih baik ke depan. Dia menilai, sukarelawan memilih berkumpul, bergerak atas panggilan. Sukarelawan memiliki tanggung jawab bahwa negeri ini harus lebih baik dari generasi sebelumnya. Sukarelawan tidak boleh hanya diam dan mengharapkan perubahan itu datang.
”Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu mengikhtiarkan perubahannya,” ujarnya.
Anies juga menyebut bahwa karena itulah sukarelawan yang berkumpul adalah pribadi-pribadi yang melihat adanya momentum perubahan. Momentum perubahan itu akan datang sebagaimana dia bertugas di Jakarta selama lima tahun. Setelah lima tahun selesai, muncul gerakan pilkada berikutnya, sama dengan periode kepemimpinan presiden lima tahun akan terjadi pemilihan presiden. Itu artinya, kesempatan untuk meneruskan dan kesempatan untuk melakukan perubahan dan perbaikan.
Anies juga meminta agar sukarelawan tidak menyia-nyiakan momentum yang akan datang, tersedia, dan dikumpulkan di tempat untuk memilih. Sukarelawan selama ini telah menyaksikan tantangan yang selama ini muncul yang terus-menerus hadir dan membutuhkan kebaruan.
Indonesia membutuhkan perubahan, perbaikan, yang dipercayai bisa dilakukan bersama. ”Izinkan, saya menyampaikan terima kasih kepada Partai Nasdem yang telah memberikan kepercayaannya untuk memulai rute ini. Karena itu, bagi semua yang berada di sini, seluruh relawan, kami harus bekerja bersama dengan partai pengusung. Siap?,” kata Anies.
Anies juga meminta kepada sukarelawan untuk menjangkau Partai Nasdem di mana pun berada. Dia meminta sukarelawan untuk bekerja bersama Partai Nasdem yang telah berani memutuskan untuk segera bertindak untuk segera bersiap sebagaimana semua orang memutuskan untuk berani bertindak dan bersiap. Artinya, Nasdem juga mengikhtiarkan bahwa keberlanjutan dan perubahan itu perlu dipersiapkan.
”Keberlanjutan dan perubahan tidak jalan otomatis, harus bersiap. Apalagi, kami sadar bahwa merawat semangat kebangsaan. Sejak Indonesia merdeka, kami sudah satu bangsa. Satu Tanah Air, satu bahasa persatuan, satu negara satu wilayah yang akan kami ikhtiarkan bersama yaitu satu kesejahteraan, satu perekonomian, satu keadilan,” ucapnya.
Anies juga berpesan tidak boleh ada ketimpangan terjadi antarwilayah di Indonesia. Tidak boleh ada ketimpangan terjadi antara kota dan desa. Ketimpangan yang terjadi antara satu pulau dan pulau lainnya adalah tanggung jawab bersama. Selain itu, menurut Anies, tugasnya adalah mempersatukan sebagai satu perekonomian dan merasakan adanya keadilan.
”Di Jakarta, kami ikhtiarkan. Apa yang kami lakukan di Jakarta? Hadirin sekalian di Jakarta ini luasnya 600 kilometer persegi. Tapi, selama bertahun-tahun, perasaan satu Jakarta belum terwujud. Kami wujudkan dengan apa? Membangun sistem transportasi yang menjangkau seluruh wilayah Jakarta dengan satu harga,” ujarnya.
Di Jakarta, dia menyebut salah satu keberhasilannya adalah siapa pun bisa naik kendaraan umum dan menjangkau seluruh wilayah tanpa ada perasaan perbedaan. Menurut dia, itulah persamaan. Bahkan, di daratan Jakarta dan di Kepulauan Seribu bisa merasakan kesetaraan harga.
”Apabila kepulauan di Ibu Kota tidak terurus, jangan harap kirim pesan kepada seluruh Indonesia pulau-pulau akan bisa diurus,” kata Anies.
Dengan mengurus kepulauan di Jakarta, kata Anies, seolah mengirimkan pesan kepada seluruh pulau di Indonesia, bahwa semuanya bisa mendapatkan kesetaraan kesempatan. Aspek keadilan sosial itulah yang dia perjuangkan selama bertugas di Jakarta. Keadilan sosial akan menjadi fokus utama jika dia terpilih menjadi presiden.
”Prinsipnya, bukan mengecilkan yang besar, tetapi membesarkan yang kecil. Itu yang kami kerjakan selama ini. Yang besar biar tambah besar karena dia bisa mengangkat semua. Namun, jangan biarkan yang kecil tetap menderita, tersingkirkan. Semua punya kesempatan yang sama di kota ini,” ucapnya.
Salah satu sukarelawan mengatakan, dia mendukung Anies Baswedan sejak tahun 2017, sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dia tertarik menjadi sukarelawan Anies karena salah satu ide yang dia tawarkan adalah kebersamaan, memberikan kesempatan kepada yang sama untuk mendapatkan kesempatan. Dia berniat mendukung Anies untuk menjadi Presiden Indonesia pada Pemilu 2024.
”Salah satu pesannya adalah membangun kesetaraan bagi semua. Itu yang membuat kami tergerak mendukung,” ujar Alimuddin (70), pendukung asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Satya (54), mendukung Anies Baswedan karena kedekatan emosional. Pada saat Anies berkuliah di Universitas Gadjah Mada, Anies melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah. Kesan selama Anies melakukan KKN di desanya itu terasa sampai sekarang. Dia yang sekarang tinggal di Tangerang, Banten, itu dengan sukarela mendukung Anies. Dia diajak oleh temannya untuk bergabung dengan relawan yang bernama Sobat Anies.
”Kami suka dengan program Pak Anies. Di Jakarta, hampir 85 persen warga itu dibebaskan pajaknya. Alangkah indahnya kalau program itu juga dilanjutkan di Indonesia,” katanya.