Jumlah Perusahaan Peserta Indo Defence 2022 Meningkat
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto optimistis, industri pertahanan Indonesia bisa mengembangkan diri dengan bekerja sama dengan berbagai negara mitra.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan laporan pada peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (9/11/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah peserta yang mengikuti pameran industri pertahanan, Indo Defence 2022, meningkat dibandingkan dengan pameran serupa pada 2018 yang diikuti 867 perusahaan. Sempat vakum karena pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021, Indo Defence 2022 diikuti oleh 905 perusahaan.
”Secara garis besar, ada 905 perusahaan dari 59 negara. Ini sudah melebihi target kita 900 peserta,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam konferensi pers Indonesia International Tri Service Defence, Aerospace, Maritime and Security Event ”Peace, Prosperity, Strong Defence” di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Prabowo mengatakan, dari seluruh perusahaan tersebut, 154 adalah industri pertahanan nasional. Indo Defence 2022 akan berlangsung tanggal 2-5 November di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Prabowo mengingatkan, negara-negara yang sumber dayanya kaya tetapi tidak mau investasi pertahanan sama dengan warga modern yang tidak membeli asuransi. Mengutip tema Indo Defence tahun ini, Prabowo mengatakan sulit mencapai perdamaian dan kemakmuran tanpa pertahanan yang kuat.
”Punya mobil bagus, enggak punya asuransi sama seperti negara kaya tanpa pertahanan yang kuat. Bukan kita berharap ada kecelakaan, tetapi manusia penuh dengan hal-hal yang tidak kita duga. Perang selalu terjadi karena sifat manusia itu memaksakan kehendak,” kata Prabowo.
Prabowo menyebutkan, dengan adanya Indo Defence, teknologi-teknologi pertahanan terbaru berkumpul di satu tempat. Hal ini jadi efisien daripada harus berkunjung ke 50 negara dan sekitar 700 industri di luar negeri. Namun, Prabowo mengatakan, anak-anak bangsa terus didorong agar bisa menguasai teknologi. Ia meminta semua pihak tidak kecil hati karena Indonesia pernah punya ekosistem industri pertahanan dirgantara tahun 1995.
”Sekarang PT DI sudah kerja sama dengan Boeing untuk jadi design center. Nanti insinyur-insinyur kita akan diberi pekerjaan untuk ikut di garis produksi untuk Boeing. Airbus juga demikian. Ini kita harapkan sebagai boost untuk kemampuan teknologi,” kata Prabowo.
Ia juga menyoroti Defend ID yang diharapkan nanti menjadikan lima industri pertahanan BUMN lebih efisien. Dengan demikian, sedapat mungkin kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dipenuhi di dalam negeri. ”Kita kerja sama dengan negara-negara lain,” katanya.
Menurut Direktur Bisnis dan Kerja Sama PT Len Industri (Persero) Wahyu Sofiadi, untuk pertama kalinya setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 22 April lalu, Holding BUMN industri pertahanan Defend ID hadir dalam pameran Indo Defence 2022. ”Pameran internasional ini tentu sangat penting, selain menjadi etalase kemampuan teknologi pertahanan dalam negeri juga menjadi momentum untuk menjalin kerja sama dengan mitra-mitra strategis pertahanan,” ungkap Wahyu Sofiadi.
Sementara itu, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana sekaligus Ketua Pelaksana Pameran Defend ID Suhendra Yusuf RPN mengatakan, Paviliun Defend ID nantinya akan berada di Hall A-279 JI Expo Kemayoran.
”Selain memamerkan produk pertahanan, dalam pameran tersebut juga akan dilaksanakan beberapa agenda lainnya, seperti penandatanganan kontrak kerja sama, courtesy call, dan Defend ID Talk. Tidak kalah menariknya akan ada demo produk dari Pindad dan Dirgantara Indonesia di Pondok Duyung dan Halim Perdanakusuma,” terang Suhendra.
Suhendra menambahkan, penandatanganan kontrak antara Defend ID dan mitra menurut rencana akan disaksikan oleh Presiden Jokowi dan beberapa menteri pada hari pembukaan pameran, 2 November 2022, di Sharing Area Paviliun Defend ID. Selain itu, panitia juga menggelar pertemuan pimpinan perusahaan Defend ID dengan perbankan, khususnya Himbara, terkait peluang potensi kerja sama investasi di Defend ID.