Wakili Pemerintah dan Rakyat Indonesia, Wapres Amin Hadiri Pemakaman PM Jepang Shinzo Abe
Mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia, Wapres Ma’ruf Amin hadiri pemakaman mantan PM Jepang Shinzo Abe. Prosesi yang langka, penuh dengan kemegahan militer. Prosesi pemakamannya pun menyedot kerumunan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seusai menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Nippon Budokan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri Greetings Occasion. Pada acara tersebut, Wapres Amin menyampaikan ucapan dukacita secara langsung kepada PM Jepang Fumio Kishida dan istri mendiang Shinzo Abe, Akie Abe.
”Mewakili pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas telah berpulangnya mantan PM Abe,” ucap Wapres Amin, di Istana Akasaka, Tokyo, Selasa (27/9/2022).
Wapres Amin juga menyampaikan apresiasi dan penghormatan atas kepemimpinan PM Abe, khususnya dalam meningkatkan hubungan RI-Jepang menjadi kemitraan strategis. ”Kontribusi PM Abe telah semakin mempererat persahabatan masyarakat kedua negara. Beliau akan selalu dikenang oleh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya, kepada PM Kishida, Wapres juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo sekaligus mengharapkan dapat berjumpa kembali pada KTT G20 Bali. ”Semoga dapat bertemu kembali dengan Yang Mulia pada KTT G20 di Bali, November mendatang,” kata Wapres Amin.
Mewakili pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas telah berpulangnya mantan PM Abe.
Tidak hanya menyampaikan ungkapan dukacita kepada PM Kishida, pada kesempatan ini Wapres juga menyampaikan ungkapan belasungkawa secara langsung kepada istri mantan PM Shinzo Abe, Akie Abe. ”Ny Akie Abe, mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas meninggalnya Bapak Shinzo Abe,” ucapnya.
Kepada Akie Abe, Wapres juga kembali menyampaikan bahwa kepemimpinan dan jasa baik mendiang PM Shinzo Abe akan selalu dikenang oleh bangsa Indonesia. Hal ini terutama dalam mempererat persahabatan di antara masyarakat kedua negara.
”Izinkan saya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana beserta harapan agar Ny Abe senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan,” ujar Wapres.
Greeting Occasion di Istana Akasaka dihadiri para kepala negara/pemerintahan yang menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan mantan PM Shinzo Abe untuk menyampaikan ucapan dukacita secara langsung.
Penyampaian ucapan diawali oleh PM Fumio Kishida didampingi Kepala Sekretaris Kabinet Matsuno Hirokazu dan Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa, kemudian istri mendiang mantan PM Shinzo Abe, Akie Abe. Masing-masing kepala negara/pemerintahan diberi alokasi waktu satu menit untuk menyampaikan salam dan ucapan dukacita.
Tamu negara
Selain Wapres Ma’ruf Amin, hadir pada acara ini beberapa kepala negara/pemerintahan, di antaranya Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Presiden European Council Charles Michel, Presiden Slovenia Borut Pahor, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, dan Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani. Hadir juga PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Australia Anthony Albanese, PM India Narendra Modi, PM Korea Selatan Han Duck-soo, PM Kanada Justin Trudeau, PM Kamboja Hun Sen, serta Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris.
Pemakaman kenegaraan Shinzo Abe merupakan prosesi langka yang penuh dengan kemegahan militer. Prosesi pemakaman ini juga menyedot kerumunan pelayat serta protes yang meluas. Ribuan orang turun ke jalan sebagai oposisi.
Beberapa mantan kepala negara/pemerintahan juga tampak hadir, seperti mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, mantan Perdana Menteri Australia John Howard, Tony Abbott, dan Malcolm Turnbull, mantan Perdana Menteri Inggris Theresa May, mantan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, serta mantan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Kantor berita AP melaporkan bahwa pemakaman kenegaraan Shinzo Abe merupakan prosesi langka yang penuh dengan kemegahan militer. Prosesi pemakaman ini juga menyedot kerumunan pelayat serta protes yang meluas. Ribuan orang turun ke jalan sebagai oposisi.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, upacara yang dibiayai publik tersebut merupakan wujud penghormatan yang layak diberikan bagi pemimpin politik modern Jepang yang paling lama menjabat. Namun, hal itu telah memecah opini publik Jepang.
Kishida, dalam pidato 12 menit di acara pemakaman, memuji Abe sebagai politisi dengan visi yang jelas untuk pertumbuhan ekonomi setelah Perang Dunia II. Abe dinilai mempromosikan keamanan nasional serta perkembangan Jepang dan dunia. Ia juga berupaya mewujudkan ”Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”.
”Anda adalah sosok yang seharusnya hidup lebih lama. Saya sangat yakin bahwa Anda akan berkontribusi sebagai kompas yang menunjukkan arah masa depan Jepang dan seluruh dunia selama 10 atau 20 tahun lagi,” ujar Kishida sambil memandang foto Abe.
Abe dikremasi pada Juli lalu setelah pemakaman pribadi di kuil Tokyo. Kremasi dilakukan beberapa hari setelah dia dibunuh saat pidato kampanye di jalanan di Nara, Jepang bagian barat.
Kishida mengatakan, Abe akan dikenang tidak hanya sebagai pemimpin terlama di negara itu, tetapi juga atas capaian-capaiannya.
Kishida berjanji untuk melanjutkan kebijakan Abe untuk Jepang dan kawasan. Pengamanan ketat diberlakukan di Tokyo selama prosesi pemakaman kenegaraan, terutama di lokasi prosesi pemakaman di aula Nippon Budokan, Choyoda, Tokyo.
Pada unjuk rasa yang berlangsung di pusat Kota Tokyo, ribuan orang berbaris menuju aula Budokan. Beberapa pengunjuk rasa menabuh genderang dan berteriak atau memegang spanduk yang menyatakan protes mereka. ”Shinzo Abe tidak melakukan apa pun untuk masyarakat kebanyakan,” kata salah satu pengunjuk rasa, Kaoru Mano. (WKM/AP)