Partai Demokrat menyambut baik rencana Anies Baswedan untuk berkunjung ke DPP Partai Demokrat pada Jumat pagi.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·3 menit baca
Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono dijadwalkan bertemu di DPP Partai Demokrat.
Partai Nasdem yang berniat mencalonkan Anies menekankan pentingnya komunikasi dengan Demokrat dan PKS.
Pertemuan Anies dan AHY dimaknai sebagai upaya mencari titik temu koalisi.
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan antara Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sudah dinantikan kader Partai Demokrat. Pertemuan tersebut dinilai akan menjawab keinginan publik yang menginginkan agar Anies berpasangan dengan AHY.
Menurut rencana, kandidat calon presiden yang diusung Partai Nasdem dalam Pemilihan Presiden 2024, Anies Baswedan akan bersilaturahmi ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat pada Jumat pagi. Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY akan menyambut langsung.
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief, ketika dihubungi pada Kamis (6/10/2022), mengatakan, kedatangan Anies sudah dinantikan kader Partai Demokrat. Pertemuan tersebut akan menjawab keinginan publik yang menginginkan agar Anies berpasangan dengan AHY.
Partai Demokrat, kata Andi, meyakini bahwa pertemuan antara keduanya di DPP Partai Demokrat adalah pertanda baik. Hal itu dinilai akan semakin meneguhkan posisi Anies sebagai bagian dari tokoh perubahan dan perbaikan bersama Partai Demokrat.
Menurut Andi, belajar dari pengalaman Partai Demokrat dari kontestasi pemilihan presiden sebelumnya, koalisi yang baik tetap harus dimulai dengan kewaspadaan. Demikian pula ketika Anies berupaya mempererat hubungan dengan Partai Demokrat, ujian pertama bagi Anies adalah tidak mencederai janji dan komitmennya.
”Selama Anies konsisten dengan janjinya kepada Partai Demokrat dan koalisi, Partai Demokrat akan memberikan effort 1.000 kali lipat lebih besar dari yang dapat diberikan Anies,” kata Andi.
Kepala Badan Komunikasi Strategis sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan empat hari setelah Anies dideklarasikan sebagai capres. Keduanya akan membahas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan bangsa, termasuk dinamika demokrasi di Indonesia. Menurut Herzaky, sebelum pertemuan tersebut pun keduanya telah berulang kali melakukan pertemuan membahas isu kemasyarakatan dan kebangsaan terkini.
”Silaturahmi politik Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ini dilakukan atas kehendak bersama untuk menyatukan energi perubahan dan perbaikan untuk bangsa ini,” kata Herzaky.
Secara terpisah, Ketua Partai Nasdem Effendy Choirie mengatakan, komunikasi yang positif harus dilakukan Anies bersama pengurus partai dengan Partai Demokrat maupun Partai Keadilan Sejahtera. Demikian pula pertemuan Anies dengan jajaran Partai Demokrat esok hari akan memperkuat kedua partai politik dalam mengusung Anies sebagai kandidat capres.
”Kalau tanpa Partai Demokrat, hanya Partai Nasdem saja,enggak cukup. Dengan Nasdem dan PKS juga enggak cukup. Ketiganya ini harus melihat kelebihan, bukan melihat kekurangan. Melihat yang positif, jangan yang negatif,” ujar Choirie.
Pengajar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berpandangan, saat ini parpol yang belum menentukan koalisi adalah Partai Demokrat dan PKS. Oleh karena itu, Anies bersama Partai Nasdem harus menjalin koalisi dengan keduanya. Jika tidak ada dukungan dari kedua parpol tersebut, pencalonan Anies sebagai kandidat capres akan sia-sia karena tidak memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.
Oleh karena itu, pertemuan antara Anies dan AHY merupakan silaturahmi politik untuk mencari kesamaan titik pandang serta membangun perasaan saling terkait dalam konteks membangun koalisi. Oleh karena itu, sangat mungkin terjadi Partai Demokrat memberikan dukungan bagi Anies.
”Apakah Demokrat mengusulkan AHY menjadi kandidat calon wakil presiden bagi Anies juga terbuka, meski PKS mungkin memiliki usulan lain,” kata Ujang.
Meski demikian, menurut Ujang, Pilpres 2024 merupakan kesempatan bagi Partai Demokrat untuk memasangkan AHY dengan Anies. Sebab, AHY hanya memiliki kesempatan menjadi cawapres ketika berdampingan dengan Anies. Kesempatan itu kemungkinan besar tertutupi jika Partai Demokrat berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) maupun dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Rakyat (KIR), atau bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Herzaky mengatakan, dalam pertemuan besok, AHY akan didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, para wakil ketua umum, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng, para wakil sekretaris jenderal, para kepala badan, serta para kepala departemen.