HUT TNI tak lepas dari aksi manuver pesawat tempur yang mencuri perhatian dan memacu jantung, tak terkecuali aksi Jupiter saat bermanuver di udara. Pengalaman jantung terpacu sebelumnya juga dialami Presiden Soekarno.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, MAWAR KUSUMA WULAN
·6 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Fly pass pesawat tempur TNI Angkatan Udara memeriahkan peringatan HUT Ke-77 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Manuver eagle formation yang ditampilkan enam pesawat Jupiter Aerobatic Team di udara pada Rabu (5/10/2022) lalu menjadi salah satu pertunjukan yang mencuri perhatian para peserta upacara Hari Ulang Tahun Ke-77 Tentara Nasional Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Tamu yang hadir dalam upacara itu pun dibuat terpacu jantungnya oleh suara menggelegar dari manuver pesawat. Pengalaman serupa pernah dialami Presiden Soekarno saat merayakan HUT Ke-1 Angkatan Perang pada 1946.
Demo udara itu pada mulanya diawali dengan penampilan delapan pesawat tempur F16 C/D Skuadron Udara 16 dari Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau. Di bawah pimpinan Mayor Pnb Bambang ”Spinx” Aulia Yudhistira, F16 melintas tiga kali di langit Jakarta. Pesawat tempur F16 C/D memiliki kemampuan pertempuran baik air to air (udara lawan udara) maupun air to ground (udara lawan darat).
Fly pass pertama dilaksanakan dengan manuver kecepatan pelan berformasi arrow head, serupa anak panah, dari arah selatan menuju utara. Pesawat melintas di atas podium utama tempat Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin menyaksikan manuver demo udara di acara puncak HUT TNI tersebut.
Selanjutnya, dari sisi timur menuju barat, delapan helikopter gabungan TNI yang disebut Tri Matra Flight melintas dengan membawa bendera Merah Putih berukuran 20 meter x 30 meter dari ketinggian 1.000 meter. Kehadiran Tri Matra Flight yang dipimpin Letkol Pnb Immanuel Simarmata ini menjadi bukti nyata sinergi tiga matra TNI dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Memasuki puncak pertunjukkan, tampil enam pesawat Jupiter Aerobatic Team (JAT) yang bermanuver dari arah utara. JAT dengan warna pesawat merah putih ini melukis langit Jakarta dan menampilkan sepuluh manuver udara selama 12 menit.
Mengawali penampilannya, JAT yang terdiri atas enam pesawat KT-1B Wong Bee Skadik 102 Lanud Adisutjipto yang dipimpin oleh Letkol Pnb Ripdho Utomo ini bermanuver dengan eagle formation yang melambangkan elang pelindung Tanah Air. Kelompok penerbang ini kemudian menunjukkan atraksi manuver yang terbilang ekstrem dengan tingkat kesulitan tinggi.
Fly pass pesawat tempur TNI Angkatan Udara memeriahkan peringatan HUT Ke-77 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
The Jupiters, sebutan bagi para penerbang JAT, membentuk formasi leader benefit. Jupiter One memimpin diikuti para wingman yang terbang tepat di belakangnya dalam formasi segaris atau line abreast yang melambangkan integritas. ”Pemimpin harus jadi panutan layaknya TNI yang berpegang teguh pada loyalitasnya untuk panglima tertinggi,” kata narator.
The Jupiters yang telah menjadi ikon aerobatik Indonesia ini juga menampilkan beberapa manuver tersulit. Manuver heart, misalnya, menampilkan Jupiter yang melukis angkasa dengan bentuk hati yang tertusuk mata panah layaknya tanda cinta dan pengabdian luhur bagi negeri. Dua pesawat kemudian terbang saling berbalik dengan jarak di antara mereka hanya 3 meter.
Manuver puncak pada upacara peringatan HUT Ke-77 TNI ditutup dengan kehadiran tujuh pesawat F16 dari selatan ke utara dengan formasi arrow head dan bomb burst. Kejutan terbaik disiapkan di akhir demo udara dengan penampilan satu pesawat F16 yang melaksanakan high speed pass. Terbang rendah dengan kecepatan tinggi, ketinggian F16 ini tetap diatur agar aman sehingga tak sampai membuat kaca-kaca gedung pencakar langit di Jakarta pecah.
Bicara soal jantung yang berdegup kencang, kondisi seperti ini pernah dialami oleh Presiden pertama RI Soekarno saat merayakan ulang tahun pertama Angkatan Perang.
Suara menggelegar sempat mengagetkan semua tamu yang hadir di Istana Kepresidenan. Seusai jantung berpacu kencang, senyum dan tawa para tamu yang hadir pun mengembang, sebagai tanda lega. Dengan lebih kalem, F16 kembali hadir dengan kecepatan sekitar 500 knot sebelum memercikkan bunga api manuver bomb burst.
Bicara soal jantung yang berdegup kencang, kondisi seperti ini pernah dialami oleh Presiden pertama RI Soekarno saat merayakan ulang tahun pertama Angkatan Perang. Namun, saat itu penyebabnya bukan karena menyaksikan aksi spektakuler para penerbang bermanuver di angkasa, melainkan berkaitan dengan kemampuannya berkuda.
Di buku berjudul Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Soekarno mengungkapkan, untuk membuat hari itu penuh kemegahan dan kebesaran sesuai dengan peristiwanya, diputuskan ia akan melakukan inspeksi pasukan di atas kuda. Permasalahannya, lanjutnya, ia tak bisa berkuda.
”Satu-satunya yang menjadi masalah adalah aku tidak pernah naik kuda,” kata Soekarno seperti ditulis Cindy Adams dalam buku tersebut.
Atraksi pesawat Jupiter TNI memeriahkan peringatan HUT Ke-77 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Bersama rakyat
Dari masa ke masa, TNI menunjukkan dirinya sebagai salah satu institusi negara yang memperoleh dukungan publik cukup baik. Lewat perayaan HUT yang ke-77, TNI pun berupaya menampilkan kondisinya yang apa adanya. Mulai dari keterbatasan jumlah prajurit di perbatasan negara hingga kegagahan beragam kendaraan tempur kebanggaan bangsa.
Pesan kemanunggalan TNI bersama rakyat pun disampaikan Mayor Pnb Bambang ”Spinx” Aulia Yudhistira dari kokpit pesawat tempur F-16 TNI AU yang terbang di atas Istana Merdeka. ”Kami elang-elang Angkatan Udara, di bawah biru langit Ibu Kota, mengucapkan selamat ulang tahun ke-77 Tentara Nasional Indonesia tahun 2022. Akan kami pertahankan setiap jengkal wilayah NKRI. TNI adalah kita,” ucap Bambang.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi sempat menyapa perwakilan prajurit TNI yang mengikuti upacara melalui konferensi video dari beberapa wilayah. Para prajurit yang disapa bertugas sebagai pengaman perbatasan negara di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong (Kalimantan Barat), PLBN Motaain (Nusa Tenggara Timur), PLBN Sota (Papua), dan pengamanan pulau terluar di Pos Kabaruan (Sulawesi Utara).
Presiden Jokowi menanyakan, antara lain, jumlah prajurit, harga kebutuhan pokok, dan lokasi ketika berbelanja barang. Demikian pula tentang harga beras hingga kecukupan tunjangan prajurit. Apresiasi pun diberikan Kepala Negara atas pengabdian para prajurit di perbatasan.
”(Hal) Yang Saudara-saudara lakukan adalah tugas yang mulia, menjaga perbatasan, menjaga NKRI. Sekali lagi, selamat bertugas, jaga kesehatan, terima kasih. Salam untuk seluruh prajurit yang ada di perbatasan-perbatasan,” kata Presiden.
Ditemui seusai perayaan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan bahwa perayaan HUT TNI kali ini menampilkan kondisi TNI apa adanya sehingga mengambil tema ”TNI adalah Kita”. Tema itu memiliki makna bahwa hari ini dengan segala alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki, termasuk kekurangan dan kelebihannya, itulah TNI. ”(Demikian pula) Pos-pos operasi yang tadi juga sempat disapa oleh Bapak Presiden dengan segala kekurangan, itulah kami,” ujar Andika.
Kekurangan saat ini, disampaikan Panglima TNI, antara lain terkait jumlah prajurit di perbatasan. Di perbatasan Indonesia dengan Malaysia sepanjang 2.000 kilometer, misalnya, jumlah prajurit hanya ada 1.800 orang. ”Berarti, kan, (kalau) dibentangkan kiri ke kanan, satu orang dengan orang lain jaraknya 1 kilometer. Kurang sebenarnya (sehingga) harus smart. Dengan kekurangan personel, kita gimana caranya manfaatkan masyarakat sekitar (dengan) membina mereka,” ujarnya.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ketika memberikan keterangan pers seusai peringatan HUT Ke-77 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/ 2022).
Andika menuturkan bahwa kekurangan juga terjadi pada ketersediaan alat tempur. Contohnya TNI AU, pesawat F16 yang dimiliki TNI itu hanya single engine, padahal TNI membutuhkan pesawat tempur yang double engine. ”Ada rencana membeli F15 yang double engine, kemampuan bisa lebih tinggi, dan beberapa alternatif lain. Belum lagi (terkait) jumlah. F16 kita punya 33 (unit pesawat). Dengan luas wilayah dan jam terbang, itu jelas kurang,” kata Andika.
Kekurangan juga terjadi pada ketersediaan alat tempur. Contohnya TNI AU, pesawat F16 yang dimiliki TNI itu hanya single engine, padahal TNI membutuhkan pesawat tempur yang double engine.
Sejauh ini TNI sudah didukung penuh oleh pemerintah, DPR, dan masyarakat Indonesia. Dengan segala kekurangan alutsista yang ada, TNI menegaskan siap menjadi garda depan pertahanan Indonesia.
”Dengan segala kekurangan, kami berusaha untuk bekerja sama karena enggak mungkin bisa terpenuhi semua keinginan kami. Kami ingin punya ideal, sama seperti militer negara lain. Tapi, kita harus menghadapi kenyataan dengan anggaran yang kita punya,” kata Andika.
Di tengah dinamika, ragam tantangan, suka dan duka, rentang 77 tahun telah dilintasi para prajurit untuk menjaga Ibu Pertiwi. Dirgahayu TNI. Dirgahayu NKRI.